KONFIGURASI DNS SERVER DENGAN BIND9 DI PNETLAB
a) Pengertian DNS Server
DNS merupakan singkatan dari Domain Name Server dari singkatan nya saja kita bisa simpulkan bahwa arti dari nama domain ini merupakan nama-nama yang terdapat dalam suatu website yang biasanya kita ketikkan di mesin pencarian chrome ataupun mozilla dengan begitu bisa kita ketahui bahwa jika DNS ini akan berkaitan dengan nama-nama website yang mudah diingat, nama-nama website ini terkait dengan alamat IP fisik di internet. Jadi DNS ini adalah sebuah sistem yang bertugas sebagai tempat penyimpana informasi dan informasi nya itu berupa data domain dalam suatu jaringan, sehingga dengan adanya DNS dia akan mentranslatekan situs-situs website yang ingin kita akses kemudian diterjemahkan dalam alamat IP.
Umumnya seperti kita ingin mengakses pnetlab di google chrome pastinya kita akan mengetikkan IP Address yang didapat dari VMware pada tempat pencarian google tersebut dan tentunya angka-angka dari IP tersebut susah untuk diingat, sehingga hal tersebut membuktikkan bahwa jika tidak adanya DNS maka akan sangat merepotkan untuk manusia dalam mengakses ataupun mengunjungi sebuah situs di internet dikeranakan kita akan mengetikkan alamat IP yang berupa rangkaian angka yang sulit untuk diingat itu secara langsung di kolom browser. Dengan begitu, adanya sebuah sistem DNS ini akan sangat mempermudahkan pekerjaan manusia dikarenakan kita hanya perlu untuk mengingat nama domain dan memasukkannya kedalam address bar yang dimana address bar ini akan menampilkan URL (alamat web) dari halaman web yang sedang kita akses. Proses tersebut terjadi dikarenakan adanya cara kerja dari DNS yang dimana dia akan menerjemahkan nama domain yang kita masukkan dan DNS akan mencocokkan nama domain tersebut dengan IP address nya.
Untuk lebih lanjut saya akan memberikan salah satu contoh dari DNS ini yaitu, jika kita ingin mengakses pnetlab kemudian IP yang didapatkan dari VMware untuk mengakses pnetlab yaitu (172.18.0.24) dikarenakan alamat IP tersebut sudah kita daftarkan dan domain name yang kita setting yaitu (zalfa.net), maka saat ingin mengakses pnetlab kita hanya perlu mengetikkan (zalfa.net) di address bar browser dan tidak perlu lagi untuk kita mengakses pnetlab dengan rangkaian nomor IP yang sulit untuk diingat.
b) Fungsi serta manfaat dari adanya DNS
Secara kita sudah mengetahui apa itu dns dengan konsep dari dns tersebut, pasti dns server ini juga memiliki fungsi untuk kita dalam pengaksesan internet yaitu sebagai berikut:
· Sebagai perantara komunikasi antara pengguna internet dengan komputer.
· Berfungsi meminta informasi ip address sebuah website berdasarkan nama domain. Artinya saat kita ingin mengakses suatu website dengan nama domain dia akan melakukan suatu proses terjemahan atau pencocokkan antara nama domain website yang kita masukkan dengan ip address dari website tersebut.
· Sistem DNS ini juga dapat meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan. Artinyasaat kita ingin mengakses sebuah website maka kita bisa memasukkan IP Address dari website jadi hal ini adalah kebalikan dari fungsi dns yang pertama yaitu jika fungsi pertama kita memasukkan nama domain namun jika fungsi ini kita memasukkan ip address.
· Sistem DNS berfungsi mencari server yang tepat untuk mengirimkan email. Artinya adalah melakukan suatu pemrosesan pengiriman pesan antara server dengan dns.
Selain dari fungsi, pastinya juga ada manfaat dari penggunaan DNS ini yaitu, tentunya lebih mudah dalam mengakses atau mengunjungi suatu situs yang dituju, lebih mudah dikonfigurasi pada saat ada kendala dengan IP address yang digunakan kita bisa menggatinya dengan IP address yang berbeda dikarenakan hanya dengan update data pencocokkan DNS dan IP Address, penggunaan nama domain tetap bisa diakses walaupun adanya perubahan dari IP Address, memberikan keamanan serta mempercepat koneksi ketika berinternet.
Nah, setelah kita sudah memahami konsep dari DNS Server itu sendiri maka nantinya saat kita melakukan suatu konfigurasi DNS server yang dimana kita akan membuat dua domain name server secara virtual dan bagaimana cara nya nama domain server harus terkoneksi kedalam jaringan internet sehingga saat client ingin mengakses server maka dengan hanya mengetikkan domain name dari server maka tujuan akan tercapai jika client dapat mengakses domain name dari server. Namun materi konfigurasi ini hanya sampai domain name server yang kita buat dapat terkoneksi kedalam jaringan internet. Dan nantinya kita akan membutuhkan Desktop Ubuntu dengan versi 20.04 yaitu sistem operasi khusus untuk perangkat desktop, dimana sistem operasi ini berisikan gambar aplikasi docker ubuntu, chrome dan juga firefox.
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI DNS SERVER
1. Langkah pertama yaitu melakukan import pnetlab kedalam vmware workstation, saya akan skip tahap import ini dikarenakan saya sudah melakukan import di konfigurasi sebelumnya jadi nantinya saya akan langsung menjalankan vmware agar mendapatkan IP untuk mengakses pnetlab. Nah disini saya akan bahas kembali pengertian serta penggunaan dari pnetlab dan vmware. Jadi sebelum kita melakukan import PNETLAB, kita harus mengetahui apa itu PNETLAB. Jadi PNETLAB ini merupakan sebuah Operating system yang didalamnya terdapat aplikasi virtual untuk melakukan simulasi jaringan yang fungsinya adalah sebagai tempat untuk mendesain jaringan sekaligus sebagai tempat untuk melakukan konfigurasi. PNETLAB ini dapat diakses dengan melalui browser, jadi PNETLAB ini harus kita import terlebih dahulu kemudian kita akses dengan menggunakan web browser.
Jadi jika kita ingin menggunakan PNETLAB kita harus mengimport nya dari drive kedalam sebuah aplikasi virtualisasi, dan aplikasi virtualisasi yang saya gunakan adalah VMware dan bisa juga menggunakan VirtualBox, namun saya lebih memilih aplikasi virtualisasi VMware dikarenakan di VMware ini kita dapat mengaktifkan yang namanya virtual teknologi, yang dimaksud dari virtual teknologi yaitu memungkinkan sebuah processor memiliki beberapa processor yang dimana setiap processor dapat menjalankan sistem operasi dan program yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Jadi dapat disimpulkan kegunaan dari virtual tekologi ini agar perangkat-perangkat yang kita import kedalam PNETLAB bisa dijalankan karena perangkat tersebut akan menggunakan virtualisasi didalamnya, ibaratnya seperti kita menjalankan virtual didalam virtual.
VMware ini dibutuhkan karena berfungsi sebagai layanan cloud pengembang software virtualisasi yang dapat digunakan untuk membuat mesin virtual, dengan virtualisasi server VMware sebuah hypevisior (mengalokasi/membagi OS virtual yang berbeda) diinstal deserver fisik untuk memungkinkan beberapa VM diaktifkan pada satu server fisik yang sama. Setelah kita mengetahui fungsi dari VMware ini, maka pastisnya kita menggunakan VMware ini untuk melakukan virtualisasi server dan untuk VMware sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu jenis VMware workstation (berbayar) dan jenis yang akan saya gunakan yaitu VMware player (gratis).
Jika bagi kalian yang masih baru import pnetlab saya sarankan sebelum kalian ingin mengakses pnetlab, alangkah baiknya untuk melakukan penyettingan atau pengedittan terhadap file pnetlab yang diimport di vmware dikarenakan hal tersebut bertujuan untuk mengaktifkan yang namanya VT atau Virtual Teknologi, yang seperti sudah dijelaskan bahwa VT ini berfungsi supaya virtualisasi didalam PNETLAB ini bisa dijalankan jadi seolah-olah kita menjalankan vitual didalam virtual dan juga untuk menyesuaikan spesifikasi yang dimiliki oleh komputer atau laptop yang kita gunakan.
Sebelum menjalankan mesin virtual dari pnetlab kita harus pastikan terlebih dahulu bahwa komputer ataupun laptop yang kita gunakan telah terkoneksi kedalam jaringan internet, hal ini dimaksudkan dengan bertujuan agar saat kita menjalankan vmware maka vmware yang kita jalankan akan mendapatkan IP Address yang dalam satu jaringan yang sama dengan jaringan yang terkoneksi pada komputer ataupun laptop, dan IP Address ini yang nantinya kita gunakan untuk mengakses pnetlab.
1. Dikarenakan saya sudah melakukan proses pengedittan terhadap file pnetlab yang diimport di vmware, maka langsung saja saya jalankan mesin virtual ini dengan klik dibagian (Play virtual machine) atau bisa juga pada bagian segitiga berwarna hijau yang berada diatas. (Nama file pnetlab terdapat ftp dikarenakan saya melanjutkan import ftp server).
2. Jika proses import serta booting telah selesai, maka saya akan langsung saja mengakses PNETLAB. Dan kita bisa melakukan pengecekkan dengan login untuk OS pnetlab, caranya yaitu dengan memasukkan username (root) serta password dari root yang telah kita konfigurasi sebelumnya yaitu (123). Namun jika untuk kalian yang baru saja melakukan import maka kalian tidak menggunakan password yang sama dengan saya yaitu (123) akan tetapi kalian harus menggunakan password default yaitu (pnet) dan nantinya kalian akan memasukki penyettingan untuk kalian login di OS pnetlab.
Dapat kita lihat bahwa untuk tampilan dibawah ini kita sudah bisa mengakses ataupun memanggil PNETLAB dengan menggunakan IP Address yang telah didapatkan yaitu (192.168.36.212), alamat IP ini bisa kita cek terlebih dahulu untuk memastikan bahwa IP tersebut dalam satu network yang sama dengan jaringan dari komputer kita atau dari jaringan wireless yang kita koneksikan pada laptop ataupun komputer kita. Dan juga setelah kita memasukkan password root maka akan muncul tampilan tentang informasi IP dari systemnya sendiri dan juga tidak akan ada tampilan untuk merubah password root nya lagi dikarenakan memang kita sudah melakukan konfigurasi tersebut sebelumnya.
3. Mengakses PNETLAB dengan menggunakan IP Address yang telah kita dapatkan secara otomatis atau jika kalian sudah mendaftarkan name domain nya kedalam host yang ada di windows remote maka kalian bisa mengakses pnetlab dengan menggunakan name domain yang telah dimasukkan sebelumnya (zalfa.net). Namun untuk saya sendiri belum mendaftarkan DNS kedalam windows nya jadi otomatis cara pertama lah yang akan saya gunakan, yaitu dengan cara mengakses pnetlab menggunakan IP Address. Jadi langkah pertama yaitu kita buka browser kemudian masukkan IP Address yang didapatkan pada VMware sebelumnya yaitu (192.168.36.212) kemudian kita enter.
4. Setelah itu kita akan masuk ke tampilan awal PNETLAB yaitu kita akan menentukan mode yang digunakan untuk masuk kedalam PNETLAB nya dan terdapat dua mode yaitu mode online dan mode offline. Jika kita memilih mode online maka kita harus mendaftarkan user kita kedalam PNETLAB dengan cara register untuk login, jadi untuk register nya itu harus masuk kedalam pnetlab nya langsung dibagian mode online nya kemudian langsung kita daftarkan pada mode tersebut lalu dia akan mengcreate user tersebut menggunakan browser IP yang kita akses. Namun disini saya akan menggunakan mode nya yaitu mode (Offline mode) jadi yang dimaksud dengan mode ini adalah mode yang digunakan untuk pengguna yang tidak masuk kedalam pnetlab nya atau pengguna yang tidak memiliki user pnetlab.
Jadi perbedaan nya jika kita menggunakan register login maka yang digunakan adalah mode online dikarenakan kita telah didaftarkan oleh website pnetlab sehingga kita telah masuk kedalam pnetlab tersebut, sedangkan untuk mode offline ini kebalikan dari mode offline yaitu biasanya digunakan kalau misalnya kita tidak menggunakan register untuk user login dalam situsnya pnetlab. Dan dapat disimpulkan perbedaan nya yaitu jika misalkan kita menggunakan mode online itu kita akan mendapatkan link untuk belajar bagaimana melakukan konfigurasi perangkat-perangkat jaringan jadi artinya kita bisa lagsung masuk kedalam pnetlab dan kita bisa langsung unduh perangkat-perangkat jaringan tersebut, tapi jika kita menggunakan mode offline maka kita harus mengimport perangkat jaringan kedalam pnetlab secara manual.
5. Pada tampilan dibawah ini, dikatakan bahwa untuk mengaktifkan mode Ofline telah sukses, dan kita dimintakan untuk login akun dashboard pnetlab secara default yaitu username (admin) serta password (pnet), sebenarnya untuk penggunaan password nya sendiri kita bisa mengubahnya untuk segi keamanan namun untuk saat ini saya gunakan password nya dengan default saja. Lalu untuk pada opsi ketiga kita pilih (HTML Console) yang artinya menampilkan teks ke console Javascript atau bahasa pemograman. Kemudian jangan lupa untuk mengisikan captchayang sesuai dengan tampilan dibawah ini yaitu (SD) jadi captcha ini adalah suatu bentuk uji tantangan-tanggapan yang digunakan dalam perkomputeran untuk memastikan bahwa jawaban tidak dihasilkan oleh suatu komputer melainkan oleh otak seorang manusia Dan setelah itu kita bisa langsung klik (Login).
Dari sinilah bisa kita simpulkan bahwa kita sudah selesai untuk melakukan import kedalam VMware workstation player maka artinya PNETLAB sudah bisa diakses menggunakan IP yang telah kita dapatkan, jadi misalkan kita ingin logout dari tampilan pnetlab ini maka jika kita ingin login kembali, kita bisa login lagi pada aplikasi VMware yang dimana harus disesuaikan dengan aplikasi yang mengimport pnetlab, dikarenakan saya mengimport pnetlab ke aplikasi VMware workstation player maka untuk login kembali saya akan mengakses pnetlab yang sudah saya konfigurasi dengan menjalankan nya pada aplikasi tersebut kemudian jika sudah reboot nantinya kita pasti akan mendapatkan IP Address yang satu jaringan yang sesuai dengan jaringan atau internet yang telah kita koneksikan pada laptop ataupun komputer kita, jadi seperti yang sudah saya bilang bahwa sebelum menjalankan pnetlab perangkat komputer atau laptop kalian harus sudah terkoneksi kedalam jaringan internet. Namun setelah kita dapat mengakses pnetlab ini kita tidak bisa langsung menggunakannya untuk melakukan konfigurasi DNS Server karena untuk melakukan konfigurasi tersebut perlu adanya sistem operasi Ubuntu Desktop merupakan sistem operasi yang dikhususkan untuk perangkat desktop, dimana sistem operasi ini berisikan gambar aplikasi docker ubuntu, chrome dan juga firefox. Fungsi dari kita mendownload Ubuntu Desktop ini adalah pada saat kita mengkonfigurasi DNS nantinya dalam topologi kita akan membutuhkan yaitu satu docker lagi selain sebagai server yang nantinya akan kita setting image nya menjadi Ubuntu Desktop sebagai client.
6. Selanjutnya yaitu membuat file lab baru, dengan memilih (Add new lab) seperti tampilan dibawah yang sudah saya merahkan, kemudian kalian akan masuk pada tampilan Add new lab dan pada opsi Name kita bisa isikan nya menjadi (LAB DHCP) pengisian nama file ini saya sesuaikan dengan konfigurasi yang natinya akan saya buat.
Setelah membuat file lab baru, maka otomatis kita akan memasuki tampilan lab tersebut, namun kita close terlebih dahulu dikarenakan kita akan menginstall Ubuntu Server.
7. Sebenarnya untuk mengisi nama folder serta file lab bisa bebas yang artinya bisa sesuka kalian atau mungkin disesuaikan dengan konfigurasi yang akan dilakukan. Nah jika sudah selesai membuat folder serta file lab nya maka tampilan akan seperti dibawah ini, sebelum memulai membuat topologi dan melakukan konfigurasi di file lab yang telah kita buat kita perlu melakukan download Ubuntu Desktop.
Langkah selanjutnya yaitu kita akan melakukan download terhadap device pada Ubuntu Desktop, yaitu masih pada tampilan dashboard pnetlab lalu pilih (Device) dan download Ubuntu Desktop dengan versi 20.04 (Ubuntu Desktop 20.04) setelah itu untuk cara memulai download nya kita bisa memilih (Get Device) yang berwarna merah, nantinya kita akan mulai melakukan proses download terhadap Ubuntu server tersebut dan juga untuk cara mengeceknya apakah ubuntu sudah selesai terdownload yaitu jika pada tampilan New Device masih berwarna merah maka artinya download belum selesai, karena jika download telah selesai itu ditandai dengan tulisan berwarna hijau (Added to Pnet). Ubuntu Desktop merupakan sistem operasi yang dikhususkan untuk perangkat desktop, dimana sistem operasi ini berisikan gambar aplikasi docker ubuntu, chrome dan juga firefox. Fungsi dari kita mendownload Ubuntu Desktop ini adalah pada saat kita mengkonfigurasi DNS nantinya dalam topologi kita akan membutuhkan yaitu satu docker lagi selain sebagai server yang nantinya akan kita setting image nya menjadi Ubuntu Desktop sebagai client.
Jika proses mendownload
Ubuntu Desktop sudah selesai, maka tampilan akan ditandai dengan tulisan
berwarna hijau (Added to PNET).
8. Dikarenakan kita sudah selesai untuk melakukan download terhadap Ubuntu Desktop maka, kita bisa klik kan saja bagian (Running Labs) untuk menjalankan lab, kemudian kita pilih file lab yaitu (Lab DNS zalfa) yang merupakan file baru yang telah kita buat sebelumnya dan kita bisa klik (Open) untuk membuat desain topologi sekaligus melakukan konfigurasi terhadap perangkat server pada file tersebut.
9. Dan inilah tampilan dari file lab yang sudah kita buat sebelumnya, maka tidak mungkin kan kita biarkan kosong seperti ini, jadi langkah selanjutnya kita akan membuat desain topologi atau membuat object baru dengan cara yaitu klik kanan pada tampilan dibawah yang kosong, kemudian object pertama yang kita buat yaitu server terlebih dahulu maka kita pilih (Node) yang artinya node ini merupakan sebuah perangkat terprogram yang digunakan untuk menghubungkan, menerima, data didalam jaringan dan perangkat komputer untuk mengirimkan data diantara perangkat sehingga dapat disimpulkan bahwa server ini nantinya dapat digunakan sebagai tempat untuk mengirimkan data (jaringan) kesebuah perangkat request. Maka dibagian New Node kita pilih (Docker.io) docker ini ada dikarenakan kita telah melakukan download terhadap ubuntu server sehingga kita bisa menjalankan server dengan mesin docker yang telah diinstal, mesin tersebut digunakan untuk mengirimkan perangkat lunak dalam paket yang disebut dengan kontainer.
Nah setelah itu kita dapat menyetting docker ini menjadi settingan server dikarenakan kita akan membuat object nya yaitu server. Dengan cara :
1) Pada bagian (Number of nodes to add) kita pilih (1), dikarenakan kita hanya akan membuat 1 server saja.
2) Kemudian dibagian (Name) kita ubah menjadi (ServerZalfa) yang name ini saya sesuaikan dengan nama dari object yang dibuat dan nama dari pengguna server tersebut yaitu saya sendiri dengan IP no absen yang dimulai dari 100.
3) Lalu Icon nya yaitu saya menggantinya, dengan cara melakukan pencarian icon lalu cari dipencarian yaitu dengan ketikkan (server) dan akan muncul icon server yang diinginkan dan klik (server_linux) kemudian kita klik (Select). Icon ini merupakan gambar ataupun simbol dari sebuah object yang kita buat, jadi dapat disesuaikan dengan yang kita mau.
4) Pada bagian Ethernet kita ubah menjadi 3, etehrnet ini kita sesuaikan dengan kebutuhan dari interface yang akan kita gunakan pada topologi nanti, dan yang akan saya gunakan hanya 3 interface saja yaitu ether1, ether 2 dan ether 0. Jadi pada bagian ini kalian harus isi dengan disesuaikan interface yang akan kalian gunakan. Bagi yang belum tau ethernet, ethernet merupakan interface LAN yang biasanya dipakai untuk kabel LAN (Local Area Network).
Setalah itu melakukan penyettingan IP, penyettingan IP ini harus disesuaikan dengan jaringan yang kita gunakan saat ini. Jadi harus dipastikan pada saat kalian akses pnetlab itu harus satu jaringan dengan IP yang ada pada koneksi internet atau wireless dari laptop ataupun komputer yang sedang kita gunakan saat ini. Maka dari itu sebelum melakukan penyettingan IP untuk server alangkah lebih baiknya kita cek terlebih dahulu IP yang ada pada wireless yang terkoneksi jaringan internet di laptop maupun komputer kita. Dibagian Network Conection details bisa kita lihat IP Address dengan wireless itu satu jaringan dengan IP pada saat kita mengakses pnetlab ini yaitu 192.168.36.216 dengan netmask nya yaitu dari prefix 24, kemudian tidak hanya mengecek IP Address namun kita juga harus mengecek IP gateway nya untuk digunakan nanti pada penyettingan server diopsi Default Route yaitu (192.168.36.21).
· Setelah itu kita akan melakukan penyettingan IP DHCP Server secara manual, seperti yang kita ketahui bahwa DHCP Server memiliki fungsi sebagai penyebaran IP yang penyebaran tersebut akan diberikan kepada client yang telah melakukan request IP Address maka nanti nya server ini akan memberikan IP tersebut secara otomatis dan juga IP yang diberikan adalah range ip sehingga client akan satu jaringan dengan server. Yang pertama kita akan mulai setting IP DHCP di ethernet 1, penyettingan IP ini dilakukan secara static jadi kita konfigurasikan secara manual yaitu dengan memasukkan IP (192.168.36.135/24) dikarenakan kita menggunakan IP kelas C maka untuk IP Address nya dibagian oktet terakhir bisa di isi bebas dengan maksimal 254 dikarenakan range nya dari 1-254 dan netmask nya yaitu prefix 24 dikarenakan juga 255.255.255.0 jika dijumlahkan adalah prefix 24 yang prefix tersebut termasuk kelas C, namun untuk saya untuk oktet terakhir harus disesuaikan dengan nomor absen yang dimulai dari 100. IP dari ethernet 1 ini merupakan IP yang menggunakan gateway default agar server ini dapat terhubung langsung menuju pada jaringan internet yaitu wireless yang kita koneksikan pada laptop atau komputer.
· Kemudian pada opsi ethernet 2 DHCP kita gunakan IP dari oktet terakhir pada ethernet 1 yaitu (135.135.135.1/24) untuk penggunaan IP ini untuk saya harus disesuaikan dengan nomor absen saya sendiri, namun untuk kalian bisa mengisinya dengan bebas namun perlu diingat harus satu jaringan dengan IP dari wireless kalian, dikarenakan saya menggunakan IP kelas C maka untuk prefix nya adalah 24 yaitu dari 255.255.255.0 dengan maksimal range ip yaitu sebanyak 1-254 maka saya gunakan oktet terakhir nya yaitu 1. IP dari ethernet 2 ini merupakan IP yang digunakan untuk client/host dan tidak menggunakan gateway karena ethernet 2 terhubung dengan internet melalui ethernet 1 dengan cara gateway client menggunakan IP Address ethernet 2 atau IP Address ethernet 2 digunakan untuk gateway client/host. Hal ini nantinya akan bisa dilihat atau dibuktikan pada saat client ingin merequest IP DHCP. Namun hal tersebut tidak akan dibuktikan karena disini kita akan melakukan konfigurasi DNS dan tidak melakukan request terhadap client PC.
· Dan untuk ethernet 3 tidak kita gunakan dikarenakan kita hanya akan melakukan konfigurasi pada IP untuk server dan untuk client. Jadi langsung saja ke langkah berikutnya yaitu pada opsi Default Route atau IP untuk default gateway yaitu harus disesuaikan dengan IP dari wireless laptop atau komputer kita yaitu (192.168.36.21), Jadi IP deafult gateway ini digunakan untuk server yang nantinya berfungsi sebagai titik akses atau router IP yang digunakan komputer jaringan untuk mengirim informasi ke komputer dijaringan lain atau internet. Jadi artinya default gateway ini akan menjadi penghubung kedua jaringan atau koneksi atar perangkat untuk melakukan proses transfer data yaitu perangkat server dengan perangkat client.
· Pada opsi DNS atau singkatan dari Domain Name System, yang merupakan suatu system penerjemahan dengan mencocokan nama atau domain situs web ke dalam angka-angka yang disebut dengan alamat IP, jadi artinya jika kita ingin mengetikkan sesuatu huruf kalimat kepada komputer dia akan mengerti serta menampilkan sesautu yang kita ketikkan kalimat yang kita masukkan. Sebagai contoh yaitu dalam hal yang sebelumnya kita konfigurasi tadi yaitu sebelum mengakses pnetlab ini kita dimintakan untuk mengisikan domain name atau DNS dan kita isikan yaitu zalfa.net nah jika kita telah mendaftarkan domain name tersebut yaitu zalfa.net kedalam windows dari perangkat fisik yang saya gunakan, maka saya tidak perlu lagi untuk mengakses pnetlab menggunakan IP Address namun saya hanya perlu mengetikkan pada browser yaitu zalfa.net saja dan hal tersebut komputer dapat mengerti situs yang apa yang telah kita minta dan dia akan menampilkan situs tersebut yaitu pnetlab. Nah sama halnya dengan opsi ini jika kita memasukkan DNS yaitu (8.8.8.8) maka server akan mengerti bahwa 8.8.8.8 ini merupakan situs dari google.com yaitu dengan melakukan ping yang dimana ping google.com ini merupakan suatu perintah untuk mengecek jaringan pada jaringan kita, sehingga pengecekkan jaringan ini bisa dilakukan juga pada server kita.
· Pada bagian Primary Console, yaitu kita akan memilih console utama untuk remote menggunakan server ini. Dikarenakan kita ingin melakukan remote terhadap server dengan menggunakan aplikasi putty otomatis kita kedua aplikasi dari pnetlab dengan aplikasi putty ini terletak berbeda dengan begitu kita adanya management remote, maka dari itu untuk bagian ini kita pilih dengan remote menggunakan (Telnet). Telnet merupakan singkatan dari Telecommunication Network Protocol yang memungkinkan untuk melakukan remote terhadap sesuatu device menggunakan jaringan dengan komunikasi dua arah akan tetapi komunikasi yang dilakukan masih berbasis teks sehingga akan mudah dilakukan penyadapan terhadap paket-paket yang lewat didalam jaringan dan akhirnya tidak efetktif lagi digunakan untuk melakukan remote.
· Pada bagian Secondary Console, yaitu kita akan memilih remote yang kedua yaitu (SSH), merupukan remote yang lebih secure jika dibandingkan dengan telnet. SSH merupakan singkatan dari Secure Shell yang merupakan aplikasi remote yang melakukan komunikasi dua arah dengan menggunakan enkripsi, sehingga paket-paket yang dikirim akan dienkrip terlebih dahulu dan tidak akan mudah untuk mengetahui isi dari paket tersebut. Dan nantinya remote yang akan kita gunakan adalah menggunakan SSH.
· Jika sudah selesai kita bisa memilih (Save) yang artinya server telah dibuat dan bisa dilihat pada tampilan lab yang kosong sudah terdapat object baru yaitu server dengan nama (ServerZalfa).
10. langkah selanjutnya kita akan membuat desain topologi atau membuat object baru lagi dengan cara yaitu klik kanan pada tampilan dibawah yang kosong, kemudian object kedua yang kita buat yaitu Client Desktop maka kita pilih (Node) lalu dibagian New Node kita pilih (Docker.io).
Nah setelah itu kita dapat menyetting docker ini menjadi settingan Client Desktop dikarenakan kita akan membuat object nya yaitu Client Desktop. Dengan cara :
1) Pada bagian (Number of nodes to add) kita pilih (1), dikarenakan kita hanya akan membuat 1 server saja.
2) Kemudian dibagian (Name) kita ubah menjadi (Client Desktop) yang name ini saya sesuaikan dengan nama dari object yang dibuat dan nama dari pengguna server tersebut yaitu saya sendiri dengan IP no absen yang dimulai dari 100.
3) Lalu Icon nya yaitu saya defaultkan saja.
4) Pada bagian Ethernet kita samakan saja dengan server yaitu ubah menjadi 3. Dikarenakan untuk Client Desktop kita hanya membutuhkan satu interface saja yaitu ethernet 1.
Kemudian kita juga akan melakukan penyettingan IP pada Client Desktop ini yaitu dengan IP yang dalam satu jaringan yang sama dengan server dan juga dengan komputer atau laptop. Caranya sama saja dengan kita melakukan penyettingan pada server, namun yang berbeda adalah pada IP ethernet 2 yaitu (135.100.135.2/24) kita beda kan IP nya dikarenakan agar tidak terjadi IP Conflict.Jika sudah selesai kita bisa memilih (Save) yang artinya server telah dibuat dan bisa dilihat pada tampilan lab yang kosong sudah terdapat object baru yaitu Client Desktop dengan nama (Client Desktop).
11. Langkah selanjutnya adalah kita akan membuat object baru lagi yang akan kita jadikan sebagai client yaitu virtual PC (VPC). Selama melakukan konfigurasi DNS saya tidak akan mengaktifkan PC client ini sehingga saya belum mengetahui fungsi dari PC pada topologi ini. kemudian object kedua yang kita buat yaitu VPC maka kita pilih (Node).
Nah setelah itu kita dapat menyetting VPCS ini menjadi settingan client dikarenakan kita akan membuat object nya yaitu PC sebagai client. Dengan cara :
1) Pada bagian (Number of nodes to add) kita pilih (2).
2) Kemudian dibagian (Name) kita ubah namanya menjadi (PC), namun jika kalian ingin mengubah nama nya bisa saja jadi sesuaikan dengan yang kalian inginkan.
3) Lalu Icon nya yaitu saya biarkan default, Icon ini merupakan gambar ataupun simbol dari sebuah object yang kita buat, jadi dapat disesuaikan dengan yang kita mau.
4) Jika sudah selesai kita bisa memilih (Save) yang artinya client PC telah dibuat dan bisa dilihat pada tampilan lab yang kosong sudah terdapat object baru yang ketiga yaitu terdapat 2 buah PC.
12. Kemudian adalah kita akan membuat object baru lagi yang akan kita jadikan sebagai cloud, sebelum itu saya akan memberikan sedikit pengertian dari si cloud ini. Jadi bagi yang asing dengan kata cloud, yang memang memiliki arti yaitu awan namun disini definisnya adalah sebuah komputasi awan yang merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet jadi awan ini adalah metafora (pemakaian kata) dari internet. Nah membahas tentang internet dapat disimpulkan cloud ini mempunyai metode dalam penyampaian berbagai layanan melalui internet dan nantinya sebuah server virtual yang berjalan dilingkungan cloud computing. Fungsi nya sendiri Cloud ini memudahkan kita untuk menjalankan program virtual seperti saat ini tanpa harus menginstal aplikasi terlebih dahulu dan memudahkan kita untuk mengakses data dan informasi melalui internet. Caranya kita bisa klik kanan dibagian tampilan yang kosong, kemudian object ketiga yang kita buat yaitu Cloud (internet) maka kita pilih (Network) seperti yang kita ketahui bahwa Network ini merupakan jaringan dari system komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih system komputer yang dihubungkan dengan jalur trasnmisi alat komunikasi membentuk satu system, dikarenakan Cloud ini akan kita jadikan sebagai penyampaian berbagai layanan seperti informasi dan mengakes data melalui internet.
Setelah itu dibagian New Network kita akan setting sebagai berikut :
1) Pada bagian (Number of nodes to add) kita pilih (1), dikarenakan kita hanya akan membuat 1 Cloud saja.
2) Kemudian dibagian (Name/prefix) kita ubah menjadi (InterNet) yang name ini saya sesuaikan dengan nama dari object yang dibuat.
3) Kemudian untuk dibagian Type kita pilih (Management(Cloud0)), jadi artinya jenis ini adalah layanan cloud yang membantu kita untuk memilih fungsi cloud yang kita gunakan dengan ingin dikelola secara mandiri dan ataupun mungkin ingin diserahkan kepada provider layanan jadi akan dikeloala oleh mereka secara langsung. Dan dengan adanya cloud ini maka seharunya server sudah dapat terkoneksi kedalam jaringan internet.
4) Lalu Icon nya yaitu saya biarkan default, Icon ini merupakan gambar ataupun simbol dari sebuah object yang kita buat, jadi dapat disesuaikan dengan yang kita mau.
5) Jika sudah selesai kita bisa memilih (Save) yang artinya Cloud telah ditambahkan dan bisa dilihat pada tampilan lab yang kosong sudah terdapat object baru yang keempat yaitu Cloud dengan nama (InterNet).
13. Buatlah lagi object baru yang nantinya akan gunakan sebagai penghubung antara server dengan client, sehingga untuk itu kita perlu adanya perangkat switch dalam topoologi ini. Seperti definisinya sendiri swicth ini merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan tiap komputer dalam jaringan yang memberikan kecepatan tinggi pada transfer data termasuk untuk internet, berbagai komputer atau device bisa dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan komputer cara terhubungnya dapat menggunakan kabel (wire) ataupun tanpa kabel (wireless) dan ketika sudah terhubung maka perangkat yang terhubung satu sama lain akan saling berkomunikasi untuk berbagi sumber data maupun yang lain. Sehingga dapat disimpulkan penerapan dari swicth ini akan kita lakukan pada penerapan di topologi yang kita miliki, yaitu dengan swicth sebagai penghubung antara server dengan perangkat client yaitu PC dan Client Desktop. Caranya kita bisa klik kanan dibagian tampilan yang kosong, kemudian object kelima yang kita buat yaitu perangkat Swicth maka kita pilih (Network) seperti yang kita ketahui bahwa Network ini merupakan jaringan dari system komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih system komputer yang dihubungkan dengan jalur trasnmisi alat komunikasi membentuk satu system.
Setelah itu dibagian New Network kita akan setting sebagai berikut :
1) Pada bagian (Number of nodes to add) kita pilih (1), dikarenakan kita hanya akan membuat 1 perangkat swicth saja.
2) Kemudian dibagian (Name/prefix) kita ubah menjadi (switch) yang name ini saya sesuaikan dengan nama dari object yang dibuat.
3) Kemudian untuk dibagian Type kita pilih (bridge), jadi artinya jenis bridge ini merupakan metode dimana kita akan melakukan suatu konfigursi beberapa jenis interface yang berbeda jaringan, kemudian beberapa jenis interface tersebut akan digabungkan kedalam satu interface bridge sehingga gabungan dari interface tersebut berada dalam jaringan network yang sama dikerankan memiliki IP Address yang berada dalam 1 subnet yang sama. Sehingga IP Address pada interface LAN akan sama dengan IP Address yang berada pada interface wireless kita.
4) Untuk icon saya defaultkan saja.
5) Jika sudah selesai kita bisa memilih (Save) yang artinya perangkat swicth telah ditambahkan dan bisa dilihat pada tampilan lab yang kosong sudah terdapat object baru yang kelima yaitu perangkat swicth dengan nama (swicth).
14. Melakukan pemasangan kabel dari desain topologi pada semua perangkat yang telah kita tambahkan di tampilan lab ini. Perhatikan lanngkah – langkah berikut ini :
1) Langkah pertama kita akan mulai untuk menyambungkan kabel dari cloud (internet) menuju server (ServerZalfa) dengan cara mendekatkan kursor ke arah cloudnya, Kemudian tarik colokkan tersebut lalu tempelkan kearah servernya maka setelah itu kita bisa langsung letakkan saja kursornya dan kabel nya pada server tersebut. Setelah itu nantinya akan muncul tampilan untuk merubah interface nya, dan disini saya akan menggunakan interface (ether1) untuk menyambungkan cloud menuju server. Jika sudah kita bisa klik (Save). Jadi artinya server ini akan terhubung langsung ke jaringan internet menggunakan cloud dikarenakan kita juga telah melakukan konfigurasi IP Address yang dimana IP Address yang kita gunakan pada ether 1 merupakan IP Address yang langsung menuju kejaringan internet pada wireless komputer yang kita gunakan.
2) Langkah kedua kita akan mulai untuk menyambungkan kabel dari server (ServerZalfa) menuju perangkat (swicth) dengan cara mendekatkan kursor ke arah server, Kemudian tarik colokkan tersebut lalu tempelkan kearah swicthnya maka setelah itu kita bisa langsung letakkan saya kursornya dan kabel nya pada swicth tersebut. Dan nantinya akan muncul tampilan untuk merubah interface nya, dan disini saya akan menggunakan interface (ether2) untuk menyambungkan server menuju perangkat swicth. Jika sudah kita bisa klik (Save). Jadi dikarenakan swicth akan mehubungkan antara server dengan client dan hal tersebut akan dibridge kedua jaringan tersebut menjadi satu jaringan yang sama sehingga keduanya dalam satu jaringan yang sama, dengan client dapat terhubung kedalam jaringan internet.
3) Langkah ketiga kita akan mulai untuk menyambungkan kabel dari perangkat switch menuju semua perangkat client yang ada yaitu 2 Virtual PC (PC) dan Client Desktop dengan cara mendekatkan kursor ke arah switch maka nanti akan terlihat seperti colokkan yang ada pada gambar dibawah ini. Saya akan melakukan penyambungan kabel ini secara berurutan pada semua perangkat client yang ada dengan langkah yang sama maka saya akan melakukan pemasangan terhadap client PC terlebih dahulu. Setelah itu nantinya akan muncul tampilan untuk merubah interface nya, dan disini saya akan menggunakan interface (ether0) untuk menyambungkan server menuju perangkat semua perangkat client, jadi interface ether 0 ini berlaku untuk semua perangkat PC client. Jika sudah kita bisa klik (Save). Interface ethernet 0 adalah IP default yang artinya IP dari eth0 ini tidak memiliki IP yang satu jaringan dengan server, jadi nanti kita akan melakukan suatu konfigurasi yang dimana perangkat client dengan server dalam satu jaringan yang sama.
4) Setelah melakukan pemasangan terhadap client PC, maka saat nya melakukan pemasangan kabel untuk client desktop dengan interface yang digunakan adalah ethernet 1. Jadi artinya client desktop ini akan terhubung langsung ke jaringan internet dikarenakan kita juga telah melakukan konfigurasi IP Address yang dimana IP Address yang kita gunakan pada ether 1 merupakan IP Address yang langsung menuju kejaringan internet pada wireless komputer yang kita gunakan.
15. Jika sudah selesai melakukan pemasangan kabel pada semua perangkat yang ada pada desain topologi, maka tampilan desain topologi akan seperti dibawah ini dengan terdapat interface dari masing-masing perangkat yang sesaui dengan penyettingan interface sebelumnya. Dan pada tampilan desain topologi perangkat Server dan Client Desktop masih berwarna merah (segitiga) yang artinya perangkat tersebut tidak dapat dijalankan dan dikonfigurasi karena kita belum menyalakan kedua perangkat tersebut. Dan untuk perangkat PC tidak kita nyalakan dikarenakan untuk konfigurasi dns kita hanya melakukan konfigurasi di server nya saja, maka caranya yaitu dengan arahkaan kursor pada server dan client desktop kemudian akan muncul tanda segitiga berwarna hijau setelah itu kita klik dibagian itu dan otomatis perangkat yang telah kita nyalakan atau kita start sudah dapat bisa kita jalankan serta bisa memulai melakukan konfigurasi DNS dengan meremote server di aplikasi putty.
(Tampilan desain topologi akan seperti dibawah ini setelah dinyalakan tombol start pada perangkat server dan perangkat client desktop).
16. Untuk memulai melakukan konfigurasi DNS Server kita harus masuk kedalam terminal dari server kita yaitu (ServerZalfa), dengan cara double klik dibagian server kita setelah itu kita tunggu sampai server terkoneksi kedalam terminal nya. Jika sudah masuk kedalam tampilan (terminal), jangan kaget jika tampilan awal nya kosong maka jika ingin tampilan nya tidak kosong kita bisa tekan (enter) setelah di enter terlihat bahwa telah ada nama server kita dengan tampilan direktori nya yaitu home dengan user nya adalah root, maka artinyakita bisa melakukan perintah apapun didalam terminal server ini. Dikarenakan melakukan konfigurasi DNS Server ini server harus diremote menggunakan aplikasi putty maka, sebelum melakukan remote terhadap server menggunakan SSH (Secure Shell) di aplikasi Putty, kita harus pastikan terlebih dahulu server yang kita gunakan apakah terhubung kedalam internet atau tidak, jika server tidak terhubung kedalam internet maka untuk remote server tidak dapat dilakukan dikarenakan Putty akan dapat melakukan remote terhadap server yang memiliki jaringan dan jika diantara kalian ada yang tidak bisa melakukan remote terhadap server kemungkinan trouble yang terjadi adalah penggunaan IP yang salah atau IP yang telah dikonfigurasi pada server tidak terdaftar kedalam server sehingga server dengan wireless dari komputer yang digunakan berbeda jaringan. Salah satu manfaat dengan melakukan remote server adalah bisa mengaktifkan dan mematikan server dari jarak jauh, sehingga lebih efektif dalam melakukan maintance atau mengkonfigurasi server jika mungkin server terdapat trouble yang tidak mungkin kita kerjakan jika server berada jauh dari kita. Nah setelah penjelasan yang lumayan panjang tentang remote server, maka artinya kita sudah tahu bukan bahwa dengan meremote server perlu adanya internet didalam server tersebut maka dari itu cara pengecekkan server telah terhubung kedalam internet dengan cara yaitu melakukan perintah (ping google.com) arti dari perintah ini yaitu memeriksa koneksi antara dua perangkat. Ping dapat dikatakan berhasil jika status nya adalah reply yang artinya bahwa server sudah mendapatkan internet dan otomatis juga kita dapat melakukan remote server dengan menggunakan aplikasi putty.
17. Sebelum kita melakukan remote server diaplikasi putty, kita perlu mengecek IP Address yang ada pada interface ethernet dari server dengan cara ketikkan perintah (ip a) yang dimana perintah ini digunakan untuk mengecek IP. Terlihat pada tampilan dibawah ini yaitu terdapat interface ethernet 1 dengan IP address nya yaitu (192.168.36.135/24), yang dimana IP ini sudah sesuai pada saat kita melakukan penyettingan IP server di interface ethernet 1 dan IP dari interface ethernet 1 ini akan kita gunakan untuk mengakses server dan masuk kedalam aplikasi putty, hal ini dikarenakan ip tersebut adalah ip yang langsung menuju jaringan internet berbeda hal nya dengan ip dari interface ethernet 2 yang tidak terhubung kedalam jaringan. Namun terlihat pula ip dari interface ethernet 2 (135.135.135.1) ini sudah sesuai dengan IP yang kita setting di server.
18. Melakukan remote server dengan menggunakan aplikasi putty, PuTTY adalah sebuah aplikasi open source yang sering digunakan untuk melakukan remote acces, seperti Rlogin, SSH, dan Telnet. Remote access dimaksudkan dengan aplikasi ini digunakan untuk mengendalikan suatu sistem dari jarak jauh atau ditempat yang berbeda dan dapat terkoneksi dengan jaringan internet. Cara penggunaan nya sendiri yaitu sebelumnya kalian harus download aplikasi ini, dan dikarenakan saya sudah mendowload nya maka langsung saja saya buka aplikasi putty ini, maka tampilan awalnya seperti gambar dibawah ini yaitu kita dimintakan untuk login dengan menggunakan IP Address, IP Address yang digunakan harus disesuaikan dengan IP Address yang ada pada server yang ingin kita remote yaitu dari interface ethernet 1. Untuk itu pada bagian (Host Name (or IP address )) saya isikan dengan (192.168.36.135) yang merupakan IP Server yang kita konfigurasi tadi pada interface ethernet 1 dan IP ethernet 1 inilah yang merupakan IP yang langsung terhubung kedalam jaringan internet. Setelah itu pada bagian Connection type gunakanlah SSH (Secure Shell) yang dimana pada opsi ini kita memilih jenis remote dan yang saya pilih ada SSH dikarenakan jenis remote yang satu ini lebih secure dibandingkan dengan jenis remote telnet yang dimana untuk ssh sendiri paket-paket yang dikirim dapat dienkripsi terlebih dahulu sedangkan telnet dikarenakan dia berbasis teks maka untuk paket-paket yang dikirim dapat bisa dilakukan penyadapan atau hacking. Dan ada juga jenis remote yaitu serial jadi dia adalah salah satu metode komunikasi data dimana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu. Jika sudah kita bisa klik (Open) untuk mulai melakukan remote server dan mulai melakukan konfigurasi DNS Server.
Setelah itu pada tampilan dibawah ini (PuTTY Security Alert) kita pilih (Accept), yang berarti kita mempercayai host ini dan menambahkan kunci ke chace putty serta melanjutkan koneksi. Namun jika kalian memilih (Connect Once) maka kalian hanya akan menyambungkan server ini hanya sekali dan tanpa menambahkan kunci ke cache. Lalu jika kalian ingin membatalkan ataupun tidak jadi untuk melakukan koneksi terhadap server maka kalian bisa pilih (Cancel).
19. Langkah berikutnya jika sudah berhasil memasuki aplikasi putty dengan menggunakan IP address yang sesuai, maka kita akan dimintakan untuk login menggunakan default username serta password nya yaitu (admin). Login ini digunakan untuk kita memasuki user dari server yang ingin kita remote. Ditandai berhasil jika tampilan user yang digunakan adalah user dari nama server kita yaitu (ServerZalfa). Untuk user admin atau user biasa ($) adalah user default dari administrator yaitu pengguna seperti kita yang memiliki akun dan akun ini khusus yang dapat digunakan untuk mengubah pengaturan komputer atau mengelola akun pengguna komputer lainnya dan akun ini memiliki hak akses penuh terhadap ke setiap pengaturan komputer. Namun perlu diingat dia hanya memiliki hak akses penuh terhadap pengaturan dari akun pengguna yang ada pada pengaturan dikomputer.
20. Langkah selanjutnya kita akan memasuki user root, dengan mengetikkan perintah (sudo –i) dengan password default dari root yaitu (admin). berbeda hal nya dengan user admin user root (#) merupakan user pengguna yang memiliki seluruh hak akses penuh terhadap PC dalam semua mode jadi intinya dia memiliki hak akses penuh terhadap suatu perintah yang ada disistem yang digunakan dan dia bisa mengatur user biasa namun user biasa tidak bisa mengatur user root. Memasuki user root berhasil jika dintandai dengan tanda pagar (#) maka artinya kita telah berada pada tempat direktori di user root.
21. Sebelum memulai melakukan konfigurasi DNS lakukanlah perintah (apt update), yang dimana arti dari kata (APT) adalah singkatan dari Advanced Package Tool dan merupakan sebuah perintah manajer paket berbasis baris perintah utama pada debian dan turunannya, perintah APT ini digunakan pada versi yang baru jika versi yang lama yaitu (apt-get). Lalu apa itu perintah dari apt update? Jadi perintah ini digunakan untuk distribusi linux Debian dan turunnya dengan memiliki fungsi yaitu untuk mendapatkan “daftar” komponen yang terbaru berdasarkan komponen yang terkonfigurasi pada sebuah terminal disimpulkan bahwa perintah ini akan memperbarui daftar data paket untuk peningkatan versi yang diperlukan atau versi terkini. Dapat dilihat pada tampilan dibawah ini yaitu terdapat tag (get) yang artinya bahwa paket yang di tag merupakan paket yang terinstall pada server telah diperbarui dengan cara kerja dari perintah ini dia akan mencari daftar program yang terinstal dalam distribusi linux kemudian system akan mencari versi terkini yang terdapat di repository, dan apabila terdapat versi yang lebih baru, maka apt-update akan memberikan informasi tentang jumlah komponen yang harus diperbarui. Dengan begitu perintah apt update ini wajib dijalankan sebelum melakukan suatu konfigurasi.
22. Setelah kita melakukan apt update, maka langkah selanjutnya masukkan perintah (apt install bind9) untuk memulai melakukan konfigurasi DNS Servernya. Perintah ini digunakan karena kita akan menginstal paket-paket aplikasi DNS, diketahui bahwa fungsi dari perintah (apt install) ini digunakan untuk menginstall package dimana membutuhkan repository baik itu online maupun offline dan seluruh dependencies dari packages yang diinstall akan langsung di resolve oleh apt install ini, cara menggunakan perintah ini untuk menginstall paket kita bisa tentukkan paket mana yang ingin kita install dengan memasukkan perintah (apt update) kemudian ditambahkan dengan paket-paket aplikasi DNS yaitu (bind9) dengan dipisahkan oleh spasi. BIND9 atau singkatan dari Barkeley Internet Name Domain Versi 9 ini merupakan fitur DNS Server yang merupakan sebuah software yang berfungsi untuk membuat, membangun dan mengatur sebuah DNS pada sistem operasi Linux, jadi bind9 ini adalah paket-paket aplikasi DNS. Maka jika dipertengahan proses install paket bind9 terhenti dikarenakan kita dimintakan untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut dengan memberitahukan kepada kita bahwa akan ada tambahan proses install untuk dipakai nya ruang disk sebesar 5772 kB maka kita ketikkan saja (y) yang artinya yes dan setuju untuk melajutkan proses install bind9 nya, lalu tunggu sampai proses install selesai.
23. Setelah selesai proses dari install bind9, maka langkah selanjutnya kita akan masuk kedalam direktori bind9 nya dengan menggunakan perintah (cd /etc/bind), dan dapat dilihat bahwa kita telah berpindah dan masuk kedalam direktori bind. Kita bisa melihat daftar direktori dari bind dengan menggunakan perintah (ls), terlihat bahwa terdapat direktori-direktori yang nantinya digunakan untuk melakukan konfigurasi DNS. Pada direktori bind ini kita akan mulai melakukan konfigurasi agar bind9 itu berjalan lancar ketika pentranslasian domain kita.
24. Melakukan konfigurasi file zone DNS dengan mengedit nya pada isi file yang ada pada direktori (named.conf.local) dengan menggunakan perintah (nano). Jadi file pada direktori named.local.conf ini berisikan konfigurasi lokal DNS Server untuk meletakkan zona lokal. Record-record DNS disusun dalam zona, setiap zona cocok dengan suatu domain (subdomain) atau suatu rentang alamat IP (karena alamat IP umumnya dialokasikan dalam rentang berurutan). Sebuah server adalah otoritatif atas isi suatu zona. Jika sudah memasuki direktori nya maka kita bisa ketikkan perintah seperti pada tampilan dibawah ini, caranya yaitu kita bisa arahkan panahpada keyboard kebawah dari terkahir teks di isi direktory tersebut, kemudian kita bisa langsung saja mulai melakukan konfigurasi zone nya dengan perintah zone lalu masukkan nama domain yang kita inginkan (belajarzalfa) dengan awal satu zona harus dibuka dengan kurawal ({) dan jangan lupa untuk memberikan kode dalam sistem penamaan Domain Internet dibagian belakang yaitu (.net) net ini merupakan salah satu akhiran domain orisional untuk internet. Dengan type yang digunakan adalah (master). Dalam penerapannya, dikenal dengan dua jenis server DNS yakni Primary Server (DNS Master) dan Secondary Server (DNS Slave), dan yang akan kita gunakan adalah jenis DNS Master, jenis ini merupakan server dns yang dapat melakukan read dan write terhadap konfigurasi dns, di server ini juga konfigurasi dns dibuat seperti zona dan record file sedangkan untuk jenis slave itu hanya dapat melakukan read saja, sehingga saya akan menggunakan type master dikarenakan kita akan melakukan konfigurasi dns. Kemudian kita akan mengkonfigurasikan untuk tempat file domain (belajar) dikonfigurasi yaitu pada direktori (/etc/bind). Setelah itu pada akhir satu zona harus ditutup dengan kurawal (}). Kemudian kita akan membuat satu zona lagi untuk PTR (Pointer) resource record yang merupakan record Domain Name System (DNS) yang memetakan alamat IP ke domain atau hostname, tidak seperti A record yang mengarahkan nama domain ke alamat IP. Record seperti itu disimpan di zona “reserver DNS” yang dinamai berdasarkan rentang alamat IP. Maka cara untuk mengisi zona ini adalah dengan disesuaikan pada IP Address dari interface ethernet 1 yaitu 192.168.36.135/24 menjadi (36.168.192.in-addr.arpa) artinya zona ini berisi pemetaan terbalik dari IP address pada ethernet 1. Kemudian kita akan mengkonfigurasikan untuk tempat file PTR(135) dikonfigurasi yaitu pada direktori (/etc/bind). Setelah itu pada akhir satu zona harus ditutup dengan kurawal (}). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap direktori named.conf.local maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
25. Masih pada direktori bind, kita akan melakukan konfigurasi pada isi file dari direktori yang ada pada bind yaitu direktori (named.conf.options) dengan menggunakan perintah (nano). Jika sudah memasuki direktori nya maka dengan perintah tersebut kita akan membuat gateway yang disesuaikan dengan gateway yang terhubung ke internet atau gateway dari server yaitu (192.168.36.21) pada bagian forwarders. Hal tersebut berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi ip dan ip menjadi nama domain. Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap direktori named.conf.options maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
26. Langkah selanjutnya adalah mengcopy file (db.local) menjadi (belajar) perintah belajar ini harus disesuaikan dengan tempat file domain yang telah kita konfigurasikan sebelumnya dan (db.127) menjadi (135) lalu untuk perintah 135 ini juga disesuaikan dengan tempat file PTR yang telah kita konfigurasikan sebelumnya. Dengan menggunakan perintah (cp) yaitu perintah yang digunakan untuk menyalin file atau group file atau direktori, dengan menciptakan gambar yang tepat dari file pada hard drive dengan nama file yang berbeda. Setelah itu kita bisa melakukan pengecekkan dengan perintah (ls) dan terlihat bahwa sudah terdapat direktori dengan nama (135 dan belajar).
27. Berikutnya kita masuk kedalam direktori (belajar) dengan perintah (nano), jika sudah masuk didalam tampilan direktori belajar, maka langsung saja kita mengubah tulisan “localhost” menjadi menjadi nama domain kita. Caranya adalah kita tekan tombol (ctrl+w) untuk mencari kata atau bagian tertentu dari teks didalam tampilan direktori ini yaitu kita ketikkan kata (localhost), lalu tekan tombol (ctrl+r) untuk memilih kata sebagai pengganti dari kata localhost yaitu dengan mengetikkan nama domain kita (belajarzalfa.net). Setelah itu kita pindah ke awal baris dengan tekan tombol (ctrl+a). Jika sudah, bisa kita lihat bahwa pada tampilan dibawah ini kata dari localhost sudah terganti menjadi nama domain kita yaitu belajarzalfa.net. Kemudian jangan lupa untuk memasukkan IP Address dari interface ethernet 1 yaitu (192.168.36.135). DNS Records ini berisi semua catatan penting mengenai domain dan nama host dan berguna untuk server dns dalam mengarahkan query. Terlihat pada tampilan dibawah ini yaitu terdapat jenis DNS record yaitu dibagian SOA atau Start of Authority jenis ini berguna untuk menyimpan infomrasi domain yang sedang terhubung dengan server yaitu (belajarzalfa.net), kemudian dibagian NS atau Name Server jenis ini berguna untuk menyimpan catatan server dan catatan tersebut nantinya akan digunakan untuk memetakan nama domain kedalam suatu daftar dari server DNS yaitu (belajarzalfa.net). Selanjutnya dibagian A (Address) record jenis ini berguna sebagai penerjemah dengan mengubah nama domain menjadi address serta memetakan fully qualified domain name (FQDN) ke alamat Ipv4 yaitu (192.168.36.135). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap direktori belajar maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
28. Selanjutnya kita masuk kedalam direktori (135) dengan perintah (nano), jika sudah masuk didalam tampilan direktori 135, maka langsung saja kita mengubah tulisan “localhost” menjadi menjadi nama domain kita. Caranya sama saja pada konfigurasi didirektori belajar, akan tetapi yang berbeda adalah tampilan dari direktori ini terdapat jenis DNS records yaitu PTR atau Pointer jenis ini digunakan untuk mengarahkan IP Address menjadi domain, jenis DNS Records ini merupakan kebalikan dari jenis A (Address) records, maka kita beri IP host nya yaitu (135).
29. Setelah itu kita masuk kedalam file (/etc/resolv.conf) dengan perintah (nano), jika sudah masuk didalam tampilan file tersebut terdapat nameserver default google yaitu 8.8.8.8. Pada tampilan dibawah ini kita akan melakukan konfigurasi untuk menambahkan nama domain kita yaitu (search belajarzalfa.net) dan IP Address dari interface ethernet 1 yaitu (192.168.36.135). File /etc.resolv.conf adalah file yang berisi DNS resolver atau IP Address dari DNS server (nameserver) yang berfungsi untuk mentranslasi dari nama domain menjadi IP address. Hal ini nantinya dapat dibuktikan ketik kita melakukan test ping dengan menggunakan IP Address dari interface ethernet 1 yaitu (192.168.36.135) berhasil dan juga kita mencobanya lagi menggunakan domain name yaitu (belajarzalfa.net) dan berhasil juga. Hal ini dikarenakan kita telah mendaftarkan nama domain serta IP Address ether1 kedalam file resolv.conf.
30. Melakukan install pada software dnsutils dengan menggunakan perintah (apt install dnsutils), jadi software dnsutils ini adalah utilitas dari bind9 dengan paket trasnsisi yang dapat dengan aman dihapus. . Maka jika dipertengahan proses install dnsutils terhenti dikarenakan kita dimintakan untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut dengan memberitahukan kepada kita bahwa akan ada tambahan proses install untuk dipakai nya ruang disk sebesar 709 kB maka kita ketikkan saja (y) yang artinya yes dan setuju untuk melajutkan proses install dnsutils nya, lalu tunggu sampai proses install selesai.
31. Melakukan install git dengan menggunakan perintah (apt install git), git ini nantinya akan kita gunakan sebagai control system untuk menjalankan proyek pengembangan software dengan begitu pengertian dari git (Group Incusive Tour) adalah salah satu tipe version control system (VCS) yang memudahkan perubahan dari sebuah dokumen, hal ini memudahkan developer untuk melihat secara detail perubahan yang terjadi pada kode aplikasi atau website. Tujuan dari penggunaan git sendiri ialah untuk mengelola versi source code program dengan menentukkan baris serta kode yang akan ditambahkan atau diganti. Maka jika dipertengahan proses install git terhenti dikarenakan kita dimintakan untuk melakukan konfirmasi lebih lanjut dengan memberitahukan kepada kita bahwa akan ada tambahan proses install untuk dipakai nya ruang disk sebesar 39.5 MB maka kita ketikkan saja (y) yang artinya yes dan setuju untuk melajutkan proses install git nya, lalu tunggu sampai proses install selesai.
32. Kemudian kita bisa melakukan proses clone terhadap git yang telah kita install sebelumnya dengan menggunakan perintah (git clone https://github.com/DamionGans/ubuntu-wsl2-systemd-script.git) perintah git clone merupakan sebuah perintah yang digunakan untuk membuat salinan repository lokal sehingga repositori tersebut akan menyimpan apapun yang berkaitan dengan proyek dari konfigurasi DNS yang telah kita buat. Dan juga dengan perintah kita telah memperbarui seluruh isi repositori dan dengan versi repositori terbaru. Proses git clone ini berhasil jika ditandai denga kata (done).
33. Langkah berikutnya yaitu melakukan pengecekkan (ls) terhadap hasil dari download git clone yaitu terlihat bahwa adanya direktori (ubuntu-wsl2-systemd-script) lalu kita masuk pada direktori tersebut dengan perintah (cd ubuntu-wsl2-systemd-script), setelah masuk kedalam direktori tersebut kita bisa menggunakan perintah (bash ubuntu-wsl2-systemd-script.sh –force) perintah ini berfungsi sebagai penerjemah default untuk sistem opesrasi berbasis UNIX dan Linux sehingga nantinya dapat dieksekusi oleh sistem operasi yang dimana dia akan memindahkan path yang ada didalam direktori kemudian disimpan di file bash (.sh) dan dapat dijalankan dari file tersebut.
34. Sebelum melakukan konfigurasi selanjutnya, kita akan mematikan WMWare serta PNETLAB nya dan nantinya akan kita nyalakan kembali, jika ingin dinyalakan maka kita bisa menjalankan VMware kemudian mengakses kembali PNETLAB nya dan nyalakan pula perangkat server dengan perangkat Client Desktop. Jika pada saat kalian membuka atau ingin mengkoneksikan server ternyata terdapat status replay sleeping maka kalian bisa mengulangi nya dengan mematikan VMWare serta PNETLAB dan kembali menyalakan nya lagi.
35. Selanjutnya melakukan remote server kembali pada aplikasi putty, dan setelah itu kita masuk kedalam user root (sudo –i). Kemudian gunakkan perintah (systemctl restart bind9.service) yang dimana perintah ini merupakan perintah untuk merestart semua konfigurasi yang sudah kita lakukan sebelumnya agar dapat berjalan dengan baik. Setelah itu kita bisa melakukan pengecekkan status dari bind9 yang sudah kita konfigurasi tadi apakah status telah running atau tidak dengan menggunakan perintah (systemctl status bind9.service) dan terlihat pada tampilan dibawah ini bahwa status nya adalah running yang artinyabind9 berjalan.
36. Langkah berikutnya kita tambahkan lagi nama domain serta ip address pada file resolv.conf. Hal ini dilakukan dikarenakan tadi kita telah mematikan server pnetlab sehingga konfigurasi pada file resolv.conf yang dibuat teriset. Caranya sama saja dengan sebelumnya, yaitu masuk kedalam file (/etc/resolv.conf) dengan perintah (nano), jika sudah masuk didalam tampilan file tersebut terdapat nameserver default google yaitu 8.8.8.8. Pada tampilan dibawah ini kita akan melakukan konfigurasi untuk menambahkan nama domain kita yaitu (search belajarzalfa.net) dan IP Address dari interface ethernet 1 yaitu (192.168.36.135). File /etc.resolv.conf adalah file yang berisi DNS resolver atau IP Address dari DNS server (nameserver) yang berfungsi untuk mentranslasi dari nama domain menjadi IP address. Hal ini nantinya dapat dibuktikan ketik kita melakukan test ping dengan menggunakan IP Address dari interface ethernet 1 yaitu (192.168.36.135) berhasil dan juga kita mencobanya lagi menggunakan domain name yaitu (belajarzalfa.net) dan berhasil juga. Hal ini dikarenakan kita telah mendaftarkan nama domain serta IP Address ether1 kedalam file resolv.conf.
37. Langkah selanjutnya kita akan melakukan verivikasi DNS dengan menggunakan perintah (nslookup) perintah ini berfungsi untuk melakukan query ke DNS dan memetakan nama domain menjadi alamat IP atau sebaliknya maupun data DNS lainnya. Maka langsung saja kita melakukan verifikasi terhadap IP Address dari interface ethernet 1 yaitu dengan menggunakan perintah (nslookup 192.168.36.135) maka terlihat pada tampilan dibawah ini yaitu terdapat nama domain kita yaitu (belajarzalfa.net) hal tersebut merupakan proses pemetaan yang dimana ip address tersebut akan menjadi nama domain, lalu lakukan verifikasi dengan memasukkan nama domain (nslookup belajarzalfa.net) dan terlihat bahwa muncul IP address serta nama domain yang sudah kita buat sebelumnya.
38. Melakukan verifikasi DNS dengan ujicoba ping ke nama domain yaitu dengan menggunakan perintah (ping belajarzalfa.net) dan sebelum itu pastikan bahwa IP Addressnya sudah diterjemahkan kedomain yang sudah dibuat. Jika ping tersebut terdapat status replay seperti tampilan dibawah ini maka tandanya pengujian pada server ini berjalan dengan baik.
39. Langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba dig ke nama domain dengan menggunakan perintah (dig belajarzalfa.net), perintah dig (Domain Information Groper) adalah perintah command line pada linux yang lebih efektif untuk melakukan sebuah pengecekkan permasalahan yang ada pada DNS, perintah dig ini muncul dan menggantikan perintah nslookup yang baru saja kita lakukan sebelumnya dan bisa dilihat juga bahwa terdapat perbedaan dari segi informasinya yang dimana lebih unggul perintah dig dibandingkan dengan perintah nslookup. Dan bisa kita lihat pada tampilan dibawah ini yaitu artinya adalah meminta A record dari domain belajarzalfa.net dan perintah dig tersebut akan membaca dari konfigurasi nameserver dilinux pada /etc/resolv.conf dan kemudian melakukan queri melalui dns di file tersebut untuk mengecek A record belajarzalfa.net. Kemudian hasil atau response dari dig tersebut akan ditampilkan. Perlu diingat bahwa untuk informasi pada dig ini yang perlu dilihat adalah pada bagian (QUESTION SECTION) dengan nama domain belajarzalfa.net IN A, yang artinya dig menanyakan A record pada belajarzalfa.net dan melakukan queri pengecekkan dan kemudian hasilnya akan ditampilkan pada bagian (ASWER SECTION) yang dimaksudkan adalah A record belajarzalfa.net adalah 192.168.36.135.
40. Untuk konfigurasi DNS pertama telah berhasil. Maka kita bisa melanjutkan untuk melakukan konfigurasi DNS yang kedua dengan cara yang samaseperti sebelumnya, hanya saja yang berbeda adalah domain name nya. Langkah pertama yaitu melakukan konfigurasi file zone DNS kedua dengan mengedit nya pada isi file yang ada pada direktori (named.conf.local) dengan menggunakan perintah (nano). Jika sudah memasuki direktori nya maka kita bisa ketikkan perintah seperti pada tampilan dibawah ini yaitu berbeda dengan konfigurasi sebelumnya disini sudah terdapat satu domain name (belajarzalfa.net), maka cara nya untuk kita membuat satu zona domain name lagi yaitu kita tidak perlu lagi untuk mengetikkan perkalimat secara manual kita cukup menggunakan perintah yang dibawah tampilan tersebut yaitu kombinasi tombol pada keyboard cut dan paste. Dengan begitu langsung saja kita arahkan kursor ketempat tujuan yaitu pada zona dari domain name yang pertama kemudian kita tekan tombol (ctrl+k) untuk mengcut teks editor tersebut dengan menekan tombol tersebut sebanyak 4 kali, kemudian tekan tombol (ctrl+u) untuk mem-pastekan teks zone tersebut. Lalu langkah selanjutnya kita akan mengganti nama domain nya menjadi (zalfarahma.xyz) dan juga dengan mengkonfigurasikan untuk tempat file domain menjadi (zalfa) dikonfigurasi yaitu pada direktori (/etc/bind). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap direktori named.conf.local maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
41. Langkah selanjutnya adalah mengcopy file (db.local) menjadi (zalfa) perintah zalfa ini harus disesuaikan dengan tempat file domain kedua yang telah kita konfigurasikan sebelumnya Setelah itu kita bisa melakukan pengecekkan dengan perintah (ls) dan terlihat bahwa sudah terdapat direktori dengan nama (zalfa).
42. Berikutnya kita masuk kedalam direktori (zalfa) dengan perintah (nano), jika sudah masuk didalam tampilan direktori zalfa, maka langsung saja kita mengubah tulisan “localhost” menjadi menjadi nama domain kita. Caranya adalah kita tekan tombol (ctrl+w) untuk mencari kata atau bagian tertentu dari teks didalam tampilan direktori ini yaitu kita ketikkan kata (localhost), lalu tekan tombol (ctrl+r) untuk memilih kata sebagai pengganti dari kata localhost yaitu dengan mengetikkan nama domain kita (zalfarahma.xyz). Setelah itu kita pindah ke awal baris dengan tekan tombol (ctrl+a). Jika sudah, bisa kita lihat bahwa pada tampilan dibawah ini kata dari localhost sudah terganti menjadi nama domain kita yaitu zalfarahma.xyz. Kemudian jangan lupa untuk memasukkan IP Address dari interface ethernet 1 yaitu (192.168.36.135). DNS Records ini berisi semua catatan penting mengenai domain dan nama host dan berguna untuk server dns dalam mengarahkan query. Terlihat pada tampilan dibawah ini yaitu terdapat jenis DNS record yaitu dibagian SOA atau Start of Authority jenis ini berguna untuk menyimpan infomrasi domain yang sedang terhubung dengan server yaitu (zalfarahma.xyz), kemudian dibagian NS atau Name Server jenis ini berguna untuk menyimpan catatan server dan catatan tersebut nantinya akan digunakan untuk memetakan nama domain kedalam suatu daftar dari server DNS yaitu (zalfarahma.xyz). Selanjutnya dibagian A (Address) record jenis ini berguna sebagai penerjemah dengan mengubah nama domain menjadi address serta memetakan fully qualified domain name (FQDN) ke alamat Ipv4 yaitu (192.168.36.135). Jika sudah selesai melakukan konfigurasi terhadap direktori belajar maka kita bisa keluar dari editor dengan tekan tombol (ctrl+x) lalu tekan y untuk menyimpan perubahan dari isi direktori tersebut.
43. Selanjutnya yaitu melakukan restart bind9 dengan menggunakan perintah (systemctl restart bind9.service) yang dimana perintah ini merupakan perintah untuk merestart semua konfigurasi yang sudah kita lakukan sebelumnya agar dapat berjalan dengan baik. Dan juga melakukan verifikasi DNS dengan ujicoba ping ke nama domain yaitu dengan menggunakan perintah (ping zalfarahma.xyz) dan sebelum itu pastikan bahwa IP Addressnya sudah diterjemahkan kedomain yang sudah dibuat. Jika ping tersebut terdapat status replay seperti tampilan dibawah ini maka tandanya pengujian pada server ini berjalan dengan baik.
44. Langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba dig ke nama domain dengan menggunakan perintah (dig zalfarahma.xyz) Untuk informasi pada dig ini yang perlu dilihat adalah pada bagian (QUESTION SECTION) dengan nama domain zalfarahma.xyz IN A, yang artinya dig menanyakan A record pada zalfarahma.xyz dan melakukan queri pengecekkan dan kemudian hasilnya akan ditampilkan pada bagian (ASWER SECTION) yang dimaksudkan adalah A record zalfarahma.xyz adalah 192.168.36.135.
45. Melakukan perintah ping untuk verifikasi terhadap kedua domain name yaitu (ping belajarzalfa.net) dan (ping zalfarahma.xyz), harus dipastikan bahwa status replay seperti pada tampilan dibawah ini.
Kesimpulan dari pembelajaran praktek konfigurasi DNS server ini adalah saya dapat mengetahui bahwa dengan melakukan konfigurasi DNS server itu kita harus menginstal yang namanya sofware bind9 dan dengan adanya bind9 ini sangat mempermudah bagi para pemula seperti saya dalam melakukan suatu konfigurasi DNS server serta dengan adanya DNS server ini pastinya akan sangat mempermudah bagi pekerjaan manusia dalam melakukan pengaksesan internet dikarenakan dengan mengakses domain name yang mudah diingat kita dapat mengakses web sesuai tujuan.