LAPORAN KOFIGURASI FILE SERVER
JENIS SAMBA DI PNETLAB
JURUSAN : TEKNOLOGI KOMPUTER DAN JARINGAN
MATA PELAJARAN : ADMINISTRASI SISTEM JARINGAN
KELAS XI TKJ B
DI SUSUN OLEH :
Zalfa Rahmavianti 212210321
SMK NEGERI 1 KOTA BEKASI
Jl. Bintara VIII No.2, RT.005/RW.003, Bintara, Kec. Bekasi Bar., Kota Bekasi, Jawa Barat 17134
a) Konfigurasi File Server jenis Samba di pnetlab
Pada dokumentasi kali ini saya akan melakukan sebuah praktek mengenai materi File Server yang dimana masih menggunakan pnetlab dalam konfigurasi file server. Sedikit mengenai konsep dari File Server ini adalah terjadinya permintaan klien kepada sebuah server dan selanjutnya server akan menerjemahkan jenis permintaan klien dan menampilkan output sesuai dengan analisisnya tersebut sehingga klien dapat melihat data yang telah dimintanya pada sebuah server. Itu berarti dalam hal ini kita membutuhkan sebuah layanan protokol untuk dapat melayani pertukaran data dalam jaringan secara mudah dalam sistem operasi windows dengan linux. Maka salah satu protokol yang kita gunakan adalah Samba dikarenakan layanan ptotokol ini berjalan disistem operasi Linux.
Jadi, apa itu samba ? Samba merupakan paket program yang berjalan pada sistem Linux yang mampu menerapkan protokol SMB (Server Message Block) pada platform Linux, sehingga pada konfigurasi kali ini samba akan bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan dua komputer yang menggunakan sistem operasi yang berbeda yaitu antara Ubuntu Dekstop (client) dengan Linux (server).
Adapun beberapa fungsi dari penggunaan File Server, yaitu sebagai berikut :
- Menjadi Tempat Berkomunikasi
Fungsi dari file server dapat berkomunikasi itu terjadi pada saat file server akan menjadi tempat untuk bertukarnya file atau informasi antara satu komputer dengan komputer lainnya, sehingga informasi tersebut dapat dakses atau digunakan pada komputer klien yang menerima akses penerimaan informasi tersebut.
- Menjadi Tempat Penyimpanan
Fungsi berikut nya adalah sebagai tempat penyimpanan, itu artinya file server ini akan menyimpana sebuah data yang ada pada suatu komputer sehingga mengurangi penggunaan penyimpanan pada komputer dan tentu saja file server ini sangat berguna karna dari segi penyimpanan nya pengintegrasian data secara aman sehingga lebih efektif dan efisien.
b) Alat dan Aplikasi yang diperlukan :
1. FILE PNETLAB
2. Aplikasi VMWare Workstation Player/Pro
3. Komputer/Laptop
4. Aplikasi PuTTYS
DESAIN TOPOLOGI FILE SERVER (SAMBA)
Setelah kita mempelajari materi file server dan memahami konsep nya, maka langsung saja kita melakukan konfigurasi File Server yaitu dengan jenis Samba.
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI FILE SERVER JENIS SAMBA
1. Dikeranekan proses import serta booting telah selesai, maka saya akan langsung saja mengakses PNETLAB. Dan kita bisa melakukan pengecekkan dengan login untuk OS pnetlab, caranya yaitu dengan memasukkan username (root) serta password dari root yang telah kita konfigurasi sebelumnya yaitu (123). Namun jika untuk kalian yang baru saja melakukan import maka kalian tidak menggunakan password yang sama dengan saya yaitu (123) akan tetapi kalian harus menggunakan password default yaitu (pnet) dan nantinya kalian akan memasukki penyettingan untuk kalian login di OS pnetlab.
Dapat kita lihat bahwa untuk tampilan dibawah ini kita sudah bisa mengakses ataupun memanggil PNETLAB dengan menggunakan IP Address yang telah didapatkan yaitu (192.168.43.79), alamat IP ini bisa kita cek terlebih dahulu untuk memastikan bahwa IP tersebut dalam satu network yang sama dengan jaringan dari komputer kita atau dari jaringan wireless yang kita koneksikan pada laptop ataupun komputer kita. Dan juga setelah kita memasukkan password root maka akan muncul tampilan tentang informasi IP dari systemnya sendiri dan juga tidak akan ada tampilan untuk merubah password root nya lagi dikarenakan memang kita sudah melakukan konfigurasi tersebut sebelumnya.
