KONFIGURASI VOIP NETWORK REMOTE TO SITE (TOPOLOGI 2)
Pada dokumentasi saya kali ini saya akan melakukan suatu konfigurasi pada aplikasi Cisco Packet Tracer yang dimana konfigurasi ini merupakan pengembangan dari konfigurasi VoIP Network Remote Site yang sebelumnya saya lakukan, jadi maksudnya adalah jika kemarin kita hanya melakukan praktek membuat remote site dengan menghubungkan antar kota hanya dengan menggunakan perangkat IpPhone maka untuk sekarang kita juga akan melakukan praktek yang dimana tidak hanya menggunakan perangkat IpPhone saja untuk melakukan penghubungan antar kota melainkan kita juga akan menggunakan perangkat PC sebagai perangkat penghubung antar kedua kota nantinya. Dengan begitu kita akan melakukan penghubungan dua jaringan yang berbeda dari kedua perangkat yaitu Ip Phone dengan PC agar saling terhubung dari router yang berbeda antar kota. Jadi intinya kita akan menghubungkan kedua perangkat Ip Phone dan PC yang dimana kedua perangkat tersebut berada pada router yang berbeda, sehingga perlu nya kita untuk melakukan suatu konfigurasi yang dapat menghubungkan kedua router tersebut yaitu dengan melakukan konfigurasi VoIP Netwrok Remote Site.
Cara kerja dari konfigurasi ini nantinya setelah setiap perangkat Ip Phone serta perangkat PC yang berada di tempat masing-masing routernya telah dikonfigurasi dengan dapat terkoneksi kedalam jaringan internet dan dapat terhubung satu sama lain, maka setelah itu kita bisa langsung ketahap routing yang dimana tahap ini nantinya akan menghubungkan jaringan yang berbeda dari perangkat Ip phone dan perangkat PC yang berbeda router sehingga kedua router akan saling terhubung dengan begitu PC ataupun Ip Phone juga akan saling terhubung dari antar kota atau antar router.
Nantinya kita akan membuat 2 jaringan berbeda yang dimana pada jaringan tersebut terbagi menjadi 3 vlan yaitu untuk vlan pertama adalah untuk vlan voice dari perangkat Ip Phone, untuk vlan kedua adalah untuk vlan data dari perangkat PC dan untuk vlan yang ketiga adalah vlan management dari perangkat switch dan nantinya akan melakukan konfigurasi sampai masing-masing kota perangkat nya sudah saling terhubung lalu nantinya kita akan melakukan konfigurasi routing eigrp yang dimana eigrp ini merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk menghubungkan jaringan jarak jauh, dengan begitu proses routing ini sangat dibutuhkan dalam konfigurasi VoIP Network Remote Site.
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI VNRS (Topologi 2)
1. Langkah pertama, kita buka aplikasi Cisco Packet Tracer kemudian buat desain topologi seperti arahan dibawah ini :
· 2 perangkat Router : type 2811
· 2 perangkat Swicth : type 2960
· 3 perangkat IpPhone untuk router pertama dan untuk router kedua
· 3 perangkat PC untuk router pertama dan untuk router kedua
Melakukan penyettingan kabel pada router 1 (Kota Seoul)
Untuk penyettingan kabel pada kota seoul sesuai dengan topologi maka penyambungan kabel dilakukan nya yaitu sesuai device yang berbeda maupun device yang sama, jika berbeda maka menggunakan jenis kabel straight dan jika sama maka menggunakan jenis kabel cross. Langkah pertama yaitu lakukan lah pemasangan kabel straight nya, dimulai dari router (fa 0/0) menuju swicth (fa0/4), kemudian lakukan pemasangan lagi pada swicth menuju masing-masing IpPhone yang ada pada topologi di (kota seoul) dengan memilih (swicth) dan fastethernet yang digunakan pakai berurutan (0/1-3). Setelah itu lakukan pemasangan juga terhadap perangkat setiap perangkat PC yang ada di kota seoul dengan menggunakan interface ethernet 0.
Melakukan penyettingan kabel pada router 2 (Kota Busan)
Untuk penyettingan kabel pada kota busan sesuai dengan topologi maka penyambungan kabel dilakukan nya yaitu sesuai device yang berbeda maupun device yang sama, jika berbeda maka menggunakan jenis kabel straight dan jika sama maka menggunakan jenis kabel cross. Langkah pertama yaitu lakukan lah pemasangan kabel straight nya, dimulai dari router (fa 0/0) menuju swicth (fa0/4), kemudian lakukan pemasangan lagi pada swicth menuju masing-masing IpPhone yang ada pada topologi di (kota busan) dengan memilih (swicth) dan fastethernet yang digunakan pakai berurutan (0/1-3). Setelah itu lakukan pemasangan juga terhadap perangkat setiap perangkat PC yang ada di kota busan dengan menggunakan interface ethernet 0.
Melakukan penyambungan kabel cross pada router dari kota seoul menuju router dari kota busan dengan interface yang digunakan yaitu (0/1).
Dan terlihat bahwa pada desain topologi yaitu untuk perangkat IpPhone serta switch menuju router sambungan kabel nya belum menyala dikarenakan untuk perangkat IpPhone sendiri dia belum kita pasangkan atau colokkan kabel adapter pada phone tersebut sehingga membuat perangkat tersebut belum dapat terhubung dengan perangkat yang lain. Kemudian untuk perangkat switch menuju router penyambungan kabel belum menyala dikarenakan kita belum melakukan suatu konfigurasi pada kedua perangkat tersebut yaitu melakukan konfigurasi IP pada kedua device dari masing-masing interface kedua device tersebut. Kemudian untuk penyambungan kabel antar router pun tidak menyala dikarenakan belum adanya konfigurasi IP pada antar router tersebut. Sedangkan untuk semua perangkat PC otomatis telah menyala sehingga dinyatakan aktif interface nya, hal ini sudah tejadi sejak kita mencolokkan kabel menuju perangkat Ip Phone.
2. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk semua perangkat IpPhone belum menyala kabel nya dikarenakan kita belum melakukan pemasangan kabel adapter nya, Maka dari itu sebelum melakukan konfigurasi kita harus pasangkan adapter nya agar nanti nya perangkat IpPhone mendapatkan IP dari DHCP yang kita konfigurasi pada router. Pemasangan kabel adapter dilakukan dengan cara klik salah satu IpPhone yang akan kita colokkan adapternya, kemudian masuk pada menu Physical lalu setelah itu kita klik kabelnya dan menggesernya lalu arahkan ke colokkan sepeti yang telah ditandai pada tampilan dibawah ini. Lakukan hal yang sama terhadap perangkat IpPhone yang lainnya.
Dapat dilihat pada tampilan topologi, bahwa untuk perangkat IpPhone kabel yang tersambung sudah berwarna hijau, namun untuk perangkat pada swicth menuju router belum bisa saling terhubung dikarenakan kabel nya masih berwarna merah.
3. Langkah berikutnya, kita akan mulai melakukan konfigurasi. Konfigurasi yang dilakukan telebih dahulu yaitu pada perangkat switch. Dengan klik perangkat switch lalu pilih menu (CLI).
Melakukan konfigurasi Vlan Voice, Data dan Management di switch 1 (Kota Seoul)
Apa itu Vlan Voice ? Vlan Voice adalah vlan suara yang menggunakan IP voice over (VoIP) yang digunakan untuk mengatur lalu lintas data secara terpisah dari vlan lainnya.
Apa itu Vlan Management ? adalah vlan yang bertujuan untuk mengatur switch atau skalar.
Apa itu Vlan Data ? vlan yang digunakan untuk membagi seluruh jaringan menjadi dua kelompok, dia dapat mengatur lalu lintas data yang dibuat oleh penggunanya.
Nah setelah kita mengetahui pengertian dari ketiga vlan yang akan kita buat pastinya dari pengertian tersebut kita dapat mengetahui dan dapat menentukan perangkat mana yang akan kita jadikan sebagai vlan-vlan tersebut dan langsung saja kita bisa melakukan konfigurasi vlan ini pada switch pertama terlebih dahulu.
Sebelum melakukan konfigurasi kita ubah terlebih dahulu hostname default switch nya menjadi (SW1-ZALFA) dengan perintah “hostname” hal ini wajib dilakukan karena jika kita biarkan default hostname nya maka untuk melakukan suatu konfigurasi di switch tidak akan bisa. Langkah pertama kita akan membuat vlan yaitu yang pertama membuat vlan 38 dengan nama Voice dikarenakan vlan ini kita buat untuk perangkat Ip Phone, setelah itu membuat vlan yang kedua yaitu vlan 40 dengan nama data dikarenakan kita membuat vlan tersebut untuk perangkat PC, lalu yang terakhir yaitu kita akan membuat vlan 36 dengan nama management dikarenakan kita akan membuat vlan tersebut untuk perangkat switch.
Melakukan konfigurasi IP Address pada interface dari perangkat switch dengan cara masuk kedalam interface vlan 36 yang merupakan vlan management dari perangkat switch (interface vlan 36) dan setelah memasuki interface dari vlan 36 maka langkah selanjutnya kita bisa masukkan ip address yang sudah kita tentukan yaitu dengan perintah (ip address 36.36.36.2 255.255.255.0), hal ini perlu dilakukan agar perangkat switch memiliki sebuah identitas yang dimana dengan adanya IP Address perangkat tersebut nantinya akan terhubung kedalam jaringan internet ataupun jaringan infrastruktur lainnya. Dalam hal ini dikarenakan adanya alasan bahwa kenapa perangkat switch perlu adanya IP Address ? switch merupakan perangkat layer 2 yang tidak meneruskan lalu lintas berdasarkan informasi jaringan IP dan dikarenakan alamat IP itu ditugaskan ke switch layer 2 maka dengan adanya IP address pada switch suatu perangkat dapat dijangkau melalui jaringan untuk pengelolaan dan konfigurasi. Dan setelah mengkonfigurasi IP Address nya maka kita bisa konfigurasikan juga IP default gateway nya yaitu dengan menggunakan perintah (default-gateway36.36.36.1), ip ini nantinya akan kita jadikan sebagai penghubung sebuah jaringan switch dengan jaringan perangkat yang lain dengan protokol yang berbeda. Setelah itu kita akan memasuki interface pada perangkat IP Phone yang dimana interface ini dapat dilihat dari interface pada perangkat Ip Phone yang mengarah pada switch 1, dikarenakan interface nya berurutan maka kita bisa melakukan perintah “range” yang artinya melakukan konfigurasi pada beberapa interface sekaligus dan dengan syarat harus berurutan maka kita bisa ketikkan perintah (interface range fastethernet0/1-3), lalu dengan switchport yang mengarah pada vlan voice denganb vlan dari perangkat Ip Phone yaitu dengan vlan 38 (switchport voice vlan 38), kemudian kita access vlan 40 atau vlan data yang memuat dari perangkat PC agar port switch dapat mengakses vlan 40 atau vlan dari perangkat PC, caranya menggunakan perintah (switchport access vlan 40). Lalu langkah kita akan memasuki interface switch yang mengarah ke router yaitu interface (interface fa0/4) dengan mengkonfigurasikan interface tersebut menjadi mode trunk native vlan 36 dengan menggunakan perintah (switchport trunk native vlan 36) artinya bahwa untuk vlan 36 atau vlan dari perangkat switch ini akan menyediakan akses jaringan ke beberapa client secara bersamaan dengan berbagi satu set sirkuit, pembawa, saluran atau frekuensi, alih-alih menyediakan sirkuit atau saluran individu untuk setiap client dan setiap client yang dimaksud adalah perangkat Ip Phone dan perangkat PC dengan vlan 36 ini digunakan untuk paket tanpa tag VLAN dikarenakan vlan 36 telah kita setting menajdi native vlan.
Melakukan konfigurasi Vlan Voice, Data dan Management di switch 2 (Kota Busan)
Setelah kita selesai melakukan konfigurasi vlan terhadap switch pertama maka langsung saja kita melakukan konfigurasi vlan pada switch kedua.
Sebelum melakukan konfigurasi kita ubah terlebih dahulu hostname default switch nya menjadi (SW2-ZALFA) dengan perintah “hostname” hal ini wajib dilakukan karena jika kita biarkan default hostname nya maka untuk melakukan suatu konfigurasi di switch tidak akan bisa. Langkah pertama kita akan membuat vlan yaitu yang pertama membuat vlan 39 dengan nama Voice dikarenakan vlan ini kita buat untuk perangkat Ip Phone, setelah itu membuat vlan yang kedua yaitu vlan 41 dengan nama data dikarenakan kita membuat vlan tersebut untuk perangkat PC, lalu yang terakhir yaitu kita akan membuat vlan 37 dengan nama management dikarenakan kita akan membuat vlan tersebut untuk perangkat switch.
Melakukan konfigurasi IP Address pada interface dari perangkat switch dengan cara masuk kedalam interface vlan 36 yang merupakan vlan management dari perangkat switch (interface vlan 37) dan setelah memasuki interface dari vlan 37 maka langkah selanjutnya kita bisa masukkan ip address yang sudah kita tentukan yaitu dengan perintah (ip address 37.37.37.2 255.255.255.0), hal ini perlu dilakukan agar perangkat switch memiliki sebuah identitas yang dimana dengan adanya IP Address perangkat tersebut nantinya akan terhubung kedalam jaringan internet ataupun jaringan infrastruktur lainnya. Dalam hal ini dikarenakan adanya alasan bahwa kenapa perangkat switch perlu adanya IP Address ? switch merupakan perangkat layer 2 yang tidak meneruskan lalu lintas berdasarkan informasi jaringan IP dan dikarenakan alamat IP itu ditugaskan ke switch layer 2 maka dengan adanya IP address pada switch suatu perangkat dapat dijangkau melalui jaringan untuk pengelolaan dan konfigurasi. Dan setelah mengkonfigurasi IP Address nya maka kita bisa konfigurasikan juga IP default gateway nya yaitu dengan menggunakan perintah (default-gateway 37.37.37.1), ip ini nantinya akan kita jadikan sebagai penghubung sebuah jaringan switch dengan jaringan perangkat yang lain dengan protokol yang berbeda. Setelah itu kita akan memasuki interface pada perangkat IP Phone yang dimana interface ini dapat dilihat dari interface pada perangkat Ip Phone yang mengarah pada switch 2, dikarenakan interface nya berurutan maka kita bisa melakukan perintah “range” yang artinya melakukan konfigurasi pada beberapa interface sekaligus dan dengan syarat harus berurutan maka kita bisa ketikkan perintah (interface range fastethernet0/1-3), lalu dengan switchport yang mengarah pada vlan voice dengan vlan dari perangkat Ip Phone yaitu dengan vlan 39 (switchport voice vlan 39), kemudian kita access vlan 41 atau vlan data yang memuat dari perangkat PC agar port switch dapat mengakses vlan 41 atau vlan dari perangkat PC, caranya menggunakan perintah (switchport access vlan 41). Lalu langkah selanjutnya kita akan memasuki interface switch yang mengarah ke router yaitu interface (interface fa0/4) dengan mengkonfigurasikan interface tersebut menjadi mode trunk native vlan 37 dengan menggunakan perintah (switchport trunk native vlan 37) artinya bahwa untuk vlan 37 atau vlan dari perangkat switch ini akan menyediakan akses jaringan ke beberapa client secara bersamaan dengan berbagi satu set sirkuit, pembawa, saluran atau frekuensi, alih-alih menyediakan sirkuit atau saluran individu untuk setiap client dan setiap client yang dimaksud adalah perangkat Ip Phone dan perangkat PC dengan vlan 37 ini digunakan untuk paket tanpa tag VLAN dikarenakan vlan 37 telah kita setting menjadi native vlan.
4. Setelah selesai melakukan konfigurasi pada swicth, maka langkah selanjutnya kita akan melakukan konfigurasi pada kedua router. Caranya yaitu dengan mengklik perangkat routernya lalu pilih menu (CLI).
Konfigurasi Encapsulation dot1Q, IP DHCP, dan Telephony Service di Router 1
Sebelum melakukan konfigurasi kita ubah terlebih dahulu hostname default router nya menjadi (R1-ZALFA) dengan perintah “hostname” hal ini wajib dilakukan karena jika kita biarkan default hostname nya maka untuk melakukan suatu konfigurasi di router tidak akan bisa. Langkah pertama yaitu kita akan melakukan konfigurasi pada interface dari port router yang mengarah ke swicth yaitu interface fastethernet 0/0. Hal ini dilakukan agar nantinya kedua perangkat yaitu router dengan swicth dapat terhubung satu sama lain dengan ditandai pada kedua kabel yang tersambung menyala. Caranya yaitu kita masuk terlebih dahulu pada (interface fa 0/0) kemudian kita aktifkan interface tersebut dengan perintah (no shutdown) maka terlihat bahwa ada sebuah notifikasi dengan status interface fastethernet 0/0 (up) atau telah aktif. Langkah berikutnya kita akan melakukan suatu konfigurasi yang dimana digunakan untuk menghubungkan sub-interfaces dari masing-masing VLAN atau memberi hak akses untuk interface trunking agar masing-masing VLAN dapat terhubung yaitu dengan melakukan konfigurasi Encapsulation dot1Q dengan begitu dalam melakukan konfigurasi encapsulation dot1Q ini ketika kita memasukkan IP address pada sebuah vlan maka encap ini akan membukan gerbang untuk memasukkan IP address yang dimana ip tersebut ingin kita buat pada vlan yang sudah kita tentukan, sebagai caranya yaitu pertama kita ingin melakukan konfigurasi IP Address pada vlan 38 yaitu vlan dari perangkat Ip Phone dengan begitu kita bisa ketikkan perintah (int fa0/0.38) perintah ini digunakan untuk masuk ke sub interface vlan 38 milik fastethernet 0/0, kemudian gunakan perintah (encapsulation dot1Q 38) seperti yang sudah saya jelaskan bahwa perintah ini digunakan untuk membuka gerbang untuk memasukkan IP address yang akan disambungkan dengan vlan 38, lalu langkah terkhir adalah memasukkan IP Address yang akan kita pasang pada vlan 38 yaitu dengan menggunakan perintah (ip address 38.38.38.1 255.255.255.0). Dan lakukan cara yang sama pada vlan lainnya yaitu untuk vlan data dan juga untuk vlan management, pertama untuk vlan data (int fa0/0.40) lalu ketikkan perintah (encapsulation dot1Q 40) setelah itu masukkan ip address untuk vlan 40 (40.40.40.1 255.255.255.0). Dan yang kedua yaitu untuk vlan management (int fa0/0.36) lalu ketikkan perintah (encapsulation dot1Q 36 native) untuk perintah pada vlan ini sedikit berbeda pada konfigurasi pada vlan yang lain dikarenakan tadi kita konfigurasi vlan switch ini menjadi vlan native maka kita bisa tambahkan perintah native kepada vlan 36, setelah itu masukkan ip address untuk vlan 36 yaitu (36.36.36.1 255.255.255.0).
5. Setelah itu kita akan melakukan penyettingan DHCP yang dimana IP DHCP ini akan diberikan kepada client yaitu pada Ip Phone yang digunakan dengan perintah (ip dhcp pool voice) dan juga pada perangkat PC dengan menggunakan perintah (ip dhcp pool data). Seperti yang diketahui bahwa DHCP merupakan penerimaan (DHCP Client ) maupun memberikan (DHCP Server) IP secara otomatis. Jadi secara singkat bahwa DHCP-pool ini merupakan range IP yang dapat digunakan oleh sebuah host yang tersambung dengan nya, yang artinya bahwa perangkat client seperti IpPhone dan PC nantinya akan merequest IP dan secara otomatis IP yang didapatkan sesuai dengan range yang dimiliki DHCP-pool. Maka yang diberikan DHCP-pool nya yaitu pada perangkat IpPhone, dikarenakan untuk IP router 1 saya menggunakan prefix /24 dari ip address 38.38.38.1 maka otomatis range IP yang dapat digunakan sebanyak (2-254) hal ini dikarenakan untuk ip 0 (38.38.38.0) dan 1 (38.38.38.1) itu digunakan oleh ip network dan default gateway, dan untuk perangkat client PC menggunakan prefix24 dari ip address 40.40.40.1 maka otomatis range IP yang dapat digunakan sebanyak (2-254) hal ini dikarenakan untuk ip 0 (40.40.40.0) dan 1 (40.40.40.1) itu digunakan oleh ip network dan default gateway. Jadi untuk melakukan konfigurasi membuat DHCP-pool pada perangkat Ip Phone, maka caranya yaitu dengan ketikkan perintah (ip dhcp pool voice). Kemudian berikan ip network nya yaitu (38.38.38.0 255.255.255.0) dengan netmask dari prefix /24 dan memang untuk ip network secara default dimulai dari 0, setelah itu ketikkan perintah (default-router 38.38.38.1 255.255.255.0) perintah default router ini merupakan gateway atau jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Setelah itu kita ketikkan perintah (option 150 ip 38.38.38.1) merupakan perintah untuk memberikan ip dari daftar TFTP server, jadi artinya nanti ip address yang akan diberikan ke client atau ke ip pool itu jumlah ip nya ada 150. Kemudian ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address), untuk menjadikan ip address yang kita konfigurasikan atau setting di ip dhcp excluded address itu tidak akan diberikan ke client atau ke Ip Phone, dan masukkan ip nya yaitu ip gateway 38.38.38.1 yang artinya bahwa ip tersebut tidak akan diberikan pada perangkat Ip Phone dikarenakan juga ip tersebut merupakan ip default dari router atau gateway nya jika ip tersebut diberikan pada client maka nantinya akan mnyebabkan error atau interkoneksi. Jadi kita dapat ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address 38.38.38.1). Selanjutnya melakukan konfigurasi membuat DHCP-pool pada perangkat PC maka caranya yaitu dengan ketikkan perintah (ip dhcp pool data). Kemudian berikan ip network nya yaitu (40.40.40.0 255.255.255.0) dengan netmask dari prefix /24 dan memang untuk ip network secara default dimulai dari 0, setelah itu ketikkan perintah (default-router 40.40.40.1 255.255.255.0) perintah default router ini merupakan gateway atau jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Setelah itu kita ketikkan perintah (option 150 ip 40.40.40.1) merupakan perintah untuk memberikan ip dari daftar TFTP server, jadi artinya nanti ip address yang akan diberikan ke client atau ke ip pool itu jumlah ip nya ada 150. Kemudian ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address), untuk menjadikan ip address yang kita konfigurasikan atau setting di ip dhcp excluded address itu tidak akan diberikan ke client atau ke PC, dan masukkan ip nya yaitu ip gateway 40.40.40.1 yang artinya bahwa ip tersebut tidak akan diberikan pada perangkat PC dikarenakan juga ip tersebut merupakan ip default dari router atau gateway nya jika ip tersebut diberikan pada client maka nantinya akan menyebabkan error atau interkoneksi. Jadi kita dapat ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address 40.40.40.1).
6. Melakukan request DHCP-pool pada setiap PC client di router 1. Dengan cara pilih salah satu PC yaitu :
PC0 kemudian pilih menu (Desktop) lalu (IP configuration), setelah itu ubah menjadi DHCP yang artinya kita telah merequest IP terhadap DHCP server. Jika berhasil maka otomatis perangkat PC0 sudah mendapat IP secara otomatis dengan ditandai notifikasi (DHCP request successful) dari DHCP Server (40.40.40.2), dengan prefix/24 dan juga dengan gateway (40.40.40.1).
PC1 kemudian pilih menu (Desktop) lalu (IP configuration), setelah itu ubah menjadi DHCP yang artinya kita telah merequest IP terhadap DHCP server. Jika berhasil maka otomatis perangkat PC1 sudah mendapat IP secara otomatis dengan ditandai notifikasi (DHCP request successful) dari DHCP Server (40.40.40.3), dengan prefix/24 dan juga dengan gateway (40.40.40.1).
PC2 kemudian pilih menu (Desktop) lalu (IP configuration), setelah itu ubah menjadi DHCP yang artinya kita telah merequest IP terhadap DHCP server. Jika berhasil maka otomatis perangkat PC2 sudah mendapat IP secara otomatis dengan ditandai notifikasi (DHCP request successful) dari DHCP Server (40.40.40.4), dengan prefix/24 dan juga dengan gateway (40.40.40.1).
Dalam hal ini jika kita telah mendapatkan IP dari request DHCP pool harus kalian pastikan bahwa IP yang didapatkan itu sesuai dengan penyettingan IP pada vlan dari PC yaitu vlan data., dan disini sudah terlihat bahwa kita telah mendapatkan IP yang sesuai dengan IP yang kita setting pada vlan data atau vlan dari perangkat PC.
7. Melakukan pengecekkan IP address serta gateway pada perangkat IpPhone dari DHCP Server di router 1 :
IpPhone 0, (IP Address : 38.38.38.2/24) (Gateway : 38.38.38.1)
IpPhone 1, (IP Address : 38.38.38.4/24) (Gateway : 38.38.38.1)
IpPhone 2, (IP Address : 38.38.38.3/24) (Gateway : 38.38.38.1)
Dalam hal ini jika kita telah mendapatkan IP dari request DHCP pool harus kalian pastikan bahwa IP yang didapatkan itu sesuai dengan penyettingan IP pada vlan dari Ip Phone yaitu vlan voice, dan disini sudah terlihat bahwa kita telah mendapatkan IP yang sesuai dengan IP yang kita setting pada vlan voice atau vlan dari perangkat Ip Phone.
8. Melakukan pengecekkan dengan perintah ping pada salah satu PC yang berada dalam satu vlan yang sama. Dinyatakan terhubung jika status nya telah reply yang artinya perangkat PC sudah dapat terkoneksi satu sama lainnya.
Dan kita juga bisa melakukan pengecekkan ping IP address dari IpPhone yang berbeda vlan dengan perangkat PC. Dan terlihat bahwa ping telah berhasil karena status nya telah reply.
9. Masih pada router 1 (kota seoul), yaitu untuk langkah selanjutnya kita akan menyetting telephony nya dengan menentukan maximal dari ephone dan juga maximal dari dial number nya yaitu dengan ketikkan perintah (telephony-service) perintah yang terdapat pada router jenis 2811 yang digunakan untuk masuk ke konfigurasi VoIP. Kemudian kita ketikkan perintah (max-dn 3) untuk menentukan jumlah maksimal Dial Number (sebuah kode yang digunakan atau yang terdapat dalam jaringan telepon ataupun jaringan internet) sebenarnya bebas untuk jumlah maximal pada dial number dan juga ketikkan perintah (max-ephones 3) untuk menentukan jumlah maksimal client/IpPhone yang dapat digunakan, jumlah maximal yang saya gunakan adalah tiga dikarenakan saya hanya menggunakan perangkat IpPhone hanya 3 saja. Kemudian ketikkan perintah (ip source-address 38.38.38.1 port 2000) ip source ini merupakan public IP Address yang memiliki network dan menjadi gateway sebuah network dan juga IP Virtual Router maka saya menggunakan ip nya yaitu 38.38.38.1 yang merupakan ip default gateway dengan port yang digunakan adalah sebanyak 2000 port, jadi port ini yang digunakan oleh ip port nya yaitu ip dari router 1. Kemudian jangan lupa untuk ketikkan perintah “auto assign” yang dimana fungsinya adalah untuk memberikan nomor telepon secara otomatis dan nomor telepon tersebut diambil dari directory number yang sudah dibuat dan pastinya konfigrasi ini hanya diperuntukkan di cisco Ip Phone dengan mengkonfigurasikan yaitu dari nomor 1 sampai 5 dan 4 sampai 6 (auto assign 1 to 5) (auto assign 4 to 6).
10. Langkah berikutnya kita akan menyetting dial number di router 1, dikarenakan saya menggunakan 3 perangkat IP Phone maka saya akan setting pada ketiga perangkat IP Phone tersebut, yaitu ephone-dn 1, ephone-dn 2 dan ephone-dn 3. Cara untuk menyetting nya yaitu dengan perintah (ephone-dn x) yang merupakan perintah untuk memasuki mode perangkat tersebut dan setelah itu kita bisa memasukkan dial number sesuai yang kita mau (number xxxx), asalkan tidak kita tidak membuat nomor telepon lebih dari 3 ephone. Seperti pada tampilan dibawah saya melakukan konfigurasinya yaitu dengan ketikkan perintah (ephone-dn 1) untuk perangkat IpPhone pertama, lalu setelah dienter maka akan muncul sebuah nontifikasi bahwa interface dari perangkat tersebut telah up atau aktif maka jika sudah aktif langsung saja kita beri dial number sebesar 4 angka yaitu (number 1945). Lakukan konfigurasi pada perangkat ip phone lainnya dengan perintah yang sama yaitu (ephone-dn 2) dengan ( number 1946), dan (ephone-dn 3) dengan (number 1947) Dan jangan lupa juga untuk mengecek pada masing-masing perangkat IP Phone apakah Line number sudah ada atau belum, jika sudah kita bisa melakukan pengecekkan pada masing-masing perangkat Ip Phone pada router 1 apakah saling terkoneksi atau belum. Namun jika setelah melakukan konfigurasi dial number terdapat nontifikasi (registered) maka sudah otomatis dial number tersebut sudah terdaftar pada perangkat Ip Phone dan otomatis juga sudah dapat saling terhubung satu sama lain.
11. Setelah selesai melakukan semua konfigurasi, maka langkah selanjutnya kita membuat skema panggilan dengan klik telepon gemgam pada salah satu perangkat IP Phone yang sebagai pemanggil di salah satu kota, kemudian ketikkan dial number dari perangkat IP Phone yang sebagai penerima panggilan pada salah satu kota. Jika sudah terkoneksi satu sama lain maka otomatis sudah tersambung panggilan satu sama lain dengan ditandai (connected).
Konfigurasi Encapsulation dot1Q, IP DHCP, dan Telephony Service di Router 2
Sebelum melakukan konfigurasi kita ubah terlebih dahulu hostname default router nya menjadi (R2-ZALFA) dengan perintah “hostname” hal ini wajib dilakukan karena jika kita biarkan default hostname nya maka untuk melakukan suatu konfigurasi di router tidak akan bisa. Langkah pertama yaitu kita akan melakukan konfigurasi pada interface dari port router yang mengarah ke swicth yaitu interface fastethernet 0/0. Hal ini dilakukan agar nantinya kedua perangkat yaitu router dengan swicth dapat terhubung satu sama lain dengan ditandai pada kedua kabel yang tersambung menyala. Caranya yaitu kita masuk terlebih dahulu pada (interface fa 0/0) kemudian kita aktifkan interface tersebut dengan perintah (no shutdown) maka terlihat bahwa ada sebuah notifikasi dengan status interface fastethernet 0/0 (up) atau telah aktif. Langkah berikutnya kita akan melakukan suatu konfigurasi yang dimana digunakan untuk menghubungkan sub-interfaces dari masing-masing VLAN atau memberi hak akses untuk interface trunking agar masing-masing VLAN dapat terhubung yaitu dengan melakukan konfigurasi Encapsulation dot1Q dengan begitu dalam melakukan konfigurasi encapsulation dot1Q ini ketika kita memasukkan IP address pada sebuah vlan maka encap ini akan membukan gerbang untuk memasukkan IP address yang dimana ip tersebut ingin kita buat pada vlan yang sudah kita tentukan, sebagai caranya yaitu pertama kita ingin melakukan konfigurasi IP Address pada vlan 39 yaitu vlan dari perangkat Ip Phone dengan begitu kita bisa ketikkan perintah (int fa0/0.39) perintah ini digunakan untuk masuk ke sub interface vlan 39 milik fastethernet 0/0, kemudian gunakan perintah (encapsulation dot1Q 39) seperti yang sudah saya jelaskan bahwa perintah ini digunakan untuk membuka gerbang untuk memasukkan IP address yang akan disambungkan dengan vlan 39, lalu langkah terkhir adalah memasukkan IP Address yang akan kita pasang pada vlan 39 yaitu dengan menggunakan perintah (ip address39.39.39.1 255.255.255.0). Dan lakukan cara yang sama pada vlan lainnya yaitu untuk vlan data dan juga untuk vlan management, pertama untuk vlan data (int fa0/0.41) lalu ketikkan perintah (encapsulation dot1Q 41) setelah itu masukkan ip address untuk vlan 41 (41.41.41.1 255.255.255.0). Dan yang kedua yaitu untuk vlan management (int fa0/0.37) lalu ketikkan perintah (encapsulation dot1Q 37 native) untuk perintah pada vlan ini sedikit berbeda pada konfigurasi pada vlan yang lain dikarenakan tadi kita konfigurasi vlan switch ini menjadi vlan native maka kita bisa tambahkan perintah native kepada vlan 37, setelah itu masukkan ip address untuk vlan 37 yaitu (37.37.37.1 255.255.255.0).
12. Setelah itu kita akan melakukan penyettingan DHCP yang dimana IP DHCP ini akan diberikan kepada client yaitu pada Ip Phone yang digunakan dengan perintah (ip dhcp pool voice) dan juga pada perangkat PC dengan menggunakan perintah (ip dhcp pool data). Seperti yang diketahui bahwa DHCP merupakan penerimaan (DHCP Client ) maupun memberikan (DHCP Server) IP secara otomatis. Jadi secara singkat bahwa DHCP-pool ini merupakan range IP yang dapat digunakan oleh sebuah host yang tersambung dengan nya, yang artinya bahwa perangkat client seperti IpPhone dan PC nantinya akan merequest IP dan secara otomatis IP yang didapatkan sesuai dengan range yang dimiliki DHCP-pool. Maka yang diberikan DHCP-pool nya yaitu pada perangkat IpPhone, dikarenakan untuk IP router 2 saya menggunakan prefix /24 dari ip address 39.39.39.1 maka otomatis range IP yang dapat digunakan sebanyak (2-254) hal ini dikarenakan untuk ip 0 (39.39.39.0) dan 1 (39.39.39.1) itu digunakan oleh ip network dan default gateway, dan untuk perangkat client PC menggunakan prefix24 dari ip address 41.41.41.1 maka otomatis range IP yang dapat digunakan sebanyak (2-254) hal ini dikarenakan untuk ip 0 (41.41.41.0) dan 1 (41.41.41.1) itu digunakan oleh ip network dan default gateway. Jadi untuk melakukan konfigurasi membuat DHCP-pool pada perangkat Ip Phone, maka caranya yaitu dengan ketikkan perintah (ip dhcp pool voice). Kemudian berikan ip network nya yaitu (39.39.39.0 255.255.255.0) dengan netmask dari prefix /24 dan memang untuk ip network secara default dimulai dari 0, setelah itu ketikkan perintah (default-router39.39.39.1 255.255.255.0) perintah default router ini merupakan gateway atau jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Setelah itu kita ketikkan perintah (option 150 ip39.39.39.1) merupakan perintah untuk memberikan ip dari daftar TFTP server, jadi artinya nanti ip address yang akan diberikan ke client atau ke ip pool itu jumlah ip nya ada 150. Kemudian ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address), untuk menjadikan ip address yang kita konfigurasikan atau setting di ip dhcp excluded address itu tidak akan diberikan ke client atau ke Ip Phone, dan masukkan ip nya yaitu ip gateway 39.39.39.1 yang artinya bahwa ip tersebut tidak akan diberikan pada perangkat Ip Phone dikarenakan juga ip tersebut merupakan ip default dari router atau gateway nya jika ip tersebut diberikan pada client maka nantinya akan menyebabkan error atau interkoneksi. Jadi kita dapat ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address 39.39.39.1). Selanjutnya melakukan konfigurasi membuat DHCP-pool pada perangkat PC maka caranya yaitu dengan ketikkan perintah (ip dhcp pool data). Kemudian berikan ip network nya yaitu (41.41.41.0 255.255.255.0) dengan netmask dari prefix /24 dan memang untuk ip network secara default dimulai dari 0, setelah itu ketikkan perintah (default-router41.41.41.1 255.255.255.0) perintah default router ini merupakan gateway atau jalur default untuk paket yang mempunyai alamat network tujuan tertentu tapi tidak terdapat di routing table router yang disinggahi. Setelah itu kita ketikkan perintah (option 150 ip41.41.41.1) merupakan perintah untuk memberikan ip dari daftar TFTP server, jadi artinya nanti ip address yang akan diberikan ke client atau ke ip pool itu jumlah ip nya ada 150. Kemudian ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address), untuk menjadikan ip address yang kita konfigurasikan atau setting di ip dhcp excluded address itu tidak akan diberikan ke client atau ke PC, dan masukkan ip nya yaitu ip gateway41.41.41.1 yang artinya bahwa ip tersebut tidak akan diberikan pada perangkat PC dikarenakan juga ip tersebut merupakan ip default dari router atau gateway nya jika ip tersebut diberikan pada client maka nantinya akan menyebabkan error atau interkoneksi. Jadi kita dapat ketikkan perintah (ip dhcp excluded-address 41.41.41.1).
13. Melakukan request DHCP-pool pada setiap PC client di router 2. Dengan cara pilih salah satu PC yaitu :
PC3 kemudian pilih menu (Desktop) lalu (IP configuration), setelah itu ubah menjadi DHCP yang artinya kita telah merequest IP terhadap DHCP server. Jika berhasil maka otomatis perangkat PC3 sudah mendapat IP secara otomatis dengan ditandai notifikasi (DHCP request successful) dari DHCP Server (41.41.41.2), dengan prefix/24 dan juga dengan gateway (41.41.41.1).
PC4 kemudian pilih menu (Desktop) lalu (IP configuration), setelah itu ubah menjadi DHCP yang artinya kita telah merequest IP terhadap DHCP server. Jika berhasil maka otomatis perangkat PC4 sudah mendapat IP secara otomatis dengan ditandai notifikasi (DHCP request successful) dari DHCP Server (41.41.41.3), dengan prefix/24 dan juga dengan gateway (41.41.41.1).
PC5 kemudian pilih menu (Desktop) lalu (IP configuration), setelah itu ubah menjadi DHCP yang artinya kita telah merequest IP terhadap DHCP server. Jika berhasil maka otomatis perangkat PC5 sudah mendapat IP secara otomatis dengan ditandai notifikasi (DHCP request successful) dari DHCP Server (41.41.41.4), dengan prefix/24 dan juga dengan gateway (41.41.41.1).
Dalam hal ini jika kita telah mendapatkan IP dari request DHCP pool harus kalian pastikan bahwa IP yang didapatkan itu sesuai dengan penyettingan IP pada vlan dari PC yaitu vlan data., dan disini sudah terlihat bahwa kita telah mendapatkan IP yang sesuai dengan IP yang kita setting pada vlan data atau vlan dari perangkat PC.
14. Melakukan pengecekkan IP address serta gateway pada perangkat IpPhone dari DHCP Server di router 1 :
IpPhone 0, (IP Address : 39.39.39.4/24) (Gateway : 39.39.39.1)
IpPhone 1, (IP Address : 39.39.39.324) (Gateway : 39.39.39.1)
IpPhone 2, (IP Address : 39.39.39.2/24) (Gateway : 39.39.39.1)
Dalam hal ini jika kita telah mendapatkan IP dari request DHCP pool harus kalian pastikan bahwa IP yang didapatkan itu sesuai dengan penyettingan IP pada vlan dari Ip Phone yaitu vlan voice, dan disini sudah terlihat bahwa kita telah mendapatkan IP yang sesuai dengan IP yang kita setting pada vlan voice atau vlan dari perangkat Ip Phone.
15. Melakukan penyettingan telephony-service di router 2:
Pada router 2 (kota busan), yaitu untuk langkah selanjutnya kita akan menyetting telephony nya dengan menentukan maximal dari ephone dan juga maximal dari dial number nya yaitu dengan ketikkan perintah (telephony-service) perintah yang terdapat pada router jenis 2811 yang digunakan untuk masuk ke konfigurasi VoIP. Kemudian kita ketikkan perintah (max-dn 3) untuk menentukan jumlah maksimal Dial Number (sebuah kode yang digunakan atau yang terdapat dalam jaringan telepon ataupun jaringan internet) sebenarnya bebas untuk jumlah maximal pada dial number dan juga ketikkan perintah (max-ephones 3) untuk menentukan jumlah maksimal client/IpPhone yang dapat digunakan, jumlah maximal yang saya gunakan adalah tiga dikarenakan saya hanya menggunakan perangkat IpPhone hanya 3 saja. Kemudian ketikkan perintah (ip source-address 38.38.38.1 port 2000) ip source ini merupakan public IP Address yang memiliki network dan menjadi gateway sebuah network dan juga IP Virtual Router maka saya menggunakan ip nya yaitu 38.38.38.1 yang merupakan ip default gateway dengan port yang digunakan adalah sebanyak 2000 port, jadi port ini yang digunakan oleh ip port nya yaitu ip dari router 1. Kemudian jangan lupa untuk ketikkan perintah “auto assign” yang dimana fungsinya adalah untuk memberikan nomor telepon secara otomatis dan nomor telepon tersebut diambil dari directory number yang sudah dibuat dan pastinya konfigrasi ini hanya diperuntukkan di cisco Ip Phone dengan mengkonfigurasikan yaitu dari nomor 1 sampai 5 dan 4 sampai 6 (auto assign 1 to 5) (auto assign 4 to 6).
16. Langkah berikutnya kita akan menyetting dial number di router 2, dikarenakan saya menggunakan 3 perangkat IP Phone maka saya akan setting pada ketiga perangkat IP Phone tersebut, yaitu ephone-dn 1, ephone-dn 2 dan ephone-dn 3. Cara untuk menyetting nya yaitu dengan perintah (ephone-dn x) yang merupakan perintah untuk memasuki mode perangkat tersebut dan setelah itu kita bisa memasukkan dial number sesuai yang kita mau (number xxxx), asalkan tidak kita tidak membuat nomor telepon lebih dari 3 ephone. Seperti pada tampilan dibawah saya melakukan konfigurasinya yaitu dengan ketikkan perintah (ephone-dn 1) untuk perangkat IpPhone pertama, lalu setelah dienter maka akan muncul sebuah nontifikasi bahwa interface dari perangkat tersebut telah up atau aktif maka jika sudah aktif langsung saja kita beri dial number sebesar 4 angka yaitu (number 1948). Lakukan konfigurasi pada perangkat ip phone lainnya dengan perintah yang sama yaitu (ephone-dn 2) dengan ( number 1949), dan (ephone-dn 3) dengan (number 1944) Dan jangan lupa juga untuk mengecek pada masing-masing perangkat IP Phone apakah Line number sudah ada atau belum, jika sudah kita bisa melakukan pengecekkan pada masing-masing perangkat Ip Phone pada router 1 apakah saling terkoneksi atau belum. Namun jika setelah melakukan konfigurasi dial number terdapat nontifikasi (registered) maka sudah otomatis dial number tersebut sudah terdaftar pada perangkat Ip Phone dan otomatis juga sudah dapat saling terhubung satu sama lain.
19. Setelah selesai melakukan semua konfigurasi, maka langkah selanjutnya kita membuat skema panggilan dengan klik telepon gemgam pada salah satu perangkat IP Phone yang sebagai pemanggil di router 2 dikota busan, kemudian ketikkan dial number dari perangkat IP Phone yang sebagai penerima panggilan pada router 2 dikota busan juga. Jika sudah terkoneksi satu sama lain maka otomatis sudah tersambung panggilan satu sama lain dengan ditandai (connected). Dan juga melakukan pengecekkan terhadap IpPhone antar kota, maka seharusnya perangkat tersebut tidak dapat saling terkoneksi satu sama lain dikarenakan kita belum sampai melakukan proses routing.
22. Sebelum melanjutkan konfigurasi yang lain pada masing-masing router kita harus mengkonfigurasikan IP Addressnya, hal ini wajib dilakukan dikarenakan nantinya IP ini yang akan menjadi idemtitas yang dimana ip ini sebagai tujuan dari konfigurasi dial peer antar router. Maka cara untuk konfigurasi IP Address yaitu langkah pertama kita akan melakukan nya pada router 1 dikota seoul dengan masuk pada interface yang mengarah antar router yaitu (int fa0/0) kemudian aktifkan interface tersebut dengan menggunakan perintah (no shutdown), lalu masukkan perintah (ip address 35.35.35.1 255.255.255.0). Lakukanlah langkah yang sama untuk router yang kedua di kota busan dengan memasukkan IP Address (ip address 35.35.35.2 255.255.255.0) untuk ip dari oktet terakhir saya bedakan dikarenakan untuk menghindari terjadinya IP Conflict.
23. Melakukan proses routing dengan menggunakan metode EIGRP, eigrp atau singkatan dari Enhanced Interior Gateway Routing Protocol adalah sebuah protokol perutean vektor jarak jauh yang digunakan pada jaringan komputer untuk mengotomatisasi keputusan dan konfigurasi perutean. Protokol ini dirancang oleh Cisco System sebagai protokol berpemilik, sehingga hanya tersedia di router Cisco.
Melakukan proses routing dengan menggunakan metode EIGRP di router 1 pada kota seoul.
Metode ini menggunakan perintah default (router eigrp1) dan dilanjutkan dengan perintah (no auto-summary) yang dimana perintah ini memiliki fungsi yaitu untuk mengahpus ringkasan ip network pada table routing, dengan begitu kita akan mendaftarkan setiap network yang ada dari ketiga vlan dan satu network yang dari router yang terhubung langsung pada router 1 dikota seoul ini:
· Network vlan voice : 38.38.38.0
· Network vlan data : 40.40.40.0
· Network vlan management : 36.36.36.0
· Network router 1 :35.35.35.0
Melakukan proses routing dengan menggunakan metode EIGRP di router 2 pada kota busan.
Metode ini menggunakan perintah default (router eigrp1) dan dilanjutkan dengan perintah (no auto-summary) yang dimana perintah ini memiliki fungsi yaitu untuk mengahpus ringkasan ip network pada table routing, dengan begitu kita akan mendaftarkan setiap network yang ada dari ketiga vlan dan satu network yang dari router yang terhubung langsung pada router 2 dikota busan ini:
· Network vlan voice :39.39.39.0
· Network vlan data : 41.41.41.0
· Network vlan management :37.37.37.0
· Network router 2 : 35.35.35.0
24.
Kemudian
menampilkan isi dari tabel routing IP saat ini dimasing-masing router hal ini
dilakukan dikarenakan kita telah melakukan konfigurasi routing sebelumnya dan
untuk itu kita akan memastikan bahwa IP Network yang telah kita daftarkan sudah
terdapat atau sudah ada dalam masing-masing router yang kita konfigurasi
sebelumnya dengan menggunakan perintah (show ip route).
25. Melakukan konfigurasi dial peer pada masing-masing router, jadi konfigurasi ini adalah untuk menghubungkan dua atau lebih network yang berbeda artinya dial peer ini adalah koneksi antara dua titik akhri panggilan yang dapat dialamatkan.
Melakukan konfigurasi dial peer pada router 1 dikota seoul
Langkah pertama gunakan perintah default (dial-peer voice 200 voip), selanjutnya gunakan perintah (session target ipv4:35.35.35.2) merupakan ip dari router 2 dimana dial number dari router 1akan diarahkan menuju alamat ip tersebut atau ip tujuan nya. Langkah terakhir gunakan perintah (destination-pattern 194.) agar lebih mudah gunakan perintah dari 3 angka didepan dial number dan akhiri dengan tanda titik (.) sehingga kita tidak perlu lagi yang namanya mengetikkan secara manual dial number jika dial number yang dimiliki oleh perangkat ada banyak, dan perintah dari destination pattern adalah tujuan dial number dari router 1.
Melakukan konfigurasi dial peer pada router 2 dikota busan
Langkah pertama gunakan perintah default (dial-peer voice 200 voip), selanjutnya gunakan perintah (session target ipv4:35.35.35.1) merupakan ip dari router 1 dimana dial number dari router 2 akan diarahkan menuju alamat ip tersebut atau ip tujuan nya. Langkah terakhir gunakan perintah (destination-pattern 194.) agar lebih mudah gunakan perintah dari 3 angka didepan dial number dan akhiri dengan tanda titik (.) sehingga kita tidak perlu lagi yang namanya mengetikkan secara manual dial number jika dial number yang dimiliki oleh perangkat ada banyak, dan perintah dari destination pattern adalah tujuan dial number dari router 2.
26. Melakukan pengujian :
· Melakukan pengujian ping dari PC dikota seoul dengan IP pada perangkat IP phone di kota busan.
· Melakukan pengujian ping dari PC dikota busan dengan IP pada perangkat IP phone di kota seoul.
· Melakukan pengujian pemanggilan dari Ip Phone dikota seoul dengan IP pada perangkat IP phone di kota busan.
· Melakukan pengujian ping dari PC dikota busan dengan IP pada perangkat PCdi kota seoul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar