CARA MEREMOTE SERVER PNETLAB DENGAN APLIKASI PUTTY
Pada dokumentasi saya kali ini, yaitu saya akan membahas tentang materi remote. Bagi kalian yang belum mengetahui pengertian ataupun konsep dari cara kerja remote ini, maka akan saya jelaskan sedikit mengenai remote. Jadi remote ini merupakan suatu cara ataupun bisa dibilang suatu pekerjaan yang bisa kita lakukan dimana saja, yang artinya remote ini bisa dilakukan tanpa harus datang ketempat perangkat yang ingin diremote.
Balik lagi ke materi yang akan kita bahas, yaitu meremote server. Apasih itu server? Server adalah suatu sistem komputer dengan berfungsi sebagai layanan khusus berupa penyimpanan data, server ini akan menyimpan berbagai jenis dokumen dan menyediakan informasi baik itu untuk pengguna maupun untuk para pengunjungnya.
Dapat disimpulkan bahwa Remote Server adalah suatu pekerjaan yang dilakukan untuk mengakses perangkat server yang bisa dilakukan dengan jarak yang jauh bahkan server ini dapat diakses dari luar jangkauan jaringan atau LAN yang berbeda, tanpa harus datang ketempat server itu disimpan. Jika kalian mengira bahwa semua orang bisa mengakses server yang kita punya, itu kemungkinan besar tidak akan terjadi dikarenakan seperti yang kita ketahui bahwa server sudah kita lakukan konfigurasi password yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu, namun jika orang lain ingin mengakses server kita dengan orang tersebut sudah mengetahui password, username, IP Address dari server kita maka otomatis dia dapat mengakses server kita.
Dengan memanfaatkan teknik remote server dari jarak jauh kita dapat mengatur, memanagement, memantau dan mengendalikan komputer server dari jarak jauh sehingga mempermudah dalam pengaksesan database pada server.
Melakukan konfigurasi remote server menggunakan aplikasi ANYDESK.
Apa itu ANYDESK ? ANYDESK adalah salah satu software remote desktop yang digunakan sebagai kontroler akses jarak jauh dari satu perangkat ke perangkat lainnya, dan biasnya koneksi tersambung dari client ke komputer server atau antar perangkat pengguna.
Dengan begitu dapat kita simpulkan bahwa aplikasi dari ANYDESK ini sangat dibutuhkan bagi para pekerja it yang tugas nya menggunakan sebuah perangkat komputer. Misalnya dalam sebuah kasus yang dimana mengharuskan seorang pekerja it menyelesaikan suatu pekerjaan nya menggunakan komputer namun tempat komputer berada jauh dari nya dengan begitu tidak mungkin bukan, jika dia harus menyelesaikan pekerjaaan nya dan harus tiba tepat waktu.
Nah, dalam kasus tersebut pastinya kita membutuhkan suatu cara yang dimana mengharuskan untuk perkeja dapat menyelesaikan suatu tugas nya dengan tidak harus berada di tempat komputer yang jauh dari dirinya. Hal tersebut dapat diselesaikan dengan cara yaitu dengan menggunakan remote server, DNA disini remote server yang akan saya gunakan aadalah dengan menggunakan sebuah aplikasi ANYDESK.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa aplikasi ANYDESK sangat dibutuhkan dikarena kan dia berguna untuk mengendalikan komputer jarak jauh dan aplikasi ini bertujuan agar pengguna nya dapat menyelesaikan pekerjaan nya dengan cepat dan mudah.
Berikut ini adalah cara untuk menggunakan aplikasi ANYDESK :
1. Jika kalian belum mendownload aplikasinya, kalian bisa salin link berikut : https://anydesk.com/en
2. Berikutnya masuk ke tampilan dari aplikasi anydesk, dan akan ada tampilan ko 645 699 176, kode ini yang akan kita gunakan untuk mremote komputer yang akan kita remote.
3. Kemudian kita masukkan kode tersebut kebagian invite, lalu klik invite. Maka nantinya akan ada notifikasi dari komputer yang diremote yaitu notifikasi perizinan dengan komputer tersebut harus mengklik accept agar kita bisa meremote komputer tersebut.
4. Kita sudah dapat mmelakukan remote terhadap komputer yang ingin kita remote.
LANGKAH-LANGKAH REMOTE SERVER
1. Jika proses import serta booting telah selesai, maka saya akan langsung saja mengakses PNETLAB. Dan kita bisa melakukan pengecekkan dengan login untuk OS pnetlab, caranya yaitu dengan memasukkan username (root) serta password dari root yang telah kita konfigurasi sebelumnya yaitu (123).