2. Mengakses PNETLAB dengan menggunakan IP Address yang telah kita dapatkan secara otomatis atau jika kalian sudah mendaftarkan name domain nya kedalam host yang ada di windows remote maka kalian bisa mengakses pnetlab dengan menggunakan name domain yang telah dimasukkan sebelumnya (zalfa.net). Namun untuk saya sendiri belum mendaftarkan DNS kedalam windows nya jadi otomatis cara pertama lah yang akan saya gunakan, yaitu dengan cara mengakses pnetlab menggunakan IP Address. Jadi langkah pertama yaitu kita buka browser kemudian masukkan IP Address yang didapatkan pada VMware sebelumnya yaitu (192.168.43.79) kemudian kita enter.
3. Dalam hal ini diperlukan nya device yaitu chrome dan device yang sebelumnya kita telah install, dan dikarenakan saya sudah menginstal nya maka kita bisa klik kan saja bagian (Running Labs) untuk menjalankan lab, kemudian kita pilih file lab yaitu (Lab DNS) yang merupakan file dari lanjutan konfigurasi DNS Server sebelumnya sehingga untuk pembuatan desain topologi tidak kita lakukan dikarenakan sudah dikatakan bahwa konfigurasi Web Server ini adalah lanjutan dari konfigurasi DNS Server sebelumnya otomatis kita tidak akan merubah desain topologinya. Jangan lupa untuk menyalakan server serta perangkat lainnya yang berada di topologi untuk langsung memulai remote server. Dan kita bisa klik (Open) untuk memulai melakukan konfigurasi File Server jenis Samba.
4. Melakukan remote server dengan menggunakan aplikasi putty, PuTTY adalah sebuah aplikasi open source yang sering digunakan untuk melakukan remote acces, seperti Rlogin, SSH, dan Telnet. Remote access dimaksudkan dengan aplikasi ini digunakan untuk mengendalikan suatu sistem dari jarak jauh atau ditempat yang berbeda dan dapat terkoneksi dengan jaringan internet. Cara penggunaan nya sendiri yaitu sebelumnya kalian harus download aplikasi ini, dan dikarenakan saya sudah mendowload nya maka langsung saja saya buka aplikasi putty ini, maka tampilan awalnya seperti gambar dibawah ini yaitu kita dimintakan untuk login dengan menggunakan IP Address, IP Address yang digunakan harus disesuaikan dengan IP Address yang ada pada server yang ingin kita remote yaitu dari interface ethernet 1. Untuk itu pada bagian (Host Name (or IP address )) saya isikan dengan (192.168.43.135) yang merupakan IP Server yang kita konfigurasi tadi pada interface ethernet 1 dan IP ethernet 1 inilah yang merupakan IP yang langsung terhubung kedalam jaringan internet. Setelah itu pada bagian Connection type gunakanlah SSH (Secure Shell) yang dimana pada opsi ini kita memilih jenis remote dan yang saya pilih ada SSH dikarenakan jenis remote yang satu ini lebih secure dibandingkan dengan jenis remote telnet yang dimana untuk ssh sendiri paket-paket yang dikirim dapat dienkripsi terlebih dahulu sedangkan telnet dikarenakan dia berbasis teks maka untuk paket-paket yang dikirim dapat bisa dilakukan penyadapan atau hacking. Dan ada juga jenis remote yaitu serial jadi dia adalah salah satu metode komunikasi data dimana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu. Jika sudah kita bisa klik (Open) untuk mulai melakukan remote server dan mulai melakukan konfigurasi File Server jenis Samba.
5. Langkah selanjutnya adalah kita akan mengkonfigurasikan Samba pada server dengan menginstall paket aplikasi yang dibutuhkan dengan menggunakan perintah (apt install samba). Pastikan bahwa terdapat status get yang artinya tanggapan sukses untuk mendapatkan paket-paket yang dibutuhkan oleh samba.
6. Setelah melalui proses install samba maka langkah berikutnya adalah melakukan backup file samba, caranya yaitu kita masuk terlebih dahulu kedalam direktori samba yang sudah kita install sebelumnya dengan menggunakan perintah (cd /etc/samba) jika sudah masuk kedalam direktori tersebut kita bisa ketikkan perintah (ls) untuk melihat dimana letak file samba nya. Dan setelah itu kita bisa langsung melakukan backup terhadap file smb.conf dengan perintah nya adalah (cp smb.conf smb.conf.backup). Jangan lupa untuk mengecek kembali hasil backup file samba yang telah kita lakukan dengan mengetikkan perintah (ls) maka bisa terlihat bahwa sudah ada nama file backup yaitu smb.conf.backup. Dengan melakukan backup terhadap file kita telah membuat cadangan dari data-data yang rusak, hilang atau tidak dapat diakses kembali sehingga jika hal tersebut terjadi kita bisa mengakses file backup smb.conf lagi.
Sebelum melakukan berbagi sumber daya (resource), kita akan membuat file atau direktori yang akan dibagikan terlebih dahulu jadi pada konfigurasi kali ini akan membuat dua tipe akses.
· Pertama yaitu, akses Samba yang menggunakan username dan password.
· Yang kedua yakni akses Samba menggunakan kredensial anonymous, yang tidak memerlukan username dan password untuk mengaksesnya.
7. Dalam samba terdapat satu file bernama smb.conf yang menyimpan keseluruhan konfigurasi. Maka dari itu sekarang kita akan melakukan edit file yang terdapat pada file smb.conf tersebut dengan menggunakan perintah (nano smb.conf) untuk melakukan akses terhadap client dengan menggunakan username serta passwordnya.
Jika sudah masuk didalam direktori smb.conf maka selanjutnya kita edit filenya dengan menambahkan script seperti yang ada dibawah ini :
[sambazalfa] => Nama folder yang akan ditampilkan pada PC Client ketika client mengakses samba.
path = /home/zalfa/ => Lokasi direktori yang dishare, artinya saya membuat direktori dengan nama (zalfa) didalam direktori (/home).
valid user = rahma => User yang digunakan, artinya kita akan menambahkan user baru yang akan digunakan untuk folder yang akan disharing nanti.
writeable = yes => Mengizinkan melakukan perubahan terhadap folder beserta isi dari folder tersebut.
browseable = yes => Mengizinkan melakukan penjelajahan terhadap folder yang dishare.
guest ok = no => Tidak mengizinkan anonymous untuk mengakses folder tanpa ada proses autentikasi, artinya user menggunakan autentikasi.
Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file direktori smb.conf maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
8. Setelah itu kita akan membuat user baru untuk mengakses ke samba server yang kita buat serta password nya, user yang kita buat harus sama dengan valid user yang kita buat pada saat melakukan pengedittan teks pada file smb.conf yaitu user rahma, dengan begitu pada saat kita ingin melakukan pengaksesan samba kita perlu memasukkan user serta passwordnya sehingga orang lain yang tidak mengetahui user dan password kita tidak dapat mengakses file samba kita. Caranya yaitu dengan menggunakan perintah (useradd –m –d /home/zalfa rahma) perintah ini digunakan untuk mengganti folder default dengan direktori home yang dapat kita bangun dilokasi yang berbeda, jadi artinya kita membuat user rahma dengan menempatkan nya pada direktori zalfa didalam durektori home. Jika kita sudah selesai membuat user, maka selanjutnya adalah membuat password baru dari user tersebut dengan menggunakan perintah (smbpasswd –a rahma), setelah tekan enter maka akan muncul tampilan yang dimana kita akan mengisi password nya secara bebas (123) dengan konfirmasi password yang sama (123).
9. Langkah selajutnya kita akan mengecek konfigurasi file samba yang telah kita konfigurasi sebelumnya pada file smb.conf dengan menggunakan perintah (testparm) jadi perintah testparm ini merupakan program pengujian yang sangat sederhana untuk memeriksa file konfigurasi smbd. Bisa kita lihat dalam tampilan dibawah ini yaitu pada bagian nama folder [sambazalfa] terdapat path serta read only yang otomatis terdapat status no yang artinya dapat dilihat dan dibaca termasuk bisa menyalin file dan juga bisa menambahkan file atau menambahkan folder kedalamnya.
10. Langkah selanjutnya kita masuk kedalam direktori sambanya dengan menggunakan oerintah (cd /home/samba) dikarenakan kita ingin membuat file dan menyimpan file tersebut kedalam direktori sambanya, caranya yaitu dengan ketikkan perintah (touch latihanzalfa.txt). Kemudian untuk melakukan pengecekkan kita bisa gunakan perintah (ls –al) yang dimana perintah ini digunakan untuk menampilkan file atau direktori, ukuran, tanggal dan waktu yang dimodifikasi, nama file atau folder dan pemilik file dan izinnya jadi intinya perintah ini untuk menampilkan daftar panjang suatu file latihanzalfa.txt di linux dan melihat daftar file tersembunyi.
11. Kemudian kita akan melakukan restart terhadap semua paket dan lain-lain yang ada didalam smbd ini agar semua konfigurasi yang dilakukan sebelumnya terdeteksi, dengan mengetikkan perintah yaitu (/etc/init.d/smbd restart) lalu untuk mengecek apakah samba sudah running atau belum adalah dengan perintah (/etc/init.d/smbd status). Terlihat bahwa status dari samba adalah active (running).
12. Setelah itu, kita lanjutkan dengan mengisntall samba untuk client nya karena jika ingin menguji samba pada server diperlukan nya samba client, jadi caranya dengan menggunakan perintah (apt install smbclient), maka artinya kita akan menginstal protokol client yang ditujukan sebagai layanan untuk berbagi berkas (file sharing) didalam sebuah jaringan. Jika dipertengahan proses install smbclient terhenti dikarenakan kita dimintakan untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut dengan memberitahukan kepada kita bahwa akan ada tambahan proses install untuk dipakai nya ruang disk sebesar 3386 kB maka kita ketikkan saja (y) yang artinya yes dan setuju untuk melajutkan proses install smbclient nya, lalu tunggu sampai proses install selesai.
12. Dan setelah selesai melakukan proses install terhadap samba client, maka langsung saja kita melakukan pengujian pada server didalam samba client nya dengan menggunakan perintah (smbclient –U rahma //192.168.43.135/sambazalfa)
13. Langkah selanjutnya adalah tahapan verifikasi pada client, dengan kita beralih pada Ubuntu Desktopnya dan mulai melakukan remote dengan double klik pada perangkat tersebut setelah itu klik (OK) untuk konek terhadap Ubuntu Desktop tersebut.
14. Jika sudah masuk didalam tampilan Ubuntu Desktopnya, maka selanjutnya kita akan masuk kedalam menu dengan klik dibagian (menu) lalu pilih (all) dan (Caja).
15. Setelah memasuki bagian caja, kita klik dibagian (Browse Network) kegiatan browse netwrok ini adakah untuk melihat konten pada media www dengan memanfaatkan jaringan internet. Maka disini saya akan mencoba melakukan pengaksesan Samba Server yang sudah kita buat pada server, caranya yaitu dengan memasukkan IP Address yang terhubung kedalam jaringan internet yaitu IP gateway pada Ubuntu Desktop ini, lalu gunakanlah perintah (smb://135/135/135/1/sambazalfa). Dan nantinya akan muncul sebuah tampilan yang dimana kita harus memasukkan username serta password yang telah kita buat pada file samba. Hal ini sebagai bukti bahwa kita telah berhasil melakukan pengaksesan samba dengan menggunakan username serta password yang telah kita konfigurasi sebelumnya, pada bagian Connect As kita pilih (Regstered user) yang artinya kita akan memasukkan username serta password yang sudah didaftarkan pada file samba tersebut, username (rahma) dengan domain (WORKGROUP) workgroup adalah peer-to-peer netwrok yang memungkinkan setiap komputer untuk mengakses file, printer atau koneksi internet, lalu masukkan password (123), jika sudah kita bisa klik (Connect) untuk mengakkses sambanya.
16. Jika sudah berhasil login maka kita telah berhasil mengakses samba dengan muncul tampilan seperti dibawah ini, yaitu terdapat file latihanzalfa.txt yang telah kita konfigurasi pada direktori home sebelumnya. Hal ini artinya antara server dengan client sudah terhubung dilkarenakan jika kita ingin membuat satu folder lagi dalam client desktop maka otomatis pada server akan tersimpan folder tersebut didalam path /home/zalfa.
Setelah kita berhasil melakukan konfigurasi dengan akses samba menggunakan user serta password, maka langkah selanjutnya adalah mengakses samba menggunakan anonymous yang artinya kita tidak memerlukan username dan password untuk mengakses nya.
17. Langkah pertama kita buat direktory samba yang akan dapat diakses secara anonymous. Pada praktek kali ini saya menggunakan path baru /home/zalfa2 yang artinya lokasi direktori yang dishare langsung ada pada direktori anonymous_shares/zalfa2 didalam direktori home, dengan begitu gunakan perintah (sudo mkdir –p /home/zalfa2/anonymous_shares).
18. Melakukan penyettingan permissions, seperti perintah berikut : (sudo chmod –R 0775 /home/zalfa2/anonymous_shares) artinya untuk memberikan izin/premissions pada direktori yang dishare apa saja yang akan dikasih keuser langsung pada direktori /home/zalfa2/anonymous_shares. Dan lakukan perintah (sudo chown –R nobody:nogroup /home/zalfa2/anonymous_shares) artinya adalah perintah agar kepemilikan direktori bisa dipakai oleh semua user di LAN.
19. Edit file konfigurasi untuk memberikan akses menggunakan anonymous dengan menggunakan perintah (sudo nano /etc/samba/smb.conf), setelah masuk kedalam file konfigurasi dari direktori smb.conf maka kita tambahkan baris seperti dibawah ini pada baris paling bawah :
[sambazalfa2] => Nama folder yang akan ditampilkan pada PC Client ketika client mengakses samba.
comment = Anonymous File Server Share => Menunjukkan bahwa comment file server share ini adalah anonymous.
path = /home/zalfa2/anonymous_shares => Lokasi direktori yang dishare langsung pada direktori /home/zalfa2/anonymous_shares.
browseable = yes => Mengizinkan melakukan penjelajahan terhadap folder yang dishare.
writeable = yes => Mengizinkan melakukan perubahan terhadap folder beserta isi dari folder tersebut.
guest ok = yes => Mengizinkan anonymous untuk mengakses folder tanopa adanya proses autentikasi, artinya tidak adanya user maupun password.
read only = no => Artinya dapat dilihat dan dibaca termasuk bisa menyalin file dan juga bisa menambahkan file atau menambahkan folder kedalamnya.
force user = nobody => User nobody adalah agar semua user lain atau bahkan tanpa user pun bisa mengaksesnya, tapi untuk memodifikasi tetap perlu user dalam linux tersebut.
Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap file direktori smb.conf maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
22. Verifikasi terhadap client dengan memasuki bagian caja, kita klik dibagian (Browse Network) kembali, kemudian disini saya akan mencoba melakukan pengaksesan Samba Server yang sudah kita buat pada server, caranya yaitu dengan memasukkan IP Address yang terhubung kedalam jaringan internet yaitu IP gateway pada Ubuntu Desktop ini, lalu gunakanlah perintah (smb://135/135/135/1/sambazalfa2). Dan nantinya akan muncul sebuah tampilan kosong dikarenakan kita belum membuat folder baru pada file anonymous_shares, maka disini saya akan membuat folder baru dengan nama (tes samba zalfa2), hal tersebut terjadi tanpa muncul sebuah tampilan untuk kita memasukkan username serta password dan dengan begitu konfigurasi dengan akses samba menggunakan anonymous dikatakan telah berhasil.
Setelah itu lakukan lah verifikasi terhadap server nya dengan masuk kedalam direktori anonymous_shares dengan menggunakan perintah (cd anonymous_shares/) dan dapat terlihat bahwa sudah terdapat file yang sama dengan folder yang kita buat pada client desktop, dikarenakan setiap kita membuat suatu direktori maka lokasi direktori tersebut akan langsung mengarah pada direktori /home/zalfa2/anonymous_shares.
c) Kesimpulan
Kesimpulan dari materi konfigurasi praktek file server ini adalah kita dapat mengetahui konsep dari file sharing pada sebuah jaringan yang dimana dapat dilakukan melalui 2 cara diantara adalah dengan menggunakan Samba dan FTP (File Transfer Protocol), yang dimana keduanya menggunakan protokol yang berbeda yaitu jika Samba menggunakan protokol SMB (Server Message Block) sedangkan FTP menggunakan protokol tarnsport TCP untuk mengirimkan data file. Dan dapat dikatehui bahwa protokol SMB ini memungkinkan untuk digunakan share data, printer dan nama komputer bisa dikenal didalam jaringan LAN, terlebih lagi jarang ditemui masalah dalam penggunaan dijaringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar