Jumat, 12 Agustus 2022

INSTALASI DEBIAN MENGGUNAKAN VIRTUAL BOX

INSTALASI DEBIAN 9

Disusun oleh :
 
Nama : Zalfa Rahmavianti
Kelas : XI TKJ B
Mata pelajaran : Administrasi Sistem Jaringan


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA BEKASI
JL. Bintara VIII, No.2, Kel.Bintara, Kec.Bekasi Barat, Kota Bekasi 17134
 
Penginstalan OS ini bertujuan untuk kita dapat meremote Server dari jarak yang jauh, sehingga mempermudah kita dalam mengontrol Perangkat yang ada di OS tersebut.

Alat dan Aplikasi yang diperlukan :
 
1. Komputer atau Laptop.

2. Aplikasi Oracle VM VirtualBox. 

3. Aplikasi Putty. 

4. File ISO Debian 9.7 DVD-1 (64-bit).

LANGKAH – LANGKAH INTALASI DEBIAN
 
1. Langkah pertama yaitu buka Aplikasi VirtualBox.

2. Kemudian pilih tombol New, karena kita ingin menyetting Virtual Machine yang baru.
   

3. Pada Opsi ini kita akan membuat nama dan folder tujuan untuk Mesin Virtual baru. Dengan memberi  nama sesuai nama kita sendiri dan nomor absen yaitu (ZALFA RAHMAVIANTI 34). Kemudian untuk membuat folder, kita akan membuatnya di Local disk D dengan nama folder yaitu  (ASJLAB34). Selanjutnya, karena kita akan melakukan Intalasi Linux Debian maka pada kolom Type kita pilih Linux dan untuk kolom Versi, sebelum disetting akan lebih baik jika kita mengecek versi OS pada laptop atau komputer kita dengan menekan kombinasi tombol (Windows+R) jika sudah mengecek, isi sesuai Versi OS laptop atau komputer. Disini saya menggunakan Versi Debian (64-bit). Lalu klik Next.
    

4. Untuk Opsi Memory size sebelum disetting kita lihat dulu berapa total MB memory nya, karna disini saya mempunyai 4096 MB maka untuk Memory size gunakan 1024 MB. Yang terpenting kita tidak melebihi kapasitas yang berwarna hijau, jika melebihi maka akan hang dan komputer atau laptop tidak bisa digunakan. Lalu klik Next.
   

5. Pada Opsi Hard disk, Pilih pada kolom (Create a virtual hard disk now). Karna disini saya akan membuat hard disk virtual baru. Lalu klik Create.
   

6. Pada opsi type dari file Hard disk, saya akan pilih kolom (VDI : Virtual Disk Image ). Jika kita memilih VDI berarti kita tidak perlu menggunakannya dengan software virtualisasi lainnya. Lalu klik Next.
   

7. Pada opsi ini saya akan menyimpan hard disk fisik yang dialokasikan secara dinamis (dynamically allocated) yang digunakan hanya untuk mengurangi kapasitas hard disk dengan kapasitas yang digunakan. Lalu klik next.
  

8. Pada opsi ini pilih ukuran hard disk megabyte dengan isi ukuran 100 GB. Ukuran tersebut adalah batas jumlah data file yang dapat disimpan oleh mesin virtual di hard disk. Lalu klik Create.
   

9. Setelah selesai Setting Virtual Machine nya. Selanjutnya pada tampilan VirtualBox kita klik icon Setting untuk memasukkan file ISO dan menyetting pada menu Network.
   

10. Kemudian pilih dibagian menu Storage, dimenu ini kita akan meemasukan file ISO. Caranya dengan mengklik empty kemudian pilih (Choose a disk file), setelah itu kita cari file ISO Debian-9.7.0-am64-DVD-1 jika sudah ketemu klik saja file nya kemudian klik Open.
   

   

Terlihat pada tampilan dibawah, file tulisan yang tadinya Empty berubah menjadi file ISO yang kita masukkan tadi. 
   

11. Kemudian kita akan setting dibagian menu Network. Disini kita akan memilih jenis Network yaitu pilih (Host-only Adapter) karena dilaptop yang saya gunakan network nya adalah host only adapter. Jadi sebelum memilih jenis network, kita cek terlebih dahulu di Change adapter option, nah setelah itu enablekan network yang kalian gunakan. Dan untuk opsi name jika pilihannya hanya satu maka gunakan saja. Selanjutnya klik pada menu Advanced yaitu pada Promiscuous Mode pilih Allow All, artinya dari semua jaringan laptop ke vitual itu kita hubungkan. Jika selesai disetting maka kita pilih OK. 
   

12. Jalankan Virtual Machine nya dengan mengklik tombol Start.
  

13. Pilih (Install) untuk memulai proses Instalasi Debian 9. Karena kita memilih Install maka nanti setelah selesai diinstall akan berbasis teks. Kemudian tekan Enter.
   

14. Untuk Bahasa yang saya gunakan adalah bahasa (Inggris), karena jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia terjemahan nya tidak teratur. Kemudian tekan Enter.
  

15. Untuk menu country, territory area, karena lokasi saya berada dinegara Indonesia dan Negara Indonesia tidak ada dipilihan maka pilih Other saja. Kemudian tekan Enter.
  

16. Untuk menu Continent or region, karena saya berada di benua Asia maka pilih Asia. Kemudian tekan Enter.
   

17. Kita akan kembali kemenu Country, territory or area. Karena pilihan Negara Indonesia sudah ada maka kita pilih Indonesia. Kemudian tekan Enter.
   

18. Pada menu Country to base default locale settings on, pilih saja United States. Kemudian tekan Enter.
   

19. Pada menu ini kita akan memilih tipe keyboard pada sistem yang akan digunakan, jadi pilih saja American English karena settingan keyboard kita sama. Kemudian tekan Enter.
   

20. Jika proses loading telah seelesai akan muncul menu configure network dan ada pertanyaan yaitu (continue without a default route ?) kita pilih yes (Enter), karena untuk sementara konfigurasi network IPnya kita default dari OS nya saja. Dan nanti setelah selesai di install kita akan membuat IP nya secara manual. 
   

21. Pada menu ini kita kosongkan saja karena kita tidak ingin menggunakan server nama apapun. Pilih Continue lalu tekan Enter.
  

22. Isikan Hostname untuk identitas sistem Debian ke jaringan. Buatlah dengan nama kita sendiri (ZALFARAHMAVIANTI). Perlu diingat saat mengisi Hostname nama tidak perlu di spasi. Pilih Continue dengan tekan Enter.
  

23. Untuk menu Domain name kita kosongkan saja dengan langsung pilih Continue lalu tekan Enter.
   

24. Pada menu ini kita akan memasukan Password pada akun Root, Password Root ini wajib di isi karena jika tidak diisi akun root akan dinonaktifkan, otomatis kita tidak bisa meremote Server pada OS ini. Disini saya akan mengisi password root yaitu (123) agar lebih mudah di ingat. Kemudian jika kita ingin tampilan password terlihat maka kita bisa menggunakan tombol (Tab) kemudian tekan spasi pada keyboard laptop. Untuk masuk kelangkah selanjutnya kita bisa pilih Continue lalu tekan Enter.
   

25. Di menu ini kita diperintahkan untuk melakukan verifikasi Password akun root yang sebelumnya kita buat. Kemudian pilih Continue lalu tekan Enter.
   
 
26. Pada menu ini kita akan membuat akun user dengan nama lengkap pengguna yaitu (ZALFA RAHMAVIANTI). Akun user ini digunakan sebagai ganti akun root untuk aktivitas non-administratif. Kemudian pilih Continue lalu Enter.
   

27. Pada menu ini kita akan memasukkan Username untuk login ke akun kita. Nanti saat instalasi debian ini sudah selesai maka kita akan meromote server namun sebelum itu tampilan awal nya akan diperintahkan untuk login akun yaitu Username yang kita buat saat ini. Sesuai dengan perintah pada menu ini sebaik nya kita gunakan nama depan atau nama panggilan yaitu (zalfa). Jika sudah selesai kita pilih Continue lalu Enter.
   

28. Setelah kita membuat username untuk login, kita juga harus membuatkan password username tersebut, sehingga akun tersebut lebih aman. Agar mudah dingat kita bisa mengisi password dengan nama kita lalu bisa diakhiri angka seperti (zalfa123). Kemudian pilih Continue lalu tekan Enter.
   

29. Sama seperti kata sandi root yang meminta untuk verifikasi, di menu ini kita juga diperintahkan untuk melakukan verifikasi Password akun username yang sebelumnya kita buat yaitu (zalfa123). Kemudian pilih Continue lalu tekan Enter.
   

30. Selanjutnya pada menu ini kita akan memilih waktu pada tempat kita berada, karena saya berada di wilayah Jakarta yaitu WIB, artinya saya memilih western pada menu ini.
Jika kalian berada Sulawesi yaitu WITA pilihlah Central, dan jika kalian berada di papua yaitu WIT maka pilih eastern. 
   

31. Pada menu partitioning method disini berarti kita akan membagi pastisi dengan cara manual. Membagi pasrtisi harus dilakukan untuk menyimpan berkas dengan cara memisah berkas-berkas agar tidak satu tempat, karena jika penyimpanan berkas satu tempat dan terjadi hal yang tidak dinginkan maka semua berkas tidak bisa diselamatkan. Sehingga solusi agar berkas dapat dicadangkan yaitu dengan membagi partisi pada metode partisi ini. Karena kita ingin membagi partisi secara manual, maka pada menu ini pilih manual dengan Enter.
   

32. Pilih SCSI1, karena kita akan memulai membagi partisi dari 107.4 GB yang akan kita partisikan. Kemudian tekan Enter.
   
 
33. Kita akan membuat tabel partisi baru pada menu ini, pilih Yes (Enter) untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.
   

34. Arahkan tab pada (pri/log 107.4 GB FREE SPACE), di Free space atau tempat kosong inilah nantinya kita akan mebuat partisi pada root sebesar 50GB.
   

35. Pilih (Create a new partition), untuk membuat partisi baru yaitu partisi root. Lalu tekan Enter.
   

36. Pada menu ini kita akan memberikan ukuran partisi untuk root sebesar 50 GB. Kemudian pilih Continue lalu Enter.
   

37. Untuk jenis partisi nya yaitu kita pilih (Primary). Itu artinya partisi root merupakan partisi yang pertama kali diakses saat komputer melakukan booting. Kemudian tekan Enter.
   

38. Pada menu ini kita akan memilih lokasi untuk partisi root apakah dibuat diawal atau diakhir. Kita akan pilih (Beginning) atau diawal. Kemudian tekan Enter.
   

39. Untuk partisi setting, Use as Ext4 dan Mount point nya itu root (/) karena memang partisi yang kita buat pertama yaitu partisi root. Jika setting sudah dirasa benar maka kita bisa langsung pilih (Done setting up the partition) dengan menekan Enter.
   

40. Setelah selesai untuk membagi partisi terhadap root, kita akan melakukan pembagian partisi dari 57.4 GB untuk swap area atau virtual memory sebesar 2 GB. Caranya yaitu pilih saja Free space lalu tekan Enter.  
   

41. Pilih (Create a new partition), yang artinya kita akan membuat partisi baru. Kemudia tekan Enter.
   

42. Pada menu ini kita akan membuat ukuran dari partiti swap yaitu sebesar 2 GB, ukuran dari partisi swap ini harus sesuai dengan RAM yang kita punya karena tadi memory size yang saya setting sebesar 1024 MB maka kita kalikan 2 menjadi 2048. Sehingga pada menu ini saya kasih partisi swap nya sebesar 2 GB. Kemudian Pilih Continue lalu tekan Enter.
   

43. Berbeda dengan jenis partisi root yang type nya primary. Untuk jenis partisi swap kita akan memilih type (Logical) yang artinya jenis partisi ini tidak tedapat Sistem Operasi. Kemudian tekan Enter.
   

44. Untuk lokasi dibuat nya partisi swap kita akan memilih diawal atau (Beginning). Setelah itu tekan Enter.
   

45. Pada menu ini kita akan menyetting partisi untuk partisi swap, yang pertama kita lakukan yaitu kita setting pada tab Use as menjadi swap area, karena partisi ini digunakan untuk partisi swap. Caranya yaitu cukup kita klik pada tab Use as kemudian pilih swap area.
   

   

Terlihat pada tampilan dibawah Use as nya sudah terganti menjadi swap area. Untuk penyettingan partisi swap sudah selesai, Kemudian pilih (Done setting up the partition) lalu tekan Enter.
   

46. Pada menu ini kita akan melakukan pembagian partisi terakhir dengan ukuran dari sisa partisi root dan swap yaitu sebesar 55.4 GB. Langkah pertama kita pilih Free space untuk membuat partisi ini. Kemudian tekan Enter.
   

47. Setelah itu kita pilih (Create a new partition) untuk membuat partisi baru. Kemudian tekan Enter.
   
 
48. Langkah selanjutnya kita akan mengisi ukuran partisi, terlihat bahwa sisa dari RAM sebesar 55.4 GB yang artinya kita sudah membuat partisi sebesar 52 GB. Dan pada menu ini karena kita akan melakukan partisi yang terakhir maka sisa dari partisi ini kita partisikan saja menjadi partisi data. Setelah itu pilih Continue lalu takan Enter.
  

49. Untuk jenis partisi data kita pilih type (Primary) yaitu type yang terdapat pada OS. Kemudian tekan Enter.
   

50. Pada menu setting partition kita akan setting Use as dengan mengubah Ext4 menjadi Ext3. Lalu untuk mount pointnya kita setting manual dengan /home kita ganti menjadi /data. Ikuti cara berikut ini :
Pada tab Ext4 kita ubah menjadi Ext3 dengan menekan tab Ext4, kemudian pilih Ext3 lalu Enter.
   

   

Langkah berikutnya kita setting mount pointnya dengan tekan pada opsi mount point, karena kita akan menyetting menjadi /data maka kita setting secara manual. Setelah itu ketikan mejadi (/data). Kemudian pilih Continue lalu tekan Enter.
   

   

   

51. Sebelum pilih opsi Done partition, akan lebih baik jika kita cek apakah settingan partisi sudah benar. Jika dirasa sudah benar maka pilih opsi (Done setting up partition).
  

52. Untuk tahapan pembagian partisi sudah selesai maka pilih (Finish partitioning and write changes to disk). Bisa kita lihat tampilan dibawah ini yaitu kita telah membagi partisi :
Partisi root ukuran memory sebesar 50.0 GB.
Partisi swap ukuran memory sebesar 2.0 GB.
Partisi /data ukuran memory sebesar 55.4 GB (sisa partisi).
   

53. Karena pembagian partisi sudah selesai maka pada menu ini kita pilih (Yes) lalu Enter.
   

54. Pada menu ini kita ditanyakan apakah kita ingin menambahkan CD atau DVD lain. Namun karena kita tidak mempunyai DVD lain selain DVD yang kita gunakan yaitu DVD 1 yang merupakan default dari file ISO yang kita gunakan. maka kita lewati saja pada menu ini dengan memilih (NO) lalu tekan Enter.
   

55. Pada menu Use a network mirror kita pilih (No) lalu tekan Enter.
   

56. Pada menu ini kita ditanyai apakah kita ingin mengisi survey atau tidak, disini saya memilih untuk tidak mengisi survey dengan pilih (No) lalu Enter.
   

57. Pada menu ini kita akan memilih software atau perangkat lunak yang ingin di install, karena kita berbasis teks maka kita pilih saja (standart system utilities) dan untuk SSH server kita akan install saat booting nanti. Caranya untuk memilih software yang ingin kita install yaitu dengan arahkan tab pada keyboard kemudian tekan spasi pada pada software yang ingin diinstall. Jika sudah pilih Continue lalu Enter.
   

58. Selanjutnya pilih (Yes) untuk install boot loader grub ke master boot record.
   

59. Pada menu ini kita akan membuat sistem yang baru dinstall dapat di booting, sistem yang akan kita pilih yaitu pilih (/dev/sda…) lalu tekan Enter.
   

60. Instalasi debian 9 sudah selesai , Dan sekarang kita akan melakukan booting pada sistem baru kita dengan mimilih Continue lalu tekan Enter.
  

61. Setelah booting kita sudah masuk kedalam sistem debian. Kita akan diarahkan untuk login kedalam sistem dengan memasukan username yaitu (zalfa) serta password nya adalah (zalfa123) yang sebelumnya sudah dibuat saat proses instalasi debian. Setelah kita Enter, terlihat pada tampilan dibawah bahwa kita sudah berhasil login di user biasa ($).
   

62. Setelah masuk kedalam user biasa kita dapat memasuki root dengan ketik perintah (su) dilanjuti dengan password dari root yang kita buat saat instalasi debian yaitu (123). Jika kita sudah memasuki root maka tampilan akan ditandai dengan tanda pagar (#). Di root inilah kita bisa melakukan install software SSH server, namun saat saya mengecek IP ternyata IP yang saya gunakan merupakan IP default dari sistem ini.
   

63. Langkah selanjutnya kita akan membuat IP secara manual karena IP yang kita gunakan masih default dari sistemnya sehingga kita tidak dapat mengakses internet. Caranya untuk mengkonfigurasi IP secara manual yaitu dengan ketik perintah (nano /etc/network/interface).
   

64. Setelah itu kita akan masuk kedalam interface network dan melakukan konfigurasi IP, IP yang saya gunakan adalah IP static. Cara mengecek IP yaitu pastinya kita harus koneksikan laptop atau komputer kita kejaringan internet. Jika sudah kita cek pada bagian Properties.
   

   

65. Jika sudah kita cek, maka ketikan perintah-perintah yaitu :
Untuk IP ketik perintah address 12.12.12.134 (octet ke 4 gunakan no absen yaitu 34)
Untuk gateway ketik perintah gateway 12.12.12.1 (IP tidak boleh dirubah)
Untuk DNS server ketik perintah dns-nameservers 12.12.12.1 (IP sama dengan gateway)
Setelah itu Ctrl+X lalu tekan Y untuk menyimpan text konfigurasi IP.
   

66. Setelah selesai konfigurasi IP kita harus mengubah adapter yang tadinya host-only menjadi adapter bridge agar kita bisa mengakses jaringan internet. Cara mengubahnya yaitu kita pilih Machine kemudian klik Setting lalu pilih bagian Network. Pada opsi Attached to pilih Bridge Adapter dan pada opsi Name pilih Realtek sesuai default jaringan internet dari laptop atau komputer kita.
   


67. Selanjutnya kita akan mengecek apakah IP sudah terkoneksi kedalam internet dengan ketik perintah (ping google.com), jika berhasil maka kita sudah bisa mengakses internet pada sistem ini.
   

68. Kemudian kita akan mencoba menginstal software SSH server dengan ketik perintah (apt install ssh), dan ternyata tidak bisa karena kita belum memasukkan file ISO debian 9.7.0 amd-64 DVD 1. Jadi sebelum kita menginstal kita harus memasukan file iso debian.
   

69. Memasukkan file ISO (debian-9.7.0-amd64-DVD-1.iso) pada menu device.
   

70. Setelah kita memasukkan file ISO kita akan mecoba lagi melakukan install software SSH server. Dan terlihat pada tampilan dibawah bahwa software sudah berhasil terinstal.
   

71. Langkah selanjutnya kita akan mencoba meromote server dalam aplikasi putty. Pada tampilan awal putty kita akan diperintahkan untuk memasukkan IP yang kita buat sebelumnya dengan Connection type yaitu SSH, kemudian kita bisa menamai server kita pada opsi saved sessions (server zalfa) lalu klik load kemudian klik open.
   

72. Pilih accept untuk masuk ke aplikasi putty.
   
 
73. Mulai meremote server pada aplikasi putty sebagai awalan kita login kedalam user terlebih dahulu.
   













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MONITORING JARINGAN SERVER – CACTI – VPS

  MONITORING JARINGAN SERVER – CACTI – VPS Monitoring jaringan adalah salah satu fungsi dari management yang berguna untuk menganalisa...