Dapat kita lihat bahwa untuk tampilan dibawah ini kita sudah bisa mengakses ataupun memanggil PNETLAB dengan menggunakan IP Address yang telah didapatkan yaitu (192.168.102.169), alamat IP ini bisa kita cek terlebih dahulu untuk memastikan bahwa IP tersebut dalam satu network yang sama dengan jaringan dari komputer fisik kita atau dari jaringan wireless yang kita koneksikan pada laptop ataupun komputer kita. Dan juga setelah kita memasukkan password root (123) maka akan muncul tampilan tentang informasi IP dari systemnya sendiri dan kita tidak akan ada tampilan untuk merubah password root nya lagi dikarenakan memang kita sudah melakukan konfigurasi tersebut sebelumnya.
2. Mengakses PNETLAB dengan menggunakan IP Address yang telah kita dapatkan secara otomatis atau jika kalian sudah mendaftarkan name domain nya kedalam host yang ada di windows remote maka kalian bisa mengakses pnetlab dengan menggunakan name domain yang telah dimasukkan sebelumnya. Namun untuk saya sendiri belum mendaftarkan DNS kedalam windows nya jadi otomatis cara pertama lah yang akan saya gunakan, yaitu dengan cara mengakses pnetlab menggunakan IP Address. Jadi langkah pertama yaitu kita buka browser kemudian masukkan IP Address yang didapatkan pada VMware pnetlab sebelumnya yaitu (192.168.102.169) kemudian kita enter.
3. Setelah itu kita akan masuk ke tampilan awal PNETLAB yaitu kita akan menentukan mode yang digunakan untuk masuk kedalam PNETLAB nya dan terdapat dua mode yaitu mode online dan mode offline. Jika kita memilih mode online maka kita harus mendaftarkan user kita kedalam PNETLAB dengan cara register untuk login, jadi untuk register nya itu harus masuk kedalam pnetlab nya langsung dibagian mode online nya kemudian langsung kita daftarkan pada mode tersebut lalu dia akan mengcreate user tersebut menggunakan browser IP yang kita akses. Namun disini saya akan menggunakan mode nya yaitu mode (Offline mode) jadi yang dimaksud dengan mode ini adalah mode yang digunakan untuk pengguna yang tidak masuk kedalam pnetlab nya atau pengguna yang tidak memiliki user pnetlab.
Jadi perbedaan nya jika kita menggunakan register login maka yang digunakan adalah mode online dikarenakan kita telah didaftarkan oleh website pnetlab sehingga kita telah masuk kedalam pnetlab tersebut, sedangkan untuk mode offline ini kebalikan dari mode offline yaitu biasanya digunakan kalau misalnya kita tidak menggunakan register untuk user login dalam situsnya pnetlab. Dan dapat disimpulkan perbedaan nya yaitu jika misalkan kita menggunakan mode online itu kita akan mendapatkan link untuk belajar bagaimana melakukan konfigurasi perangkat-perangkat jaringan jadi artinya kita bisa lagsung masuk kedalam pnetlab dan kita bisa langsung unduh perangkat-perangkat jaringan tersebut, tapi jika kita menggunakan mode offline maka kita harus mengimport perangkat jaringan kedalam pnetlab secara manual.
4. Pada tampilan dibawah ini, dikatakan bahwa untuk mengaktifkan mode Ofline telah sukses, dan kita dimintakan untuk login akun dashboard pnetlab secara default yaitu username (admin) serta password (pnet), sebenarnya untuk penggunaan password nya sendiri kita bisa mengubahnya untuk segi keamanan namun untuk saat ini saya gunakan password nya dengan default saja. Lalu untuk opsi ketiga kita pilih (HTML Console) yang artinya menampilkan teks ke console Javascript atau bahasa pemograman. Kemudian jangan lupa untuk mengisikan captcha yang sesuai dengan tampilan dibawah ini yaitu (6F) jadi captcha ini adalah suatu bentuk uji tantangan-tanggapan yang digunakan dalam perkomputeran untuk memastikan bahwa jawaban tidak dihasilkan oleh suatu komputer melainkan oleh otak seorang manusia Dan setelah itu kita bisa langsung klik (Login).
5. Setelah itu kita akan masuk ketampilan dashboard nya dari PNETLAB.
Dari sinilah bisa kita simpulkan bahwa kita sudah selesai untuk melakukan import kedalam VMware workstation player maka artinya PNETLAB sudah bisa diakses menggunakan IP yang telah kita dapatkan, jadi misalkan kita ingin logout dari tampilan pnetlab ini maka jika kita ingin login kembali, kita bisa login lagi pada aplikasi VMware yang dimana harus disesuaikan dengan aplikasi yang mengimport pnetlab, dikarenakan saya mengimport pnetlab ke aplikasi VMware workstation player maka untuk login kembali saya akan mengakses pnetlab yang sudah saya konfigurasi dengan menjalankan nya pada aplikasi tersebut kemudian jika sudah reboot nantinya kita pasti akan mendapatkan IP Address yang satu jaringan yang sesuai dengan jaringan atau internet yang telah kita koneksikan pada laptop ataupun komputer kita, jadi seperti yang sudah saya bilang bahwa sebelum menjalankan pnetlab perangkat fisik kalian harus sudah terkoneksi kedalam jaringan internet. Namun setelah kita dapat mengakses pnetlab ini kita tidak bisa langsung menggunakannya untuk melakukan konfigurasi Remote Server karena untuk melakukan konfigurasi tersebut perlu adanya sistem operasi yang digunakan untuk server topologi yang nantinya kita akan buat. Jadi sistem operasi yang akan digunakan adalah Ubuntu server, OS ubuntu server ini memang dikembangkan khusus untuk sistem operasi server dengan begitu tak heran bahwa sistem operasi ini selain dari segi penggunaan yang mudah, OS tersebut juga memiliki dukungan informasi yang banyak di website sehingga memang membuat banyak orang lebih memilih menggunakan sistem operasi ubuntu server ini.
1) Nah, sebelum kita melakukan download terhadap Ubuntu server. Kita harus membuat terlebih dahulu folder serta file lab baru, perlunya membuat folder dikarenakan folder ini memiliki fungsi sebagai tempat untuk penyimpanan file sekaligus mengelompokkannya menurut jenis file itu sendiri, sehingga saat kita akan membuat file untuk lab baru maka file tersebut akan disimpan pada folder tersebut dan untuk fungsi file sendiri dalam hal ini file lab nanti nya kita dapat membuat beberapa topologi pada file lab ini, sehingga kita tidak perlu lagi untuk membuat pnetlab lagi lalu mengimport nya kedalam VMware, karena jika kita membuat file lab baru maka kita juga akan bisa membuat topologi baru yang disesuaikan dengan tugas-tugas yang ada. Caranya yaitu kita bisa memilih folder dengan tampilan dibawah ini yang sudah saya beri tanda merah maka setalah diklik maka kita akan diperintahkan untuk mengisi nama folder tersebut yaitu dengan mengisi (LAB ASJ ZALFA) disesuaikan dengan kegunaan dari folder tersebut dikarenakan saya untuk tugas-tugas mata pelajaran Administrasi System Jaringan (ASJ) dan ditambahkan dengan nama saya sendiri.
2) Selanjutnya yaitu membuat file lab baru, dengan memilih (Add new lab) seperti tampilan dibawah yang sudah saya merahkan, kemudian kalian akan masuk pada tampilan Add new lab dan pada opsi Name kita bisa isikan nya menjadi (Lab Remote Server) pengisian nama file ini saya sesuaikan dengan konfigurasi yang natinya akan saya buat.
3) Setelah membuat file lab baru, maka otomatis kita akan memasuki tampilan lab tersebut, namun kita close terlebih dahulu dikarenakan kita akan menginstall Ubuntu Server.
4) Sebenarnya sih untuk mengisi nama folder serta file lab bisa bebas yang artinya bisa sesuka kalian. Nah jika sudah selesai membuat folder serta file lab nya maka tampilan akan seperti dibawah ini, sebelum memulai membuat topologi dan melakukan konfigurasi di file lab yang telah kita buat kita perlu melakukan download untuk OS ubuntu server.
6. Langkah selanjutnya yaitu kita akan melakukan download terhadap device pada ubuntu server, yaitu masih pada tampilan dashboard pnetlab lalu pilih (Device) dan download ubuntu server dengan versi 20.04 (Ubuntu Server 20.04) setelah itu untuk cara memulai download nya kita bisa memilih (Get Device), nantinya kita akan mulai melakukan proses download terhadap Ubuntu server tersebut dan juga untuk cara mengeceknya apakah ubuntu sudah selesai terdownload yaitu jika pada tampilan New Device masih berwarna merah maka artinya download belum selesai, karena jika download telah selesai itu ditandai dengan tulisan berwarna hijau (Added to Pnet). Ubuntu server ini seperti yang sudah dijelaskan bahwa dia sangat mempermudah kita dalam hal penggunaannya, jadi nanti ubuntu server ini digunakan sebagai layanan untuk membangun jaringan misalnya seperti file sharing, maka artinya nantinya ubuntu server ini bisa berfungsi dengan membagi ataupun menyediakan jaringan kepada suatu program. Sehingga dengan begitu saat kita memiliki sebuah server, server tersebut dapat terhubung kedalam sebuah jaringan dengan bantuan OS Ubuntu server ini sehingga server tersebut dapat kita remote menggunakan aplikasi putty.
Jika proses mendownload Ubuntu server sudah selesai dengan maka tampilan akan ditandai dengan tulisan berwarna hijau (Added to PNET) dan juga terlihat pada status dinontifikasikan bahwa download telah selesai.
7. Dikarenakan kita sudah selesai untuk melakukan download terhadap Ubuntu server maka, kita bisa klik kan saja bagian (Running Labs) untuk menjalankan lab, kemudian kita pilih file libe yaitu (Lab Remote Server) yang merupakan file baru yang telah kita buat sebelumnya dan kita bisa klik (Open) untuk membuat desain topologi sekaligus melakukan kofnigurasi terhadap perangkat server pada file tersebut.
8. Dan inilah tampilan dari file lab yang sudah kita buat sebelumnya, maka tidak mungkin kan kita biarkan kosong seperti ini, jadi langkah selanjutnya kita akan membuat desain topologi atau membuat object baru dengan cara yaitu klik kanan pada tampilan dibawah yang kosong, kemudian object pertama yang kita buat yaitu server terlebih dahulu maka kita pilih (Node) yang artinya node ini merupakan sebuah perangkat terprogram yang digunakan untuk menghubungkan, menerima, data didalam jaringan dan perangkat komputer untuk mengirimkan data diantara perangkat sehingga dapat disimpulkan bahwa server ini nantinya dapat digunakan sebagai tempat untuk mengirimkan data (jaringan) kesebuah perangkat request. Maka dibagian New Node kita pilih (Docker.io) docker ini ada dikarenakan kita telah melakukan download terhadap ubuntu server sehingga kita bisa menjalankan server dengan mesin docker yang telah diinstal, mesin tersebut digunakan untuk mengirimkan perangkat lunak dalam paket yang disebut dengan kontainer.
Nah setelah itu kita dapat menyetting docker ini menjadi settingan server dikarenakan kita akan membuat object nya yaitu server. Dengan cara :
1) Pada bagian (Number of nodes to add) kita pilih (1), dikarenakan kita hanya akan membuat 1 server saja.
2) Kemudian dibagian (Name) kita ubah menjadi (ServerHSRN_Zalfa134) yang name ini saya sesuaikan dengan nama dari object yang dibuat dan nama dari pengguna server tersebut yaitu saya sendiri dengan IP no absen yang dimulai dari 100.
3) Lalu Icon nya yaitu saya menggantinya, dengan cara melakukan pencarian icon lalu cari dipencarian yaitu dengan ketikkan (server) dan akan muncul icon server yang diinginkan dan klik (server_linux) kemudian kita klik (Select). Icon ini merupakan gambar ataupun simbol dari sebuah object yang kita buat, jadi dapat disesuaikan dengan yang kita mau.
4) Pada bagian Ethernet kita ubah menjadi (2), sebenarnya sih nanti yang akan saya gunakan hanya 1 interface saja yaitu ether1, yang artinya interface tersebut adalah interface yang langsung menuju jaringan internet. Jadi pada bagian ini kalian harus isi dengan disesuaikan interface yang akan kalian gunakan. Bagi yang belum tau ethernet, ethernet merupakan interface LAN yang biasanya dipakai untuk kabel LAN (Local Area Network).
5) Setalah itu melakukan penyettingan IP, penyettingan IP ini harus disesuaikan dengan jaringan yang kita gunakan saat ini. Jadi harus dipastikan pada saat kalian akses pnetlab itu harus satu jaringan dengan IP yang ada pada koneksi internet atau wireless dari laptop ataupun komputer yang sedang kita gunakan saat ini. Maka dari itu sebelum melakukan penyettingan IP untuk server alangkah lebih baiknya kita cek terlebih dahulu IP yang ada pada wireless yang terkoneksi jaringan internet di laptop maupun komputer kita. Dibagian Network Conection details bisa kita lihat IP Address dengan wireless itu satu jaringan dengan IP pada saat kita mengakses pnetlab ini yaitu 192.168.102.216 dengan netmask nya yaitu dari prefix 24, kemudian tidak hanya mengecek IP Address namun kita juga harus mengecek IP gateway nya untuk digunakan nanti pada penyettingan server diopsi Default Route yaitu (192.168.102.28).
· Setelah itu kita akan melakukan penyettingan IP DHCP Server secara manual, seperti yang kita ketahui bahwa DHCP Server memiliki fungsi sebagai penyebaran IP yang penyebaran tersebut akan diberikan kepada client yang telah melakukan request IP Address maka nanti nya server ini akan memberikan IP tersebut secara otomatis dan juga IP yang diberikan adalah range ip sehingga client akan satu jaringan dengan server. Yang pertama kita akan mulai setting IP DHCP di ethernet 1, penyettingan IP ini dilakukan secara static jadi kita konfigurasikan secara manual yaitu dengan memasukkan IP (192.168.102.134/24) dikarenakan kita menggunakan IP kelas C maka untuk IP Address nya dibagian oktet terakhir bisa di isi bebas dengan maksimal 254 dikarenakan range nya dari 1-254 dan netmask nya yaitu prefix 24 dikarenakan juga 255.255.255.0 jika dijumlahkan adalah prefix 24 yang prefix tersebut termasuk kelas C, namun untuk saya untuk oktet terakhir harus disesuaikan dengan nomor absen yang dimulai dari 100. IP dari ethernet 1 ini merupakan IP yang menggunakan gateway default agar server ini dapat terhubung langsung menuju pada jaringan internet yaitu wireless yang kita koneksikan pada laptop atau komputer.
· Kemudian pada opsi ethernet 2 DHCP kita gunakan IP dari oktet terakhir pada ethernet 1 yaitu (134.134.134.1/24) untuk penggunaan IP ini untuk saya harus disesuaikan dengan nomor absen saya sendiri, namun untuk kalian bisa mengisinya dengan bebas namun perlu diingat harus satu jaringan dengan IP dari wireless kalian, dikarenakan saya menggunakan IP kelas C maka untuk prefix nya adalah 24 yaitu dari 255.255.255.0 dengan maksimal range ip yaitu sebanyak 1-254 maka saya gunakan oktet terakhir nya yaitu 1. IP dari ethernet 2 ini merupakan IP yang digunakan untuk client/host dan tidak menggunakan gateway karena ethernet 2 terhubung dengan internet melalui ethernet 1 dengan cara gateway client menggunakan IP Address ethernet 2 atau IP Address ethernet 2 digunakan untuk gateway client/host. Hal ini nantinya akan bisa dilihat atau dibuktikan pada saat client ingin merequest IP DHCP. Namun hal tersebut tidak akan dibuktikan karena disini hanya sampai server berhasil diremote.
· Pada opsi DNS atau singkatan dari Domain Name System, yang merupakan suatu system penerjemahan dengan mencocokan nama atau domain situs web ke dalam angka-angka yang disebut dengan alamat IP, jadi artinya jika kita ingin mengetikkan sesuatu huruf kalimat kepada komputer dia akan mengerti serta menampilkan sesautu yang kita ketikkan kalimat yang kita masukkan. Sebagai contoh yaitu dalam hal yang sebelumnya kita konfigurasi tadi yaitu sebelum mengakses pnetlab ini kita dimintakan untuk mengisikan domain name atau DNS dan kita isikan yaitu zalfa.net nah jika kita telah mendaftarkan domain name tersebut yaitu zalfa.net kedalam windows dari perangkat fisik yang saya gunakan, maka saya tidak perlu lagi untuk mengakses pnetlab menggunakan IP Address namun saya hanya perlu mengetikkan pada browser yaitu zalfa.net saja dan hal tersebut komputer dapat mengerti situs yang apa yang telah kita minta dan dia akan menampilkan situs tersebut yaitu pnetlab. Nah sama halnya dengan opsi ini jika kita memasukkan DNS yaitu (8.8.8.8) maka server akan mengerti bahwa 8.8.8.8 ini merupakan situs dari google.com yaitu dengan melakukan ping yang dimana ping google.com ini merupakan suatu perintah untuk mengecek jaringan pada jaringan kita, sehingga pengecekkan jaringan ini bisa dilakukan juga pada server kita.
· Pada bagian Primary Console, yaitu kita akan memilih console utama untuk remote menggunakan server ini. Dikarenakan kita ingin melakukan remote terhadap server dengan menggunakan aplikasi putty otomatis kita kedua aplikasi dari pnetlab dengan aplikasi putty ini terletak berbeda dengan begitu kita adanya management remote, maka dari itu untuk bagian ini kita pilih dengan remote menggunakan (Telnet). Telnet merupakan singkatan dari Telecommunication Network Protocol yang memungkinkan untuk melakukan remote terhadap sesuatu device menggunakan jaringan dengan komunikasi dua arah akan tetapi komunikasi yang dilakukan masih berbasis teks sehingga akan mudah dilakukan penyadapan terhadap paket-paket yang lewat didalam jaringan dan akhirnya tidak efetktif lagi digunakan untuk melakukan remote.
· Pada bagian Secondary Console, yaitu kita akan memilih remote yang kedua yaitu (SSH), merupukan remote yang lebih secure jika dibandingkan dengan telnet. SSH merupakan singkatan dari Secure Shell yang merupakan aplikasi remote yang melakukan komunikasi dua arah dengan menggunakan enkripsi, sehingga paket-paket yang dikirim akan dienkrip terlebih dahulu dan tidak akan mudah untuk mengetahui isi dari paket tersebut. Dan nantinya remote yang akan kita gunakan adalah menggunakan SSH.
6) Jika sudah selesai kita bisa memilih (Save) yang artinya perangkat server telah ditambahkan dan bisa dilihat pada tampilan lab yang kosong sudah terdapat object baru yang pertama yaitu perangkat server dengan nama (ServerHSRN_Zalfa134).
9. Kemudian adalah kita akan membuat object baru lagi yang akan kita jadikan sebagai cloud, sebelum itu saya akan memberikan sedikit pengertian dari si cloud ini. Jadi bagi yang asing dengan kata cloud, yang memang memiliki arti yaitu awan namun disini definisnya adalah sebuah komputasi awan yang merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet jadi awan ini adalah metafora (pemakaian kata) dari internet. Nah membahas tentang internet dapat disimpulkan cloud ini mempunyai metode dalam penyampaian berbagai layanan melalui internet dan nantinya sebuah server virtual yang berjalan dilingkungan cloud computing. Fungsi nya sendiri Cloud ini memudahkan kita untuk menjalankan program virtual seperti saat ini tanpa harus menginstal aplikasi terlebih dahulu dan memudahkan kita untuk mengakses data dan informasi melalui internet. Caranya kita bisa klik kanan dibagian tampilan yang kosong, kemudian object ketiga yang kita buat yaitu Cloud (internet) maka kita pilih (Network) seperti yang kita ketahui bahwa Network ini merupakan jaringan dari system komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih system komputer yang dihubungkan dengan jalur trasnmisi alat komunikasi membentuk satu system, dikarenakan Cloud ini akan kita jadikan sebagai penyampaian berbagai layanan seperti informasi dan mengakes data melalui internet.
Setelah itu dibagian New Network kita akan setting sebagai berikut :
1) Pada bagian (Number of nodes to add) kita pilih (1), dikarenakan kita hanya akan membuat 1 Cloud saja.
2) Kemudian dibagian (Name/prefix) kita ubah menjadi (InterNet) yang name ini saya sesuaikan dengan nama dari object yang dibuat.
3) Kemudian untuk dibagian Type kita pilih (Management(Cloud0)), jadi artinya jenis ini adalah layanan cloud yang membantu kita untuk memilih fungsi cloud yang kita gunakan dengan ingin dikelola secara mandiri dan ataupun mungkin ingin diserahkan kepada provider layanan jadi akan dikeloala oleh mereka secara langsung. Dan dengan adanya cloud ini maka seharunya server sudah dapat terkoneksi kedalam jaringan internet.
4) Lalu Icon nya yaitu saya biarkan default, Icon ini merupakan gambar ataupun simbol dari sebuah object yang kita buat, jadi dapat disesuaikan dengan yang kita mau.
5) Jika sudah selesai kita bisa memilih (Save) yang artinya Cloud telah ditambahkan dan bisa dilihat pada tampilan lab yang kosong sudah terdapat object baru yang ketiga yaitu Cloud dengan nama (InterNet).
10. Melakukan pemasangan kabel dari desain topologi pada semua perangkat yang telah kita tambahkan di tampilan lab ini. Perhatikan lanngkah – langkah berikut ini :
1) Langkah pertama kita akan mulai untuk menyambungkan kabel dari server (Server_Zalfa134) menuju cloud (internet) dengan cara mendekatkan kursor ke arah server maka nanti akan terlihat seperti colokkan yang ada pada gambar dibawah ini.
Kemudian tarik colokkan tersebut lalu tempelkan kearah cloud maka setelah itu kita bisa langsung letakkan saja kursornya dan kabel nya pada cloud tersebut.
2) Setelah itu nantinya akan muncul tampilan untuk merubah interface nya, dan disini saya akan menggunakan interface (ether1) untuk menyambungkan server menuju cloud. Jika sudah kita bisa klik (Save). Jadi artinya server ini akan terhubung langsung ke jaringan internet menggunakan cloud dikarenakan kita juga telah melakukan konfigurasi IP Address yang dimana IP Address yang kita gunakan pada ether 1 merupakan IP Address yang langsung menuju kejaringan internet pada wireless komputer fisik yang kita gunakan.
3) Jika sudah selesai melakukan pemasangan kabel pada perangkat yang ada pada desain topologi, maka tampilan desain topologi akan seperti dibawah ini dengan terdapat interface ether1 yang mengarah dari server menuju cloud.
11. Bisa dillihat bahwa pada tampilan desain topologi diatas bahwa perangkat server masih berwarna merah (segitiga) yang artinya perangkat tersebut tidak dapat dijalankan dan dikonfigurasi karena kita belum menyalakan kedua perangkat tersebut, maka caranya yaitu dengan arahkaan kursor pada server kemudian akan muncul tanda segitiga berwarna hijau setelah itu kita klik dibagian itu dan otomatis perangkat server telah kita nyalakan atau kita start sudah dapat bisa kita jalankan serta bisa memulai melakukan remote terhadap server tersebut.
(Tampilan desain topologi akan seperti dibawah ini setelah dinyalakan tombol start pada perangkat server dan perangkat client).
12. Langkah berikutnya kita akan melakukan verifikasi terhadap IP Address server dengan menggunakan perintah (ip a) fungsi dari perintah tersebut adalah menampilkan konfigurasi IP yang telah kita buat pada interface server tadi. Terlihat bahwa terdapat IP dari interface eth0 (10.177.0.2/16) dan eth1 (192.168.102.134). Ethernet 0 ini merupakan ip default dari si pnetlab sedangkan untuk ethernet 1 merupakan ip yang telah kita konfigurasi pada dhcp server ethernet 1. Lalu terlihat juga bahwa tidak ada interface serta ip nya dari ethernet 2 padahal sudah kita lakukan yang namanya konfigurasi ip pada interface tersebut. Jadi hal ini dikarenakan kita hanya memberikan jumlah ethernet sebanyak 2 ethernet saja yaitu ethernet default (eth0) dan ethernet 1, sehingga tampilan ip nya hanya ada kedua interface tersebut.
13. Maka jika kita ingin menampilkan IP ethernet 2, kita harus mengedit atau menyetting kembali pada perangkat server dengan hanya menambahkan satu interface ethernet dibagian (ethernet) sehingga kita mempunyai 3 interface ethernet yaitu eth0, eth1, eth2. Sebelum mengedit kita (klik kanan) di perangkat server terlebih dahulu lalu pilih (edit).
14. Sebelum kita melakukan verifikasi kembali terhadap IP interface ethernet 2, kita harus mematikan server terlebih dahulu kemudian nyalakan server nya lagi, hal ini dilakukan untuk merestart server agar konfigurasi yang dilakukan berjalan dengan semestinya.
15. Melakukan verifikasi kembali pada interface ethernet 2 dengan menggunakan perintah (ip a) terlihat bahwa sudah ada ip dari interface ethernet 2 yang dimana ip nya sesuai (134.134.134.1/24) yaitu paada saat kita melakukan konfigurasi di dhcp server di ethernet 2.
16. Sebelum melakukan remote terhadap server menggunakan SSH (Secure Shell) di aplikasi Putty, kita harus pastikan terlebih dahulu server yang kita gunakan apakah terhubung kedalam internet atau tidak, jika server tidak terhubung kedalam internet maka untuk remote server tidak dapat dilakukan dikarenakan Putty akan dapat melakukan remote terhadap server yang memiliki jaringan dan jika diantara kalian ada yang tidak bisa melakukan remote terhadap server kemungkinan trouble yang terjadi adalah penggunaan IP yang salah atau IP yang telah dikonfigurasi pada server tidak terdaftar kedalam server sehingga server dengan wireless dari komputer fisik yang digunakan berbeda jaringan. Salah satu manfaat dengan melakukan remote server adalah bisa mengaktifkan dan mematikan server dari jarak jauh, sehingga lebih efektif dalam melakukan maintance atau mengkonfigurasi server jika mungkin server terdapat trouble yang tidak mungkin kita kerjakan jika server berada jauh dari kita. Nah setelah tahu tentang remote server, maka artinya kita sudah tahu bukan bahwa dengan meremote server perlu adanya internet didalam server tersebut maka dari itu cara pengecekkan server telah terhubung kedalam internet dengan cara yaitu melakukan perintah (ping google.com) atau dengan IP DNS yang telah kita konfigurasi di server yaitu (ping 8.8.8.8) arti dari kedua perintah tersebut yaitu memeriksa koneksi antara dua perangkat. Ping dapat dikatakan berhasil jika status nya adalah reply yang artinya bahwa server sudah mendapatkan internet dan otomatis juga kita dapat melakukan remote server dengan menggunakan aplikasi putty.
17. Melakukan remote server dengan menggunakan aplikasi putty, PuTTY adalah sebuah aplikasi open source yang sering digunakan untuk melakukan remote acces, seperti Rlogin, SSH, dan Telnet. Remote access dimaksudkan dengan aplikasi ini digunakan untuk mengendalikan suatu sistem dari jarak jauh atau ditempat yang berbeda dan dapat terkoneksi dengan jaringan internet. Cara penggunaan nya sendiri yaitu sebelumnya kalian harus download aplikasi ini, dan dikarenakan saya sudah mendowload nya maka langsung saja saya buka aplikasi putty ini, maka tampilan awalnya seperti gambar dibawah ini yaitu kita dimintakan untuk login dengan menggunakan IP Address, IP Address yang digunakan harus disesuaikan dengan IP Address yang ada pada server yang ingin kita remote. Untuk itu pada bagian (Host Name (or IP address )) saya isikan dengan (192.168.102.134) yang merupakan IP Server yang kita konfigurasi tadi pada interface ethernet 1 dan IP ethernet 1 inilah yang merupakan IP yang langsung terhubung kedalam jaringan internet. Setelah itu pada bagian Connection type gunakanlah SSH (Secure Shell) yang dimana pada opsi ini kita memilih jenis remote dan yang saya pilih ada SSH dikarenakan jenis remote yang satu ini lebih secure dibandingkan dengan jenis remote telnet yang dimana untuk ssh sendiri paket-paket yang dikirim dapat dienkripsi terlebih dahulu sedangkan telnet dikarenakan dia berbasis teks maka untuk paket-paket yang dikirim dapat bisa dilakukan penyadapan atau hacking. Dan ada juga jenis remote yaitu serial jadi dia adalah salah satu metode komunikasi data dimana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu. Jika sudah kita bisa klik (Open) untuk mulai melakukan remote server dan mulai melakukan konfigurasi DHCP Server.
18. Maka jika sudah berhasil memasuki aplikasi putty dengan menggunakan IP address yang sesuai, maka kita akan dimintakan untuk login menggunakan default username serta password nya yaitu (admin). Login ini digunakan untuk kita memasuki user dari server yang ingin kita remote. Ditandai berhasil jika tampilan user yang digunakan adalah user dari nama server kita yaitu (ServerHSRN_Zalfa134). Untuk user admin atau user biasa ($) adalah user default dari administrator yaitu pengguna seperti kita yang memiliki akun dan akun ini khusus yang dapat digunakan untuk mengubah pengaturan komputer atau mengelola akun pengguna komputer lainnya dan akun ini memiliki hak akses penuh terhadap ke setiap pengaturan komputer. Namun perlu diingat dia hanya memiliki hak akses penuh terhadap pengaturan dari akun pengguna yang ada pada pengaturan dikomputer.
19. Langkah selanjutnya kita akan memasuki user root, dengan mengetikkan perintah (sudo –i) dengan password default dari root yaitu (admin). berbeda hal nya dengan user admin user root (#) merupakan user pengguna yang memiliki seluruh hak akses penuh terhadap PC dalam semua mode jadi intinya dia memiliki hak akses penuh terhadap suatu perintah yang ada disistem yang digunakan dan dia bisa mengatur user biasa namun user biasa tidak bisa mengatur user root. Memasuki user root berhasil jika dintandai dengan tanda pagar (#) maka artinya kita telah berada pada tempat direktori di user root.
20. Remote server telah berhasil dilakukan, maka kalian bisa melakukan suatu konfigurasi terhadap server dengan menggunakan aplikasi Putty. Namun kalian tidak bisa meremote nya dengan jarak yang jauh dikarenakan kalian belum menginstall ssh terhadap perangkat server.
Dapat disimpulkan bahwa untuk remote server ini sangat memudahkan pengguna yaitu bisa mengaktifkan dan mematikan server dari jarak jauh, sehingga lebih efektif dalam melakukan maintance atau mengkonfigurasi server jika mungkin server terdapat trouble yang tidak mungkin kita kerjakan jika server berada jauh dari kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar