KONFIGURASI VOIP NETWORK REMOTE TO SITE
Pada dokumentasi saya kali ini yaitu saya akan melakukan suatu konfigurasi Connect VoIP Network to Remote Site pada aplikasi Cisco Packet Tracer yang dimana kita akan menghubungkan dua jaringan Ip Phone yang berbeda agar terhubung. Jadi artinya untuk menghubungkan Ip Phone pada router yang berbeda.
Cara kerja dari konfigurasi ini nantinya setelah setiap perangkat Ip Phone yang berada di tempat masing-masing routernya telah dikonfigurasi dengan dapat terkoneksi kedalam jaringan internet maka setelah itu bisa langsung ketahap routing yang dimana tahap ini nantinya akan menghubungkan jaringan yang berbeda dari perangkat Ip phone yang berbeda router.
Berikut langkah-langkahnya :
1. Langkah pertama, kita buka aplikasi Cisco Packet Tracer kemudian buat topologi seperti dibawah ini.
· 2 Router : type 2811
· 2 swicth : type 2960
· 3 IpPhone untuk router pertama, 2 IpPhone untuk router kedua
Melakukan penyettingan kabel pada router 1 (Kota Bekasi)
Untuk penyettingan kabel sesuai dengan topologi maka penyambungan kabel dilakukan nya yaitu sesuai device yang berbeda maupun device yang sama, jika berbeda maka menggunakan jenis kabel straight dan jika sama maka menggunakan jenis kabel cross. Langkah pertama yaitu lakukan lah pemasangan kabel straight nya, dimulai dari router (fa 0/0) menuju swicth (fa0/4), kemudian lakukan pemasangan lagi pada swicth menuju masing-masing IpPhone yang ada pada topologi di (kota bekasi) dengan memilih (swicth) dan fastethernet yang digunakan pakai berurutan (0/1-3).
Melakukan penyettingan kabel pada router 2 (Kota Bandung)
Untuk penyettingan kabel sesuai dengan topologi maka penyambungan kabel dilakukan nya yaitu sesuai device yang berbeda maupun device yang sama, jika berbeda maka menggunakan jenis kabel straight dan jika sama maka menggunakan jenis kabel cross. Langkah pertama yaitu lakukan lah pemasangan kabel straight nya, dimulai dari router (fa 0/0) menuju swicth (fa0/3), kemudian lakukan pemasangan lagi pada swicth menuju masing-masing IpPhone yang ada pada topologi di (kota bandung) dengan memilih (swicth) dan fastethernet yang digunakan pakai berurutan (0/1-2).
Melakukan penyambungan kabel cross pada router dari kota bekasi menuju router dari kota bandung dengan interface yang digunakan yaitu (0/1).
Dan terlihat bahwa untuk perangkat IpPhone serta swicth menuju router sambungan kabel nya belum menyala dikarenakan untuk perangkat IpPhone sendiri dia belum kita pasangkan atau colokkan kabel adapter pada phone tersebut sehingga membuat perangkat tersebut belum dapat terhubung dengan perangkat yang lain. Kemudian untuk perangkat swicth menuju router penyambungan kabel belum menyala dikarenakan kita belum melakukan suatu konfigurasi pada kedua perangkat tersebut yaitu melakukan konfigurasi IP pada kedua device dari masing-masing interface kedua device tersebut. Kemudian untuk penyambungan kabel antar router pun tidak menyala dikarenakan belum adanya konfigurasi IP pada antar router tersebut.
2. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk semua perangkat IpPhone belum menyala kabel nya dikarenakan kita belum melakukan pemasangan kabel adapter nya, Maka dari itu sebelum melakukan konfigurasi kita harus pasangkan adapter nya agar nanti nya perangkat IpPhone mendapatkan IP dari DHCP yang kita konfigurasi pada router. Pemasangan kabel adapter dilakukan dengan cara klik salah satu IpPhone yang akan kita colokkan adapternya, kemudian masuk pada menu Physical lalu setelah itu kita klik kabelnya dan menggesernya lalu arahkan ke colokkan sepeti yang telah ditandai pada tampilan dibawah ini. Lakukan hal yang sama terhadap perangkat IpPhone yang lainnya.
Dapat dilihat pada tampilan topologi diatas bahwa untuk perangkat IpPhone bahwa kabel yang tersambung sudah berwarna hijau, namun untuk perangkat pada swicth menuju router belum bisa saling terhubung dikarenakan kabel nya masih berwarna merah.
3. Langkah berikutnya, kita akan mulai melakukan konfigurasi. Konfigurasi yang dilakukan telebih dahulu yaitu pada perangkat swicth. Dengan klik perangkat switch lalu pilih menu (CLI).
Melakukan penyettingan Voice Vlan 1 di switch 0 (Kota Bekasi)
Pada konfigurasi ini kita akan men-set port untuk mengakses vlan voice, klik pada swicth lalu pilih Tab CLI kemudian ketikkan perintah berikut :Langkah berikutnya, kita akan mulai melakukan konfigurasi. Konfigurasi yang dilakukan telebih dahulu yaitu pada perangkat swicth. Dengan klik perangkat switch lalu pilih menu (CLI).
Sebelum melakukan konfigurasi kita ubah terlebih dahulu hostname default switch nya menjadi (SW1-ZALFA) dengan perintah “hostname”. Kemudian setelah itu kita akan memasuki interface pada masing-masing perangkat IP Phone, dikarenakan interface nya berurutan maka kita bisa melakukan perintah “range” yang artinya melakukan konfigurasi pada beberapa interface sekaligus dan dengan syarat harus berurutan maka kita bisa ketikkan perintah (interface range fastethernet0/1-3), kemudian access dengan vlan voice yaitu dengan vlan default caranya ketikkan perintah (swicthport voice vlan 1).
Melakukan penyettingan Voice Vlan 1 di switch 1 (Kota Bandung)
Pada konfigurasi ini kita akan men-set port untuk mengakses vlan voice, klik pada swicth lalu pilih Tab CLI kemudian ketikkan perintah berikut :
Sebelum melakukan konfigurasi kita ubah terlebih dahulu hostname default switch nya menjadi (SW2-ZALFA) dengan perintah “hostname”. Kemudian setelah itu kita akan memasuki interface pada masing-masing perangkat IP Phone, dikarenakan interface nya berurutan maka kita bisa melakukan perintah “range” yang artinya melakukan konfigurasi pada beberapa interface sekaligus dan dengan syarat harus berurutan maka kita bisa ketikkan perintah (interface range fastethernet0/1-2), kemudian access dengan vlan voice yaitu dengan vlan default caranya ketikkan perintah (swicthport voice vlan 1).
4. Setelah selesai melakukan konfigurasi pada swicth, maka langkah selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi pada kedua router. Caranya yaitu dengan mengklik perangkat routernya lalu pilih menu (CLI).
Melakukan penyettingan IP DHCP di router 0 (Kota Bekasi)
Langkah pertama yaitu kita akan melakukan konfigurasi pada interface dari port router yang mengarah ke swicth yaitu interface fastethernet 0/0. Hal ini dilakukan agar nantinya kedua perangkat yaitu router dengan swicth dapat terhubung satu sama lain dengan ditandai pada kedua kabel yang tersambung menyala. Caranya yaitu kita masuk terlebih dahulu pada (interface fa 0/0) kemudian kita aktifkan interface tersebut dengan perintah (no shutdown) maka terlihat bahwa ada sebuah nontifikasi dengan status interface fastethernet 0/0 (up) atau telah aktif.
Setelah itu barulah kita akan melakukan penyettingan DHCP yang dimana IP DHCP ini akan diberikan kepada client yaitu pada Ip Phone yang digunakan dengan perintah (ip dhcp pool voice). Seperti yang diketahui bahwa DHCP merupakan penerimaan (DHCP Client ) maupun memberikan (DHCP Server) IP secara otomatis. Jadi secara singkat bahwa DHCP-pool ini merupakan range IP yang dapat digunakan oleh sebuah host yang tersambung dengan nya, yang artinya bahwa perangkat client seperti IpPhone nantinya akan merequest IP dan secara otomatis IP yang didapatkan sesuai dengan range yang dimiliki DHCP-pool. Maka yang diberikan DHCP-pool nya yaitu perangkat IpPhone, dikarenakan untuk IP router 0 saya menggunakan prefix /27 dari ip address 192.168.25.0 maka otomatis range IP yang dapat digunakan sebanyak (1-30). Jadi untuk melakukan konfigurasi membuat DHCP-pool, maka caranya yaitu dengan ketikkan perintah (ip dhcp pool voice). Kemudian berikan ip network nya yaitu (192.168.25.0 255.255.255.224) dengan netmask dari prefix /27 dan memang untuk ip network secara default dimulai dari 0, setelah itu ketikkan perintah (default-router 192.168.25.1 255.255.255.224) perintah default router ini merupakan gateway atau jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Setelah itu kita ketikkan perintah (option 150 ip 192.168.25.1) merupakan perintah untuk memberikan ip dari daftar TFTP server, jadi artinya nanti ip address yang akan diberikan ke client atau ke ip pool itu jumlah ip nya ada 150. Kemudian ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address), untuk menjadikan ip address yang kita konfigurasikan atau setting di ip dhcp excluded address itu tidak akan diberikan ke client atau ke Ip Phone, dan masukkan ip nya yaitu ip gateway 192.168.25.1 yang artinya bahwa ip tersebut tidak akan diberikan pada perangkat Ip Phone dikarenakan juga ip tersebut merupakan ip default dari router atau gateway nya jika ip tersebut diberikan pada client maka nantinya akan mnyebabkan error atau interkoneksi. Jadi kita dapat ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address 192.168.25.1).
Kemudian kita akan melakukan konfigurasi IP address dengan memasukkan IP Address pada interface fastethernet 0/0 yang merupakan interface yang mengarah pada swicth atau Ip Phone. Langkah pertama kita masuk terlebih dahulu ke interface fa 0/0 (int fa 0/0), lalu berikan IP address (ip address 192.168.25.1 255.255.255.224).
5. Masih pada router 0 (kota bekasi), yaitu untuk langkah selanjutnya kita akan menyetting telephony nya dengan menentukan maximal dari ephone dan juga maximal dari dial number nya yaitu dengan ketikkan perintah (telephony-service) perintah yang terdapat pada router jenis 2811 yang digunakan untuk masuk ke konfigurasi VoIP. Kemudian kita ketikkan perintah (max-dn 3) untuk menentukan jumlah maksimal Dial Number (sebuah kode yang digunakan atau yang terdapat dalam jaringan telepon ataupun jaringan internet) sebenarnya bebas untuk jumlah maximal pada dial number dan juga ketikkan perintah (max-ephones 3) untuk menentukan jumlah maksimal client/IpPhone yang dapat digunakan, jumlah maximal yang saya gunakan adalah tiga dikarenakan saya hanya menggunakan perangkat IpPhone hanya 3 saja. Kemudian ketikkan perintah (ip source-address 192.168.25.1 port 2000) ip source ini merupakan public IP Address yang memiliki network dan menjadi gateway sebuah network dan juga IP Virtual Router maka saya menggunakan ip nya yaitu 192.168.25.1 dengnan port yang digunakan adalah sebanyak 2000 port, jadi port ini yang digunakan oleh ip port nya yaitu ip dari router 0. Kemudian jangan lupa untuk ketikkan perintah “auto assign” yang dimana fungsinya adalah untuk memberikan nomor telepon secara otomatis dan nomor telepon tersebut diambil dari directory number yang sudah dibuat dan pastinya konfigrasi ini hanya diperuntukkan di cisco Ip Phone dengan mengkonfigurasikan yaitu dari nomor 1 sampai 5 dan 4 sampai 6 (auto assign 1 to 5) (auto assign 4 to 6).
6. Langkah berikutnya kita akan menyetting dial number di router 0, dikarenakan saya menggunakan 3 perangkat IP Phone maka saya akan setting pada ketiga perangkat IP Phone tersebut, yaitu ephone-dn 1, ephone-dn 2, ephone-dn 3. Cara untuk menyetting nya yaitu dengan perintah (ephone-dn x) yang merupakan perintah untuk memasuki mode perangkat tersebut dan setelah itu kita bisa memasukkan dial number sesuai yang kita mau (number xxxx), asalkan tidak kita tidak membuat nomor telepon lebih dari 3 ephone. Seperti pada tampilan dibawah saya melakukan konfigurasinya yaitu dengan ketikkan perintah (ephone-dn 1) untuk perangkat IpPhone pertama, lalu setelah dienter maka akan muncul sebuah nontifikasi bahwa interface dari perangkat tersebut telah up atau aktif maka jika sudah aktif langsung saja kita beri dial number sebesar 4 angka yaitu (number 2005). Lakukan konfigurasi pada semua perangkat IpPhone dengan perintah yang sama yaitu (ephone-dn 2) ( number 2006) untuk perangkat IpPhone kedua, (ephone-dn 3) (number 2007) untuk perangkat IpPhone ketiga. Dan jangan lupa juga untuk mengecek pada masing-masing perangkat IP Phone apakah Line number sudah ada atau belum, jika sudah kita bisa melakukan pengecekkan pada masing-masing perangkat Ip Phone pada router 0 apakah saling terkoneksi atau belum. Namun jika setelah melakukan konfigurasi dial number terdapat nontifikasi registered maka sudah otomatis dial number tersebut sudah terdaftar pada perangkat Ip Phone dan otomatis juga sudah dapat saling terhubung satu sama lain.
Melakukan pengecekkan dengan melakukan panggilan dari Ip Phone yang ada di router 0, dan terlihat bahwa terdapat status (Connected) yang artinya terhubung.
7. Melakukan penyettingan IP DHCP di router 1 (Kota Bandung)
Langkah pertama yaitu kita akan melakukan konfigurasi pada interface dari port router yang mengarah ke swicth yaitu interface fastethernet 0/0. Hal ini dilakukan agar nantinya kedua perangkat yaitu router dengan swicth dapat terhubung satu sama lain dengan ditandai pada kedua kabel yang tersambung menyala. Caranya yaitu kita masuk terlebih dahulu pada (interface fa 0/0) kemudian kita aktifkan interface tersebut dengan perintah (no shutdown) maka terlihat bahwa ada sebuah nontifikasi dengan status interface fastethernet 0/0 (up) atau telah aktif.
Setelah itu barulah kita akan melakukan penyettingan DHCP yang dimana IP DHCP ini akan diberikan kepada client yaitu pada Ip Phone yang digunakan dengan perintah (ip dhcp pool voice). Seperti yang diketahui bahwa DHCP merupakan penerimaan (DHCP Client ) maupun memberikan (DHCP Server) IP secara otomatis. Jadi secara singkat bahwa DHCP-pool ini merupakan range IP yang dapat digunakan oleh sebuah host yang tersambung dengan nya, yang artinya bahwa perangkat client seperti IpPhone nantinya akan merequest IP dan secara otomatis IP yang didapatkan sesuai dengan range yang dimiliki DHCP-pool. Maka yang diberikan DHCP-pool nya yaitu perangkat IpPhone, dikarenakan untuk IP router 1 saya menggunakan prefix /27 dari ip address 192.168.30.0 maka otomatis range IP yang dapat digunakan sebanyak (1-30). Jadi untuk melakukan konfigurasi membuat DHCP-pool, maka caranya yaitu dengan ketikkan perintah (ip dhcp pool voice). Kemudian berikan ip network nya yaitu (192.168.30.0 255.255.255.224) dengan netmask dari prefix /27 dan memang untuk ip network secara default dimulai dari 0, setelah itu ketikkan perintah (default-router 192.168.30.1 255.255.255.224) perintah default router ini merupakan gateway atau jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Setelah itu kita ketikkan perintah (option 150 ip 192.168.30.1) merupakan perintah untuk memberikan ip dari daftar TFTP server, jadi artinya nanti ip address yang akan diberikan ke client atau ke ip pool itu jumlah ip nya ada 150. Kemudian ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address), untuk menjadikan ip address yang kita konfigurasikan atau setting di ip dhcp excluded address itu tidak akan diberikan ke client atau ke Ip Phone, dan masukkan ip nya yaitu ip gateway 192.168.30.1 yang artinya bahwa ip tersebut tidak akan diberikan pada perangkat Ip Phone dikarenakan juga ip tersebut merupakan ip default dari router atau gateway nya jika ip tersebut diberikan pada client maka nantinya akan mnyebabkan error atau interkoneksi. Jadi kita dapat ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address 192.168.30.1).
Kemudian kita akan melakukan konfigurasi IP address dengan memasukkan IP Address pada interface fastethernet 0/0 yang merupakan interface yang mengarah pada swicth atau Ip Phone. Langkah pertama kita masuk terlebih dahulu ke interface fa 0/0 (int fa 0/0), lalu berikan IP address (ip address 192.168.30.1 255.255.255.224).
8. Masih pada router 1 (kota bandung), yaitu untuk langkah selanjutnya kita akan menyetting telephony nya dengan menentukan maximal dari ephone dan juga maximal dari dial number nya yaitu dengan ketikkan perintah (telephony-service) perintah yang terdapat pada router jenis 2811 yang digunakan untuk masuk ke konfigurasi VoIP. Kemudian kita ketikkan perintah (max-dn 2) untuk menentukan jumlah maksimal Dial Number (sebuah kode yang digunakan atau yang terdapat dalam jaringan telepon ataupun jaringan internet) sebenarnya bebas untuk jumlah maximal pada dial number dan juga ketikkan perintah (max-ephones 2) untuk menentukan jumlah maksimal client/IpPhone yang dapat digunakan, jumlah maximal yang saya gunakan adalah dua dikarenakan saya hanya menggunakan perangkat IpPhone hanya 2 saja. Kemudian ketikkan perintah (ip source-address 192.168.30.1 port 2000) ip source ini merupakan public IP Address yang memiliki network dan menjadi gateway sebuah network dan juga IP Virtual Router maka saya menggunakan ip nya yaitu 192.168.30.1 dengan port yang digunakan adalah sebanyak 2000 port, jadi port ini yang digunakan oleh ip port nya yaitu ip dari router 1. Kemudian jangan lupa untuk ketikkan perintah “auto assign” yang dimana fungsinya adalah untuk memberikan nomor telepon secara otomatis dan nomor telepon tersebut diambil dari directory number yang sudah dibuat dan pastinya konfigrasi ini hanya diperuntukkan di cisco Ip Phone dengan mengkonfigurasikan yaitu dari nomor 1 sampai 5 dan 4 sampai 6 (auto assign 1 to 5) (auto assign 4 to 6).
9. Langkah berikutnya kita akan menyetting dial number di router 1, dikarenakan saya menggunakan 2 perangkat IP Phone maka saya akan setting pada kedua perangkat IP Phone tersebut, yaitu ephone-dn 1 dan ephone-dn 2. Cara untuk menyetting nya yaitu dengan perintah (ephone-dn x) yang merupakan perintah untuk memasuki mode perangkat tersebut dan setelah itu kita bisa memasukkan dial number sesuai yang kita mau (number xxxx), asalkan tidak kita tidak membuat nomor telepon lebih dari 2 ephone. Seperti pada tampilan dibawah saya melakukan konfigurasinya yaitu dengan ketikkan perintah (ephone-dn 1) untuk perangkat IpPhone pertama, lalu setelah dienter maka akan muncul sebuah nontifikasi bahwa interface dari perangkat tersebut telah up atau aktif maka jika sudah aktif langsung saja kita beri dial number sebesar 4 angka yaitu (number 2008). Lakukan konfigurasi pada perangkat ip phone satunya dengan perintah yang sama yaitu (ephone-dn 2) ( number 2009). Dan jangan lupa juga untuk mengecek pada masing-masing perangkat IP Phone apakah Line number sudah ada atau belum, jika sudah kita bisa melakukan pengecekkan pada masing-masing perangkat Ip Phone pada router 1 apakah saling terkoneksi atau belum. Namun jika setelah melakukan konfigurasi dial number terdapat nontifikasi registered maka sudah otomatis dial number tersebut sudah terdaftar pada perangkat Ip Phone dan otomatis juga sudah dapat saling terhubung satu sama lain.
Melakukan pengecekkan dengan melakukan panggilan dari Ip Phone yang ada di router 1, dan terlihat bahwa terdapat status (Connected) yang artinya terhubung.
10. Jika memang pada router 0 di kota bekasi dengan router 1 dikota bandung sudah kita konfigurasi, maka kita bisa melakukan proses routing yang artinya menghubungkan jaringan kedua tempat router atau kota tersebut. Namun sebelum itu kita bisa melakukan pengecekkan dengan saling memanggil dari salah satu perangkat Ip Phone dari router 0 dengan Ip Phone dari router 1 dan bisa terlihat bahwa terdapat nontifikasi (Unknown Number) yang artinya bahwa nomor dial number tersebut tidak terdaftar pada salah satu router yang melakukan panggilan.
11. Melakukan Dynamic Routing dengan OSPF atau singkatan dari Open Shorttest Path First yang merupakan sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Berikut adalah langkah-langkah routing :
Melakukan routing pada router 0 (Kota Bekasi)
Sebelum itu kita masukkan terlebih dahulu IP Address pada router 0 yaitu jika sudah masuk pada Tab CLI, kita bisa langsung masuk ke interface fastethernet 0/1 (int fa0/1) yaitu masuk ke interface dari router 0, kemudian masukkan IP address dengan perintah (ip address 20.20.20.1 255.255.255.240) dan jangan lupa aktifkan interface tersebut dengan perintah (no shutdown).
Dan setelah melakukan konfigurasi IP Address pada interface router 0, maka langsung saja kita akan melakukan konfigurasi routing dengan ketikkan perintah (router ospf 1) 1 ini merupakan identity jadi bisa kalian sesuaikan dengan kata lain bebas. Lalu masukkan (network 192.168.25.1 255.255.255.224 area 0) yang merupakan ip network yang terhubung dengan router 0 dan perintah area 0 merupakan default dari perintah routing nya. Lalu berikan lagi ip network yang terhubung pada router 0 yaitu (network 20.20.20.0 255.255.255.240 area 0). Proses routing dapat dikatakan berhasil jika terdapat nontifikasi yaitu (Loading done).
Melakukan routing pada router 1 (Kota Bandung)
Sebelum itu kita masukkan terlebih dahulu IP Address pada router 1 yaitu jika sudah masuk pada Tab CLI, kita bisa langsung masuk ke interface fastethernet 0/1 (int fa0/1) yaitu masuk ke interface dari router 1, kemudian masukkan IP address dengan perintah (ip address 20.20.20.2 255.255.255.240) dan jangan lupa aktifkan interface tersebut dengan perintah (no shutdown).
Dan setelah melakukan konfigurasi IP Address pada interface router 0, maka langsung saja kita akan melakukan konfigurasi routing dengan ketikkan perintah (router ospf 1) 1 ini merupakan identitydan harus disesuaikan dengan router 0 yang kiyta masukkan dikarenakan identity pada router 0 saya konfigurasi 1 maka untuk router 1 saya berikan identity yang sama. Lalu masukkan (network 192.168.30.1 255.255.255.224 area 0) yang merupakan ip network yang terhubung dengan router 0 dan perintah area 0 merupakan default dari perintah routing nya. Lalu berikan lagi ip network yang terhubung pada router 1 yaitu (network 20.20.20.0 255.255.255.240 area 0). Proses routing dapat dikatakan berhasil jika terdapat nontifikasi yaitu (Loading done).
Dikarenakan proses routing sudah selesai dan berhasil, kita bisa mengecek nya dengan menggunakan perintah (do show ip route) yang artinya kita bisa melihat table routing pada masing-masing router apakah ip route kita sudah terdaftar atau belum pada table routing di router yang ingin kita daftartkan. Dan terlihat bahwa hasil nya sudah terdaftar dikarenakan untuk router 0 sudah terdaftar ip network dari router 1, dan begitupun sebaliknya.
12. Setelah melakukan konfigurasi untuk routing, maka kita bisa konfigurasi dial-peer voice 200 voip kemudian ketikkan perintah session target ipv4:20.20.20.2, ip ini merupakan ip dari address dari router 1, kemudian ketikkan perintah (destination-pattern) atau number dari Ip Phone yang digunakan yang berada pada kota bandung yaitu di router 0 yaitu (2008) dan (2009), dan cara yang kedua untuk mempermudah melakukan perintah destination-pattern tanpa cara manual yaitu dengan ambil tiga angka didepan menjadi 200 dan jangan lupa
untuk menambahkan (.).
13. Setelah melakukan konfigurasi untuk routing, maka kita bisa konfigurasi dial-peer voice 200 voip kemudian ketikkan perintah session target ipv4:20.20.20.1, ip ini merupakan ip dari address dari router 1, kemudian ketikkan perintah (destination-pattern) atau number dari Ip Phone yang digunakan yang berada pada kota bandung yaitu di router 0 yaitu (2005), (2006) (2007), dan cara yang kedua untuk mempermudah melakukan perintah destination-pattern tanpa cara manual yaitu dengan ambil tiga angka didepan menjadi 200 dan jangan luopa
untuk menambahkan (.).
14. Setelah selesai melakukan semua konfigurasi, maka langkah selanjutnya kita membuat skema panggilan dengan klik telepon gemgam pada salah satu perangkat IP Phone yang sebagai pemanggil salahb satu kota, kemudian ketikkan dial number dari perangkat IP Phone yang sebagai penerima panggilan pada salah satu kota. Jika sudah terkoneksi satu sama lain maka otomatis sudah tersambung panggilan satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar