LAPORAN KOFIGURASI WEB SERVER
DI PNETLAB
JURUSAN : TEKNOLOGI KOMPUTER DAN JARINGAN
MATA PELAJARAN : ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN
KELAS XI TKJ B
DI SUSUN OLEH :
Zalfa Rahmavianti 212210321
SMK NEGERI 1 KOTA BEKASI
Jl. Bintara VIII No.2, RT.005/RW.003, Bintara, Kec. Bekasi Bar., Kota Bekasi, Jawa Barat 17134
ALAT DAN APLIKASI YANG DIPERLUKAN :
1. FILE PNETLAB
2. Aplikasi VMWare Workstation Player/Pro
3. Komputer/Laptop
4. Aplikasi PuTTY
DESIAIN TOPOLOGI WEB SERVER DI PNETLAB
KONFIGURASI WEB SERVER DI PNETLAB
Pada dokumentasi kali ini saya akan melanjutkan kembali konfigurasi dari konfigurasi FTP Server serta konfigurasi DNS Server yang telah saya lakukan sebelumnya, yaitu saya akan melakukan konfigurasi WEB Server. Dalam konfigurasi web server ini nantinya kita membutuhkan suatu domain yang akan kita jadikan untuk mengakses website, maka dari itu pastikan bahwa server yang dimiliki sudah mempunyai domain name dan domain name tersebut harus dipastikan sudah dalam keadaan aktif, sehingg web server ini adalah salah satu elemen yang berperan penting dibalik kemudahan kita dalam pengaksesan sebuah website. Membahas tentang konfgurasi yang akan dilakukan, disini nantinya kita akan membangun website sendiri dengan tahapan web hosting hal ini dilakukan untuk kita mendapatkan website yang sesuai dengan keinginan kita.
Software Web Server yang akan kita gunakan pada pembelajaran praktek nya adalah APACHE2 dan NGINX. Akan saya jelaskan sedikit mengenai perbedaan dari keduanya adalah tentang Fleksibilitas nya, jika server apache mendukung lebih dari 60 modul berbeda yang dapat memperluas fungsionalitas web server ini. Terlebih lagi, apache mwndukung kustomisasi koneksi melalui tool htaccess, sementara NGINX tidak ada fitur tersebut dan hasil nya apache lebih fleksibel dan mudah dikustomisasi.
Pengertian WEB Server
Web Server adalah sebuah perangkat lunak (software) server yang dimana web server akan digunakan untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari client yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.
Dan bisa kita simpulkan, bahwa Web Server ini merupakan penyedia layanan buat client, dimana nantinya clientnya akan meminta informasi dalam bentuk website lalu web browser dapat menampilkan halaman ataupun data yang diminta oleh si client. Ada beberapa contoh client nya yaitu seperti Mozilla, Internet Explorer, Chrome, Safari, Opera dan lainnya.
Fungsi WEB Server
Secara sederhananya fungsi dari Web Server ini adalah untuk melakukan atau menstaranfer berkas permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan, yang dimana permintaan yang diminta oleh pengguna berupa file, teks, video, gambar, file dan lainnya.
Adapun fungsi lebih detail nya mengenai Web Server, yaitu :
· Melakukan pemerikasaan terhadao sisten security yang berasal dari permintaan HTTP berdasarkab request klient atau web browser.
· Menyediakan data berdasarkan request atau permintaan yang masuk agar menjamin keamanan sistem yang berjalan dengan lancar.
· Membersihkan berbagai chace yang terdapar pada penyimpannan serta semua dokumen yang tidak terpakai lagi.
Setelah kita mengetahui pengertian serta fungsi dari Web Server ini, maka pastinya sudah terbayangkan oleh kalian bagaimana konsep dari cara kerja Web Server ini. Maka langsung saja kita kelangkah-langkah konfigurasinya.
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI WEB SERVER DI PNETLAB
1. Dikeranekan proses import serta booting telah selesai, maka saya akan langsung saja mengakses PNETLAB. Dan kita bisa melakukan pengecekkan dengan login untuk OS pnetlab, caranya yaitu dengan memasukkan username (root) serta password dari root yang telah kita konfigurasi sebelumnya yaitu (123). Namun jika untuk kalian yang baru saja melakukan import maka kalian tidak menggunakan password yang sama dengan saya yaitu (123) akan tetapi kalian harus menggunakan password default yaitu (pnet) dan nantinya kalian akan memasukki penyettingan untuk kalian login di OS pnetlab.
Dapat kita lihat bahwa untuk tampilan dibawah ini kita sudah bisa mengakses ataupun memanggil PNETLAB dengan menggunakan IP Address yang telah didapatkan yaitu (172.18.0.36), alamat IP ini bisa kita cek terlebih dahulu untuk memastikan bahwa IP tersebut dalam satu network yang sama dengan jaringan dari komputer kita atau dari jaringan wireless yang kita koneksikan pada laptop ataupun komputer kita. Dan juga setelah kita memasukkan password root maka akan muncul tampilan tentang informasi IP dari systemnya sendiri dan juga tidak akan ada tampilan untuk merubah password root nya lagi dikarenakan memang kita sudah melakukan konfigurasi tersebut sebelumnya.
2. Mengakses PNETLAB dengan menggunakan IP Address yang telah kita dapatkan secara otomatis atau jika kalian sudah mendaftarkan name domain nya kedalam host yang ada di windows remote maka kalian bisa mengakses pnetlab dengan menggunakan name domain yang telah dimasukkan sebelumnya (zalfa.net). Namun untuk saya sendiri belum mendaftarkan DNS kedalam windows nya jadi otomatis cara pertama lah yang akan saya gunakan, yaitu dengan cara mengakses pnetlab menggunakan IP Address. Jadi langkah pertama yaitu kita buka browser kemudian masukkan IP Address yang didapatkan pada VMware sebelumnya yaitu (172.18.0.36) kemudian kita enter.
3. Dalam hal ini diperlukan nya device yaitu chrome dan device yang sebelumnya kita telah install, dan dikarenakan saya sudah menginstal nya maka kita bisa klik kan saja bagian (Running Labs) untuk menjalankan lab, kemudian kita pilih file lab yaitu (LAB WEB zalfa) yang merupakan file dari lanjutan konfigurasi FTP Serta DNS Server sebelumnya sehingga untuk pembuatan deasain topologi tidak kita lakukan dikarenakan sudah dikatakan bahwa konfigurasi Web Server ini adalah lanjutan dari konfigurasi FTP Server sebeleumnya otomatis kita tidak akan merubah desain topologinya. Jangan lupa untuk menyalakan server serta perangkat lainnya yang berada di topologi untuk langsung memulai remote server. Dan kita bisa klik (Open) untuk memulai melakukan konfigurasi Web Server.
4. Melakukan remote server dengan menggunakan aplikasi putty, PuTTY adalah sebuah aplikasi open source yang sering digunakan untuk melakukan remote acces, seperti Rlogin, SSH, dan Telnet. Remote access dimaksudkan dengan aplikasi ini digunakan untuk mengendalikan suatu sistem dari jarak jauh atau ditempat yang berbeda dan dapat terkoneksi dengan jaringan internet. Cara penggunaan nya sendiri yaitu sebelumnya kalian harus download aplikasi ini, dan dikarenakan saya sudah mendowload nya maka langsung saja saya buka aplikasi putty ini, maka tampilan awalnya seperti gambar dibawah ini yaitu kita dimintakan untuk login dengan menggunakan IP Address, IP Address yang digunakan harus disesuaikan dengan IP Address yang ada pada server yang ingin kita remote yaitu dari interface ethernet 1. Untuk itu pada bagian (Host Name (or IP address )) saya isikan dengan (172.18.0.135) yang merupakan IP Server yang kita konfigurasi tadi pada interface ethernet 1 dan IP ethernet 1 inilah yang merupakan IP yang langsung terhubung kedalam jaringan internet. Setelah itu pada bagian Connection type gunakanlah SSH (Secure Shell) yang dimana pada opsi ini kita memilih jenis remote dan yang saya pilih ada SSH dikarenakan jenis remote untuk yang satu ini lebih secure dibandingkan dengan jenis remote telnet yang dimana untuk ssh sendiri paket-paket yang dikirim dapat dienkripsi terlebih dahulu sedangkan telnet dikarenakan dia berbasis teks maka untuk paket-paket yang dikirim dapat bisa dilakukan penyadapan atau hacking. Dan ada juga jenis remote yaitu serial jadi dia adalah salah satu metode komunikasi data dimana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu. Jika sudah kita bisa klik (Open) untuk mulai melakukan remote server dan mulai melakukan konfigurasi Web Server. (Namun disini saya melakukan beberapa konfigurasi melalui server nya langsung).
5. Dalam hal ini harus adanya DNS Server yang dimana nantinya akan kita gunakan untuk mengakses website client, jadi pastikan kalian sudah mebuat DNS Servernya. Jika sudah maka langsung saja kita membuka file direktori yang ada di direktori bind,dimana itu nantinya kita akan tambahkan script www, sehingga kita masuk terlebih dahulu kedalam file direktori belajar dengan menggunakan perintah (nano belajar).
Jika sudah masuk kedalam file direktori belajar, maka selanjutnya kita tambahkan www dipaling bawah dengan script (www serta IP Addressnya), IP Address yang digunakan adalah IP Address dari ether1 yang dimana IP tersebut sudah terhubung kedalam jaringan langsung sehingga kita dapat mengakses script www dengan domain kita. Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file direktori belajar maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
6. Langkah selanjutnya adalah melakukan restart terhadap bind9 dikarenakan kita telah melakukan perubahan terhadap direktori yang ada di direktori bind9. Hal ini harus dilakukan agar script yang dimana telah kita tambahkan dalam direkori belajar dapat terdeteksi dengan menggunakan perintah (systemctl retart bind9.service). Setelah itu lakukan lah perintah ping untuk mengecek apakah script nama domain kita sudah berjalan dengan baik atau belum dengan menggunakan perintah (ping www.belajarzalfa.net). Pastikan status nya adakah reply yang artinya domain kita telah berjalan dengan baik dan kita bisa langsung kekonfigurasi lainnya.
7. Langkah berikutnya adalah menginstall paket yang diperlukan dalam konfigurasi web server agar web server dapat berjalan yaitu apache2 dengan menggunakan perintah (apt install apache2). Jadi apache ini adalah salah satu web server yang memungkinkan untuk menjalankan website dengan aman tanpa banyak masalah, intinya dia adalah sebuah perangkat lunak web server yang memungkinkan user atau client dapat menggugah website di internet. Jika dipertengahan proses install apache terhenti dikarenakan kita dimintakan untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut dengan memberitahukan kepada kita bahwa akan ada tambahan proses install untuk dipakai nya ruang disk sebesar 8095 kB maka kita ketikkan saja (y) yang artinya yes dan setuju untuk melajutkan proses install apache nya, lalu tunggu sampai proses install selesai.
8. Setelah selesai melakukan proses install terhadap paket-paket apache, maka langsung saja kita masuk kedalam file direktori apache2 nya dengan menggunakan perintah (cd /etc/apache2/sites-available/). Jika sudah berada di direktori apache2 maka disini kita akan melakukan backup terhadap file yang ada didalam direktori apache2, namun sebelum itu kita cari terlebih dahulu file apa saja yang akan dibackup dengan menggunakan perintah (ls) untuk melihat file yang terdapat pada direktori apache2. Setelah itu langsung saja melakukan copy file 000-default.conf dengan menggunakan perintah (cp 000-default-conf belajar.conf) lalu kita bisa mengeceknya dengan perintah ls, dan sudah ada nama file dengan file yang kita copy sebelumnya.
9. Dikarenakan sebelumnya kita telah memasukkan file direktori belajar didalam web server apache2 ini. Maka langkah selanjutnya kita aka merubah isi file direktorinya yaitu dengan menggunakan perintah (nano belajar.conf).
Setelah masuk kedalam file dari direktori belajar kita bisa langsung merubah script nya menjadi seperti digambar yaitu dengan menambahkan (www.belajarzalfa.net). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file direktori belajar maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
10. Kemudian kita akan masuk kedalam direktori var www html dengan menggunakan perintah (cd /var/www/html) untuk melakukan backup terhadap isi file dari direktori tersebut, namun sebelum itu kita akan melihat terlebih dahulu file yang akan kita bcakup pada direktori ini dengan menggunakan perintah (ls), setelah itu langsung saja kita masuk kedalam file direktori dari index.html dengan menggunakan perintah (nano index.html). Index html ini adalah sebuah file yang menjadi indeks dari sebuah website, file ini akan otomatis terbuka saar pengguna membuka website dengan cara memanggil nama domain website tersebut.
Lalu jika sudah masuk kedalam file index html ini, kita bisa tuliskan suatu kalimat dalam script “Apache Ubuntu Default Page” menjadi nama saya sendiri yaitu (zalfa). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file index html maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
11. Setelah itu kita kembali lagi kedalam file direktori apache2 dengan menggunakan perintah yang sama yaitu (cd /etc/apache2/sites-available/) dan untuk melihat sudah ada file dalam direktori ini kita bisa ketikkan perintah (ls), lalu setelah nya kita akan menontonaktifkan file 000-default.conf dengan menggunakan perintah (a2dissite 000-default.conf) maka ditandai dengan disabled yang artinya telah dinonaktifkan, kemudian kita akan mengaktifkan konfigurasi virtual host yang baru kita buat yaitu file belajar.conf maka gunakanlah perintah (e2ensite belajar.conf) terlihat bahwa file ini ditandai dengan enabling yang artinya file tersebut telah aktif.
12. Jika sudah selesai semua perintah yang dilakukan maka kita bisa langsung melakukan restart semua konfigurasi yang sebelumnya telah kita masukkan dengan menggunakan perintah (/etc/init.d/apache2 restart) agar konfigurasi yang telah dilakukan pada web server apache dapat terdeteksi oleh client nantinya.
13. Setalah itu mulai melakukan remote terhadap client Ubuntu Desktop dengan cara double klik saja dan langsung masuk kedalam terminalnya, jika sudah langsung saja ketikkan perintah (ifconfig eth1) untuk mengecek apakah Ubuntu Desktop ini sduah mendapatkan IP Address atau belum, dan terlihat bahwa sudah ada IP nya yaitu (135.135.135.2). Dan juga lakukan perintah (ip a) untuk melihat IP pada eth1.
14. Kemudian lakukan perintah ping terhadap ip gateway nya yaitu (135.135.135.1) dan pastikan bahwa status nya adalah reply yang artinya gateway telah terhubung pada Ubuntu Desktop ini, lalu lakukan juga ping terhadap domain name dengan menambahkan script www yaitu dengan ketikkan perintah (www.belajarzalfa.net) dan bisa kita lihat bahwa tidak adanya reply yang artinya domain belum berjalan ada ubuntu dekstop ini. Maka hal yang harus dilakukan adalah melakukan penyettingan terhadap direktori resolv nya.
15. Menambahkan IP gateway yang ada di ethernet1, dimana kita masuk terlebih dahulu kedalam direktori resolv dengan menggunakan perintah (nano /etc/resolv.conf).
Dan langsung saja kita ketikkan gateway nya yaitu (nameserver 135.135.135.1). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file resolv maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut. Setalah itu sebelum kita mengeping kembali domain nya, maka kita bisa mengecek terlebih dahulu apakah konfigurasi IP gateway yang tadi sudah ada atau belum dengan menggunakan perintah (cat /etc/resolv.conf) dan terlihat bahwa sudah ada IP gateway yang sebelumnya telah kita konfigurasi. Dan langkah berikutnya baru kita bisa melakukan ping nama domain kita dengan menggunakan perintah yang sama yaitu (ping www.belajarzalfa.net) jika status telah reply maka nama domain kita telah berjalan dengan baik.
16. Jika semua sudah dikonfigurasikan, maka disini saya akan mencoba untuk melakukan searching nama domain kita yang telah berjalan yaitu belajarzalfa.net, caranya adalah kita keluar dari terminal lalu pilih Chrome dibagian atas kemudian kita bisa search (belajarzalfa.net) dan nantinya akan muncul tampilan web seperti dibawah ini. Dan terlihat bahwa untuk nama dari website nya sudah terganti menjadi nama (zalfa) dikarenakan kita telah merubahnya. Lalu kita bisa merubah tampilan dari isi apache ini yaitu dengan mengikuti langkah-langkah selanjutnya.
Langkah nya adalah kita bisa masuk kembali kedalam direktori index.html dengan perintah (nano index.html) setelah itu kita akan melakukan pencarian dengan kalimat yang ingin kita rubah dalam web server apache nya dengan kombinasi keyboard (ctrl+w) dan langsung saja rubah kalimat yang diinginkan. Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file index html maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
17. Melakukan restart terhadap web server apache agar perubahan yang dilakukan dapat terdeteksi di web server apache dengan perintah (/etc/init.d/apache2 restart).
18. Setelah itu melakukan verifikasi dengan search kembali nama domain dan terlihat pada tampilan bahwa kita telah berhasil merubah atau melakukan pengedittan terhadap isi dari web server apache tersebut.
19. Melakukan verifikasi terhadap client dengan melakukan pengujian verfikasi di VPCS sehingga nantinya nama domain bisa resolv, namun sebelum tu kita harus melakukan penyetingan DHCP Server, yaitu sebagai berikut.
1) Memasukkan perintah (apt-get install isc-dhcp-server-ldap) yang artinya bahwa perintah ini digunakan untuk menginstal DHCP Server. DHCP Server ini adalah sebuah perangkat yang bertugas memberikan konfigurasi jaringan secara otomatis kepada DHCP Client yang telah merequest sehingga client akan menerima jaringan yang telah dikongurasi.Maka jika dipertengahan proses pada install DHCP Server ini yaitu kita dimintakan untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut dikarenakan dia memberitahukan kepada kita bahwa akan ada tambahan untuk dipakai nya ruang disk sebesar 2861 kB maka kita ketikkan saja (y) yang artinya yes dan setuju untuk melajutkan proses install DHCP Server nya, tunggu sampai proses innstall selesai.
2) Selanjutnya kita akan masuk kedalam Direktory DHCP nya, yaitu dengan cara ketikkan perintah (cd /etc/dhcp/). Perintah cd atau Change Direktori digunakan untuk menjelajahi file dan direktori Linux dengan syarat perintah ini harus memerlukan path penuh nama direktori yang dituju jadi tergantung pada direktori yang digunakan, dengan dimulai nya path (/) garis miring pada perintah (cd /etc/dhcp) dapat diartikan bahwa itu adalah path absolut ke direktori jadi arti dari path absolute ini berarti sebuah jalur dari root (/) dan direktori yang berada dibawahnya, maka artinya direktori etc merupakan direktori yang berada dibawah root dan dibawahnya terdapat direktori dhcp,dan perintah terakhir yaitu saya menambahkan garis miring (/) diakhir nama direktori dhcp adalah opsional. Lalu gunakan perintah (ls) atau list directory content yang merupakan salah satu perintah yang digunakan untuk melihat daftar dari isi sebuah direktori pada linux, maka artinya perintah ls disini diartikan bahwa kita ingin melihat isi dari sebuah direktori DHCP. Melihat daftar sebuah isi dari direktori dhcp bertujuan untuk membackup salah satu file yang ada pada direktori dhcp yaitu file dhcpd.conf dengan cara yaitu dikarenakan kita telah berada dalam direktori dhcp, maka kita bisa langsung membackup salah satu file dari dhcp tersebut dengan langsung ketikkan perintah (cp dhcpd.conf dhcpd.backup) perintah cp atau copy ini merupakan perintah yang digunakan untuk menyalin suatu dokumen atau teks lain dari satu tempat ketempat yang lainnya, namun kita membackup nya tetap di satu file yang sama dan apabila kita telah mengcopy file tersebut maka otomatis nama file akan terubah menjadi nama file yang baru namun file yang asli dengan nama yang asli tetap masih ada., kita akan membuktikannya dengan mengetikkan perintah (ls) yang artinya melihat direktori pada direktori dhcp lalu bisa dilihat bahwa terdapat dua file dengan nama yang berbeda namun file terseebut merupakan satu file yang sama yaitu file asli dengan nama file nya yaitu (dhcpd.conf) dengan file copy nya yaitu (dhcpd.conf backup). Hal ini dilakukan dikarenakan nantinya kita akan melakukan suatu konfigurasi pada file dari dhcpd.conf maka untuk itu sediakan saja file backup nya jika sewaktu-waktu terjadi suatu trouble yang tidak dinginkan, jadi jika data didalam file dhcpd.conf itu hilang atau rusak pada saat kita melakukan konfigurasi difile tersebut maka dengan adanya file backup semua data yang hilang tersebut akan bisa kembali lagi.
3) Melakukan penyettingan didalam file dhcpd.conf, penyettingan yang dilakukan yaitu berupa subnet IP secara manual dengan subnet IP nya yaitu menggunakan IP Address pada ethernet 2 (135.135.135.1/24). Langkah pertama yaitu kita masuk terlebih dahulu kedalam file dhcp.conf nya dengan perintah (nano dhcpd.conf) perintah nano ini merupakan teks editor baris perintah yang mudah digunakan untuk sistem os unix dan linux, jadi nano ini merupakan tempat untuk mengedit teks dari suatu file seperti contohnya sekarang kita akan mulai untuk mengedit file dhcpd.conf dengan subnet IP. Sebenarnya banyak perintah lain dalam linux untuk mengedit file namun saya lebih prepare terhadap perintah nano ini dikarenakan nano ini mudah untuk digunakan saat mengedit teks didalam file.
Setelah itu kita akan memasukki tampilan yang ada pada file dhcpd.conf ini, kemudian untuk penyettingan nya sendiri kita harus scroll kebawah sampai muncul dibagian (A slightly different configuration for an internet subnet) nah ditampilkan teks ini kita akan mulai untuk menyetting nya dengan menggunakan subnet dari IP Address ethernet 2, hal ini bertujuan agar nantinya para client akan mendapatkan range IP dari subnet IP address yang telah kita konfigurasikan disini. Namun IP Address dari ethernet 2 ini tidak dapat terhubung kedalam jaringan internet sehingga para client tidak dapat terkoneksi kedalam jaringan internet. Caranya untuk menyetting subnet pada tampilan dibawah ini yaitu sebagai berikut :
4) Langkah pertama pastikan terlebih dahulu untuk menghilangkan tanda pagar (#) pada kalimat yang ingin kita konfigurasi, tanda pagar (#) ini difungsikan untuk menonaktifkan dan mengaktifkan konfigurasi pada teks yang ada didalam nano. Maka otomatis jika kita hilangkan tanda pagarnya maka kita telah mengaktifkan teks tersebut dan bisa melakukan konfigurasi pada teks tersebut.
5) Pada bagian subnet, itu isikan network dari IP eth2 yaitu (135.135.135.0) fungsi dari IP network adalah alamat IP yang ditetapkan setiap perangkat untuk saling terhubung kejaringan internet. Lalu netmask nya yaitu (255.255.255.0) dikarenakan IP eth2 prefix nya adalah /24, subnetmask atau netmask ini merupakan teknologi infomasi yang membedakan anatara network id dengan host id atau bisa juga menjadi penentu dari porsi network dengan host.
6) Pada bagian range, gunakanlah range dari prefix 24 yaitu dari 2-254, range dari 2 dikarenakan untuk range 1 itu nantinya akan digunakan untuk gateway sekaligus IP Address pada eth 2, maka saya gunakan opsional tidak kurang dari 2 dan tidak melebihi 254 yaitu dengan (135.135.135.1-135.135.135.135) Range ini merupakan kumpulan IP dari sebuah IP Address yang tidak terdiri dari network dan broadcast, dikarenakan IP Range ini merupakan kumpulan IP yang dapat digunakan dalam sebuah jaringan sehingga jaringan tersebut dalam satu jaringan yang sama.
7) Pada bagian option domain-name-server ubah menjadi nama domain yang berjalan yaitu (www.belajarzalfa.net) DNS ini merupakan sistem yang menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP bagi komputer saat kita mengakses sebuah website.
8) Pada bagian domain-name gunakan juga (www.belajarzalfa.net), merupakan nama yang mudah diingat yang terkait dengan alamat fisik diinternet, sehingga nama www.belajarzalfa.net bisa kita jadikan pengganti dari IP yang seharusnya yaitu (135.135.135.1).
9) Pada bagian subnet-mask isikan sesuai dengan prefix dari /24 yaitu 255.255.255.0.
10) Pada bagian option routers isikan menjadi (135.135.135.1), merupakan gateway jadi IP gateway ini memiliki fungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan jaringan server dengan client dan dengan protocol yang berbeda.
11) Pada bagian broadcast-address isikan broadcast yaitu (135.135.135.254) disesuaikan dengan prefix. Broadcast ini merupakan jenis IP untuk mengirim data kesemua host yang masih berada dalam satu network dan dia merupakan ip terkahir dalam subnet ip.
12) Jika sudah selesai penyettingan subnet dengan menggunakan IP eth2 ini maka kita bisa langsung menyimpan file tersebut dengan shortcut yaitu (Ctrl+x) lalu tekan tomobol (y) lalu enter.
20. Maka untuk kita kita akan masuk kedalam pengaturan file DHCP Server dari file (etc/default/isc-dhcp-server) dengan memasukkan perintah nano (nano /etc/default/isc-dhcp-server), hal ini dilakukan dikarenakan kita ingin menentukan interfaces dimana yang telah nanti DHCP Server dijalankan untuk memberikan IP terhadap client.
Setelah itu kita akan memasukki tampilan yang ada pada file dari /etc/default/isc-dhcp-server. Dan pada bagian INTERFACEv4”(eth2)” yang artinya ethernet 2 ini merupakan interface yang nantinya DHCP Server dijalankan.
Setelah pengaturan sudah selesai, simpan penambahan file tadi dengan menekan tombol (Ctrl+X) lalu tekan tombol (y) dan enter.
21. Langkah berikutnya adalah kita restart konfigurasi dari layanan DHCP Server sebelum melanjutkan ke konfigurasi yang lain dengan menggunakan perintah (/etc/init.d/isc-dhcp-server restart) restart ini bertujuan agar semua konfigurasi yang tadi kita lakukan berjalan dengn baik dan semestinya. Tampilan dibawah menadai berhasil nya retsrat dikarenakan tidak muncul status eror atau semacamnya yang artinya dia berhasil melakukan restart dengan melunculkan server Ipv4 dan kita bisa memulai melakukan request terhadap DHCP server nya.
22. Memulai melakukan request IP pada setiap masing-masing PC client kepada DHCP Server dengan cara double klik dibagian salah satu PC client kemudian ketikkan perintah (ip dhcp) perintah tersebut digunakan untuk meminta atau merequest IP Address secara otomatis. Jika saat proses requsest terdapat status (DORA) maka sudah dipastikan bahwa client akan mendapatkan ip secara otomatis, jadi status DORA ini merupakan tahap kerja dari DHCP Server dengan Clinet : D (yang berarti Discover), O (yanng berarti Offer), R (yang berarti Request), dan A (yang berarti Acknowledge). Jadi dapat disimpulkan jika client melakukan proses request pastikan status harus DORA yang artinya antara client dengan server terhubung satu sama lain. IP yang akan di terima oleh client merupakan IP yang terdapat yang berada dalam jaringan ethernet 2, dengan IP dari setiap client menerima range ip ethernet 2. Kita juga dapat mengetikkan perintah (show ip) yang dimana perintah tersebut akan menampilkan IP subnet client yang didapatkan oleh server. IP Yang didapatkan dari client juga harus sesuai dengan IP dari konfigurasi subnet interface ethernet 2 yang telah kita buat sebelumnya pada file dhcpd.conf. Dan juga saat kita melakukan ping nama domain pada pc client harus dipastikan status nya adalah reply yang artinya sudah bisa resolv.
23. Melakukan konfigurasi web server domain kedua dengan sofware nginx, namun sebelum itu kita harus nonaktifkan paket apache2 dengan menggunakan perintah (systemctl stop apache2) dan pastikan bahwa status nya sudah tidak running, cara cek status nya adalah dengan menggunakan perintah (systemctl status apache2).
24. Maka langkah selanjutnya, kita dapat langsung menginstal paket nginx dengan menggunakan perintah (apt install nginx). NGINX adalah web server yang juga berfungsi sebagai email proxy, reverse proxy, dan load balancer, struktur software ini bersifat asinkron dan event-driven yang memungkinkan banyak request atau permintaan diproses pada waktu bersamaan.
25. Setelah melalui proses install, maka lanjut saja langkah berikutnya yaitu masuk terlebih dahulu kedalam direktori var www html dengan menggunakan perintah (cd /var/www/html). Kemudian kita akan memindahkan file index.html kedalam file direktori lain yaitu dengan perintah (mv index.html /var/www/), setelah itu kita bisa mengeceknya dengan perintah (ls) dan terlihat bahwa sudah terdapat file index html pada file direktori nginx-debian.
26. Kemudian kita akan melakukan restart terhadap semua paket dan lain-lain yang ada didalam nginx ini agar semua konfigurasi yang dilakukan sebelumnya terdeteksi, dengan mengetikkan perintah yaitu (/etc/init.d/nginx restart) lalu untuk mengecek apakah nginx sudah running atau belum adalah dengan perintah (/etc/init.d/nginx). Terlihat bahwa status dari nginx adalah active (running).
20. Setelah itu kita akan mencoba searching web server nginx dengan menggunakan nama domain pertama terlebih dahulu yaitu (belajarzalfa.net), caranya adalah kita kembali lagi kedalam google chrome yang berada di ubuntu dekstop. Dan terlihat pada tampilan web server nginx bahwa untuk nama dari website nya belum dan masih default dikarenakan kita belum telah merubahnya. Maka dari itu kita bisa merubah tampilan dari isi nginx ini yaitu dengan mengikuti langkah-langkah selanjutnya.
27. Sama hal nya dengan apache konfigurasi nya diawali dengan DNS namun kita menggunakan nama domain kedua yaitu zalfarahma.xyz, jadi zalfarahma.xyz ini nantinya akan kita gunakan untuk mengakses website client, jadi pastikan kalian sudah mebuat DNS Servernya. Jika sudah maka langsung saja kita membuka file direktori yang ada di direktori bind, dimana itu nantinya kita akan tambahkan script www, sehingga kita masuk terlebih dahulu kedalam file direktori zalfa dengan menggunakan perintah (nano zalfa).
Jika sudah masuk kedalam file direktori zalfa, maka selanjutnya kita tambahkan www dipaling bawah dengan script (www serta IP Addressnya), IP Address yang digunakan adalah IP Address dari ether1 yang dimana IP tersebut sudah terhubung kedalam jaringan langsung sehingga kita dapat mengakses script www dengan domain kita. Dan juga jangan lupa untuk merubah nama domain nya menjadi nama domain kedua yaitu (zalfarahma.xyz). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file direktori zalfa maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
28. Langkah selanjutnya adalah melakukan restart terhadap bind9 dikarenakan kita telah melakukan perubahan terhadap direktori yang ada di direktori bind9. Hal ini harus dilakukan agar script yang dimana telah kita tambahkan dalam direkori zalfa dapat terdeteksi dengan menggunakan perintah (systemctl restart bind9.service). Setelah itu lakukan lah perintah ping untuk mengecek apakah script nama domain kita sudah berjalan dengan baik atau belum dengan menggunakan perintah (ping www.zalfarahma.xyz). Pastikan status nya adakah reply yang artinya domain kita telah berjalan dengan baik dan kita bisa langsung kekonfigurasi lainnya.
29. Selanjutnya kita masuk kedalam file direktori apache2 nya dengan menggunakan perintah (cd /etc/apache2/sites-available/). Jika sudah berada di direktori apache2 maka disini kita akan melakukan backup terhadap file yang ada didalam direktori apache2, namun sebelum itu kita cari terlebih dahulu file apa saja yang akan dibackup dengan menggunakan perintah (ls) untuk melihat file yang terdapat pada direktori apache2. Setelah itu langsung saja melakukan copy file 000-default.conf dengan menggunakan perintah (cp 000-default-conf zalfa.conf) lalu kita bisa mengeceknya dengan perintah ls, dan sudah ada nama file dengan file yang kita copy sebelumnya.
30. Dikarenakan sebelumnya kita telah memasukkan file direktori zalfa didalam web server apache2 ini. Maka langkah selanjutnya kita aka merubah isi file direkorinya yaitu dengan menggunakan perintah (nano zalfa.conf).
Setelah masuk kedalam file dari direktori belajar kita bisa langsung merubah script nya menjadi seperti digambar yaitu dengan menambahkan (www.zalfarahma.xyz). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file direktori belajar maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
31. Kemudian kita akan masuk kedalam direktori var www html dengan menggunakan perintah (cd /var/www/html) dan kita masuk kedalam file dari (index.nginx-debian.html) yang dimana kita akan merubah isi file dari direktori tersebut. Setelah itu kita akan melakukan pencarian dengan kalimat yang ingin kita rubah dalam web server nginx nya dengan kombinasi keyboard (ctrl+w) dan langsung saja rubah kalimat yang diinginkan. Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file index.nginx-debian.html maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
32. Setelah itu melakukan verifikasi dengan search kembali nama domain kedua atau bisa kita reloadkan terminal dari ubuntu desktop dan terlihat pada tampilan bahwa kita telah berhasil merubah atau melakukan pengedittan terhadap isi dari web server nginx tersebut.
33. Melakukan verifikasi terhadap client dengan melakukan pengujian verfikasi di VPCS sehingga nantinya nama domain bisa resolv, namun sebelum itu kita harus setting nama domain nya menjadi nama domain kedua pada direktori dhcpd.conf setelah itu jangan lupa untuk restart kembali dhcp nya.
Mulai melakukan proses request serta ping nama domain kedua pastikan bahwa nama domain bisa resolv.
Kesimpulan dari pembelajaran praktek tentang materi web server kali ini adalah kita dapat mengetahui tugas dari web server yaitu dia dapat menerima permintaan dari klien nya dan akan mengirimkan kembali berkas yang diminta oleh para klien nya, dan tentunya akan menyimpan data-data website dengan rapih. Dan juga sama hal nya dengan komputer server, yang dimana dia harus terhubung kedalam jaringan internet agar dapat diakses oleh klien sehingga harus dipastikan bahwa nama domain itu bisa resolv.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar